Kaskus

Entertainment

budisusanto350Avatar border
TS
budisusanto350
SNPMB 2023: CARUT MARUT PERAN SEKOLAH

Heboh jelang masa waktu penerimaan mahasiswa baru –terutama perguruan tinggi negeri (PTN). Banyak murid dan orang tua kecewa sebab terancam gagal berpeluang kuliah ke PTN.

Gara-garanya keterlambatan SMA/SMK mendata dokumen murid dan sekolahnya ke perangat teknologi informasi Seleksi Nasional Panerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2023.

Jumlahnya tidak tanggung-tanggung banyaknya. Mencapai 3 ribu SMA/SMK dan diperkirakan hingga 70 ribu murid SMA/SMK berpotensi hilang kesempatan kuliah di PTN.

Akhirnya: mencak-mencak di media sosial. Kesal. Gerutu. Muncul kritik ke panitia SNPMB 2023 dan Kemdikbudristek.

Lho mengenai input data dokumen murid (nilai rapor dan pretasi) serta SMA/SMK bersangkutan itu kan pekerjaan rutin berulang setiap tahunnya. Bukan baru kali ini saja.

Yang bertanggungjawab memasukkan data murid dan SMA/SMK, ya jelas setiap masing-masing sekolah. Pasalnya murid dari sekolah terkait yang ingin ikut SNPMB 2023.

Jadi panitia SNPMB 2023 tinggal menunggu data siapa saja murid yang ingin berkompetisi masuk kuliah di PTN. SMA/SMK mana saja yang mencatatkan muridnya ikut SNPMB 2023.

Kekesalan dan kritiknya harus tepat sasaran. Jangan segala sesuatu yang menyangkut dunia pendidikan nasional ditimpakan ke Kemdikbudristek atau operator –misalnya panitia.

Kok masih banyak sekolah yang bingung dan terkesan lalai mendaftarkan dokumen murid dan data sekolahnya ke sistem teknologi SNPMB 2023, kan aneh. Padahal –sekali lagi—pekerjaan seperti ini setiap tahun dilakukan.

Dengan begitu seharusnya sekolah telah paham apa tanggung jawab dan tugasnya menjelang masa seleksi kuliah ke PTN.

Padahal asal diketahui saja waktu input data nilai murid dan lingkungan sekolah sangat lama dibuka oleh panitia SNPMB 2023. Hingga sebulan lamanya, dari 9 Januari-9 Februari 2023.

Nah terus selama sebulan waktu kesempatan pendaftaran data SNPMB 2023 tersebut, sekolah melakukan apa saja? Ini semua jadi pertanyaan. Kasihan murid dan orang tua murid.

Alasan SMA/SMK yang terancam gagal ikut SNPMB 2023 pun terdengar agak klise: karena telat input data dokumen murid dan masing-masing sekolahnya.

Bila proses kerja mendata nilai dan pretasi murid maupun sekolah dilakukan di akhir waktu yang mepet, jelas kemungkinan besar dapat telat. Risiko gangguan teknologi dapat terjadi.

Sekolah yang ingin muridnya ikut SNPMB 2023 bukan hanya belasan atau puluhan, tapi puluhan ribu! Jumlahnya membludak dan mungkin saja membuat hambatan teknologo

Dapat disimpulkan berarti sekolah yang abai dan anggap enteng pada mekanisme SNPMB 2023. Seharusnya sigap dan bertindak cepat pada cita-cita muridnya.***

0
1.2K
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan