Sumber Gambar

Air merupakan salah satu kebutuhan makhluk hidup yang ada di bumi ini. Benda cair ini disebut-sebut sebagai sumber kehidupan bagi semua yang ada di bumi ini. Bahkan 70% permukaan bumi tertutup oleh air. Hal ini membuat air seharusnya menjadi hal yang mudah kita jumpai di mana pun. Bahkan di dalam tubuh kita juga terdapat banyak kandungan air.

Ya, sebegitu pentingnya air untuk kita. Manusia sendiri memakai air untuk berbagai keperluan seperti mandi, minum hingga mencuci. Untuk keperluan harian di rumah, biasanya kita memanfaatkan air dari PDAM yang biasa mendistribusikan air bersih ke masyarakat. Tapi banyak juga yang masih memiliki sumur sendiri untuk mengambil air dari dalam tanah.

Nah, inilah kegiatan mengambil air dari tanah inilah yang akan dilarang pada 2030. Kementrian PUPR sudah lama mengumumkan bahwa sebaiknya warga Jakarta tidak lagi mengambil air dari dalam tanah atau kita sebut sumur ya. Biasanya masyarkat memiliki sumur yang dalam, kemudian di bagian dasarnya akan ada mesin pompa air yang sering disebut “Sanyo.”


Sumber Gambar

Bukan tanpa alasan, larangan ini direncanakan berlaku karena menurunnya permukaan tanah DKI Jakarta yang berangsur-angsur semakin rendah. Bahkan kabarnya tanah di Jakarta setiap tahunnya mengalami penurunan sekitar 15-28 sentimeter. Jika diabaikan maka akan berujung pada tenggelamnya kota Jakarta.

Dikarenakan pada bagian pesisir, permukaan laut sudah lebih tinggi ketimbang daratan. Apalagi pada saat musim hujan, pada saat gelombang makin tinggi kadang ombaknya bisa sampai menggenangi jalanan. Belum lagi daerah-daerah padat penduduk di Jakarta yang berada di posisi rendah dan kerap mengalami banjir akibat sungai meluap.

Sekitar 32% warga Jakarta masih bergantung pada air tanah untuk kebutuhan air sehari-hari. Terutama di kampung-kampung, di mana sumur menjadi peninggalan orang tua terdahulu dan sampai kini masih menjadi pilihan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.


Sumber Gambar

Tapi sebelum aturan ini benar-benar diberlakukan, ada baiknya Kementrian PUPR pun mempersiapkan alternatif bagi para penduduk Jakarta. Yaitu SPAM yang memadai dengan pipa-pipa saluran air bersih yang semakin diperbanyak hingga menjangkau banyak rumah di Jakarta.

Selain itu dijelaskan juga secara sederhana kepada masyarakat mengapa mereka dilarang menggunakan air tanah. Apa dampaknya dan apa bahayanya. Mungkin akan ada yang menolak seperti orang-orang tua, hal ini karena mereka tidak akan merasakan dampak apa-apa bila Jakarta tenggelam karena merasa umurnya tidak akan sampai pada saat itu terjadi. Wkwk.


Sumber Gambar

Memang memiliki sumur membuat kita lebih mandiri dan efisien. Sedangkan kalau pakai SPAM atau PDAM itu kadang airnya mati, kering ada saja masalahnya. Untuk itulah, pemerintah juga harus berbenah dan memastikan bahwa fasilitas mereka sudah cukup mumpuni untuk melayani masyarakat. Kalau bisa beli teknologi terbaik, jangan dikorupsi terus tuh uang wkwk.



Gimana GanSis? Kalian masih pakai air sumur kah?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi