ih.sulAvatar border
TS
ih.sul
Bocchi the Rock! Anime Biasa yang Meledak dengan Luar Biasa


Pada musim gugur tahun 2022 lalu ada sebuah fenomena yang cukup membuat geger kalangan pecinta anime, terutama mereka yang masih mengikuti anime-anime baru di setiap season. Fenomena ini tidak berasal dari anime-anime terkenal yang digarap studio terkenal dengan budget fantastis melainkan dari sebuah anime sederhana yang mungkin mengejutkan semua orang dengan performanya.

Bocchi the Rock! Saat pertama mengenal anime ini saya bertanya-tanya apakah ini akan jadi seperti K-On atau Cute Girl Doing Cute Things, tapi ternyata anime ini mengusung cerita yang cukup berbeda. Bagi saya sendiri Bocchi adalah anime yang biasa saja. Gadis-gadisnya imut, tapi tak sampai menyentuh hati. Lagu dan musiknya juga biasa saja. Lucu? Hmm, tergantung selera masing-masing.

Namun tak bisa dipungkiri bahwa Bocchi amat menarik perhatian meski harus bersaing dengan anime-anime seperti Chainsaw Man atau Boku no Hero. Lah, kok bisa?

Jika harus menjawab kenapa, ini beberapa alasan yang bisa saya pikirkan:


Karakter Utama sang Introvert Sejati

Konten Sensitif


Saat berkenalan dengan Goto Hitori saya langsung saja nyeletuk “Oh Yes! Inilah introvert sejati.” Bocchi benar-benar seorang introvert yang tak pernah bicara dengan orang lain selain keluarganya. Dia juga bukan introvert edgy seperti Hachiman atau serigala berbulu introvert seperti Ayanokouji, Bocchi (luar dan dalam) adalah seorang introvert pengidap kecanggungan sosial sejati.

Dan seperti yang Anda tahu, kebanyakan penikmat anime adalah introvert yang tak begitu nyaman dengan orang lain. Keberadaan Bocchi yang benar-benar Hikikomori membuat banyak orang merasa bersimpati dan tertawa sendiri karena pernah mengalami atau memikirkan hal yang sama. Teman seperjuangan, seperti itulah banyak orang menjuluki Bocchi.


Duri di Dalam Daging



Hah? Duri dalam daging? Sorry, saya tak tahu istilah yang benar-benar pas untuk menggambarkannya. Untuk yang belum tahu, Bocchi rilis saat musim gugur 2022 bersamaan dengan anime-anime kelas kakap seperti Chainsaw Man, Spy X Family, Mob Psycho, Boku no Hero, Bleach, dan Berserk. Anime-anime kelas atas dengan hype yang tinggi dan basis fans yang gila.

Setiap studio berusaha memberikan yang terbaik dengan grafis kelas dewa, seiyu kelas A, dan musik-musik papan atas. Aksi, laga, dan intensnya cerita yang dibawakan oleh anime-anime itu memang patut diacungi jempol, tetapi jumlah mereka ternyata menciptakan semacam kejenuhan di antara penggemar anime.

Konten Sensitif


Contohnya begini: setiap hari Anda makan tiga kali sehari. Sarapan makan nasi goreng, makan siang nasi goreng, dan malam juga nasi goreng, begitu terus selama seminggu. Tentunya lidah Anda akan merasa bosan dan lebih memilih lapar dibanding terus memakan sesuatu yang sama. Dan tiba-tiba, semangkuk bubur disajikan ke depan Anda. Tentunya Anda akan makan dengan lahap.

Dan bubur itu adalah Bocchi the Rock.

Saat anime-anime kelas atas itu saling berperang dan akhirnya tewas, Bocchi mengambil kesempatan dan melompat tinggi-tinggi. Keberadaan Bocchi layaknya angin segar yang membuat pencinta anime non-action menghirup napas bebas. Apakah anime Bocchi lebih baik dibanding anime-anime saingannya? Tidak, tapi Bocchi berbeda. Seperti kata Pandji Pragiwaksono: Sedikit lebih beda lebih baik daripada sedikit lebih baik.


Produksi yang Totalitas / Niat Banget



Buat yang belum tahu, Bocchi the Rock merupakan adaptasi dari sebuah manga 4-koma dengan judul yang sama. Manga 4-koma itu sendiri sebenarnya sulit untuk diadaptasi karena penekanan pada komedi yang kuat dalam rentang waktu singkat, tetapi entah bagaimana CloverWorks berhasil menciptakan Bocchi dan mengangkat namanya di dunia anime & manga. Jujur, sebelum anime ini keluar saya bahkan tak pernah dengar tentang Bocchi.

Staff produksi benar-benar mengeluarkan seluruh tenaga untuk menggambarkan pikiran negatif Bocchi dan bayangan mengerikannya tentang masa depan. Kecanggungannya, aura suramnya, dan tatapan mata madesu itu sungguh memanjakan hati. Mungkin ada seorang psikolog bekerja di balik layar. Bagaimana caranya mereka menggambarkan Social Anxiety Disorder dengan begitu sempurna?

Dan yang paling mengherankan, semuanya terlihat lucu dan menarik. Mungkin kontras antara dua hal inilah yang membuat saya tertarik menonton hingga akhir. Rasanya seperti menertawakan sesuatu yang tabu.



Dan ya, kira-kira itulah faktor-faktor yang berhasil membuat Bocchi menjadi Anime of the Year. Sebenarnya saya cukup kasihan pada MAPPA dan anime-anime lain yang menggelontorkan segunung uang dan akhirnya kalah melawan Bocchi. Namun, namanya juga bisnis. Sesuatu yang bagus belum tentu laku dan sesuatu yang laku juga belum tentu bagus. Bocchi itu bagus dan luar biasa laku. Chainsaw Man dan yang lain, meski tidak selaku Bocchi, tetaplah anime yang bagus.

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.
Diubah oleh ih.sul 02-03-2023 13:17
satyagilang
dll09087
oncrisolit
oncrisolit dan 22 lainnya memberi reputasi
23
8K
74
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan