babayo26Avatar border
TS
babayo26
NOVEL MAZSA (13+) STILL ONGOING


Hai, aku bara. Dan kali ini sebenernya aku ingin menciptakan sebuah mini karya berupa cerpen dengan ilmu minim literasi namun setidaknya ada aksi dengan harapan mendapat simaksi, haha just kidding.

Oh ya nama Bara ini juga akan jadi tokoh utama dalam mini karya ku yang akan kalian baca. Serta memiliki sifat ****** dan kepribadian *****, serta berakhir happy ending(60%).

60%? Ya mungkin happy ending haha. Namun jangan khawatir readers, karena cerita ini diusahakan tidak memiliki akhir. Maka mari kita mulai kisah cerita tanpa judul. Yang dimana cerita ini diilustrasikan tergantung arah pemikiran sang penulis dan kemauan sang penulis.

Bermula pada abad 20 an sekitar tahun 2020 Bara sudah berumur 21 tahun. Si tokoh utama ini memiliki kehidupan dengan privilage standart pada anak usia 20 an pada umumnya.

Kuliah, mendapat uang dari ortu, pacaran, tertolak akan cinta. Dan lain lain. Kebahagiaan ini mungkin bisa bertahan lama namun bisa juga hari esok akan lenyap tanpa tersisa.

Jika dunia masih memiliki mazsa yang cukup untuk hidup, maka manusia pun memiliki mazsa yang sangat cukup untuk hidup.

Kebahagiaan juga memiliki mazsa, mazsa ini berupa kekuatan yang harus diciptakan. Membuat memori kebahagiaan sama saja mempertahankan mazsa dalam kebahagiaan.

Bara terbingung dibuatnya karena banyak teori yang sulit dimengerti, buku ini berjudul Mazsa. Buku yang cukup tua, tidak terlalu usang, sedikit gambar, dan sulit dimengerti.

Terdiam sembari menatap tumpukan buku buku yang tertata rapi di perpustakan kampus, Sembari berfikir apakah ini buku fiksi atau nyata adanya.

"Mazsa.....Bahagia....dan kekuatan....." Ucap aku perlahan

Buku aku tutup perlahan, menatap, meratapi apa yang telah aku baca kembali. Dengan sampul bergambar partikel-partikel zat serta nama sang penulis bernama "Azizah".

Fiksi atau nyata? Sebatas teori tanpa penelitian ilmiah atau ini benar benar nyata adanya.

Sepertinya akal sehat aku mulai goyah karena buku tua ini, bahkan keyakinan aku saja mulai sirna perlahan. jika aku melanjutkan membaca, akankah aku menjadi sesuatu?.

Gila, kuat, atau bahagia?

Maksudnya akankah aku menjadi gila, kuat, atau bahagia karena mazsa Atau karena buku tua ini.

Taruhan tanpa hadiah yang jelas, namun dari pada mengikuti alur hidup yang monoton. Kenapa tidak diubah?

Akankah tujuan buku ini untuk adanya revolusi ilmiah? Dan berakhir kebahagiaan? Itu juga jika bahagia. Namun bagaimana jika berakhir di rumah sakit jiwa?.

Memikirkan Ujian akhir semester saja sudah membuat pusing sejuta keliling monas capek iya berotot tidak.

Hampir saja terlena sama buku tua yang entah dari mana asalnya. Apa itu mazsa?Lebih baik mikirin kalkulus buat persiapan ujian nanti.

Sebentar, aku terlalu fokus sama buku tua ini hingga tidak sadar wanita cantik berada tepat didepanku.

Mata lentik rapih dan tidak berjarak. Mata simetris, hidung satu, lobang kiri kanan tidak menyatu. Gigi putih tidak hijau. Serta rambut indah bagai kuda pacuan yang di rawat tiap hari.

Tahan, aku mohon tahan bara. Aku tau hasrat yang muncul ini disebut cinta pandangan pertama, pikirkan baik-baik dan jangan terlena akan paras cantiknya.

Bisa saja dia iblis, setan, atau bahkan dedemit. Ya sama aja sih, cuma aku harus mencari tau lebih dalam secara perlahan dan berucap

" Astaghfirullah astaghfirullah astagfirullah astaghfirullah "

Terheran heran dia karena tingkah aku yang tiba2. Dan pergi begitu saja dari tempat duduknya, sudah ku duga seharusnya baca ayat kursi aja tadi.

Anggap saja kegagalan kali ini itu sebuah berkah menjauhi kemiskinan dan dimanfaatkan secara materil.

Setelah selesai dan mengakhiri sesi belajar aku pulang kekosan, hidup sendiri dan bergantung hidup dari hasil transferan . Saat akhir bulan mencoba mencolok mata demi mendapat bonus bulanan.

Untuk segala tuhan di setiap agama, aku mohon diberikan banyak rezeki untuk orang tua ku. Ucap ku dalam hati,

Hati dan pikiran ini juga mulai lelah atas rutinitas keseharian, waktu pun menunjukan pukul 22:08. Mata mengantuk namun masih teringat akan buku Mazsa, mencoba menafsirkan sendiri namun buntu akhirnya.

Dan salah satu kutipan yang aku baca tertulis "setiap manusia memiliki mazsa dan mazsa harus dikendalikan dalam manusia". Apakah ini berkaitan dengan hati dan perasaan? Mungkin saja tapi bagaimana cara mengendalikan mazsa. Aku saja tidak tau perasaan seperti apa mazsa itu, sedangkan sampulnya saja partikel partikel.

Apakah yang dikendalikan ini berupa partikel yang nyata namun mempengaruhi perasaan? Teori ini begitu rumit hingga membuat ku mengantuk dan tertidur dengan posisi memeluk buku Mazsa.

Buku mazsa itu lenyap, hilang begitu saja disaat aku bangun dipagi hari. Mata sayu, muka panik, dompet kosong, jomblo dan apa lagi nih?. Yah begitulah panik sejadi jadinya karena buku yang hilang tiba tiba, dan aku mengira ini kejadian mistis!!.

Arsip pinjaman di perpustakan tiada, cctv aku duduk kemarin juga tiada, hingga wanita yang ku kenal kemarin juga tidak ada di daftar tamu perpustakaan.

Kemarin loh, readers juga merasakan nya? Kejadian kemarin belum lama ini pasti ada jejaknya tidak mungkin hilang begitu saja.

Apa jangan jangan mazsa ini nyata?

Terdiam sembari menatap tumpukan buku buku yang tertata rapi di perpustakan kampus, Sembari berfikir apakah ini buku fiksi atau nyata adanya.

"Mazsa.....Bahagia....dan kekuatan....." Ucap aku perlahan

Buku aku tutup perlahan, menatap, meratapi apa yang telah aku baca kembali. Dengan sampul bergambar partikel-partikel zat serta nama sang penulis bernama "Azizah".

Sebentar..., Apakah diriku mengulangi kegiatan hari sebelumnya? Mazsa.....

Bersambung
bang.toyip
bukhorigan
i4munited
i4munited dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.2K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan