- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ukraina Akui Peran Media Indonesia Membendung Propaganda Rusia


TS
mabdulkarim
Ukraina Akui Peran Media Indonesia Membendung Propaganda Rusia

Kamis, 23 Februari 2023 – 23:46 WIB
Ukraina Akui Peran Media Indonesia Membendung Propaganda Rusia - JPNN.COM
Ukraina bakal mendapat kiriman mesin perang andalan Jerman pada Maret mendatang. (Reuters: Valentyn Ogirenko)
JPNN.com Facebook JPNN.com Twitter JPNN.com Line JPNN.com Telegram JPNN.com Linkedin JPNN.com WhatsApp
jpnn.com, JAKARTA - Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin berterima kasih kepada sejumlah media Indonesia yang membantu meluruskan informasi dari berbagai propaganda selama perang Rusia-Ukraina.
Menurut dia, salah satu tantangan terbesar yang harus dihadapi negaranya selama perang yang sudah berlangsung hampir satu tahun itu adalah propaganda yang dilancarkan Rusia.
“Propaganda ini telah mencemari pikiran dan hati, bukan saja orang-orang di Indonesia tetapi juga di dunia,” kata Vasyl dalam diskusi “Covering War in Ukraine: the View from Indonesian Journalists” yang diselenggarakan Pusat Kebudayaan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Kamis.
Sejak Rusia mulai melancarkan operasi militer di Ukraina pada 24 Februari 2022, kata dia, pemerintahnya berupaya memerangi propaganda yang beredar luas termasuk di media sosial.
Namun di Indonesia, Vasyl menemukan para wartawan dan medianya sangat bersahabat dan demokratis.
Bahkan, beberapa media turut mengirimkan reporternya ke Ukraina untuk melaporkan langsung situasi terkini dan dampak serangan Rusia di sejumlah wilayah di Ukraina.
“Ini adalah contoh nyata keberanian. Tidak ada yang bisa menggantikan nyawa, tetapi Anda melakukannya untuk sesuatu yang penting, yang lebih daripada nyawa, yaitu prinsip dan nilai-nilai yang benar,” tutur Vasyl.
Untuk itu, kata dia, secara khusus dia menyampaikan apresiasinya kepada media Indonesia yang berdiri bersama Ukraina untuk membela demokrasi, kemanusiaan, dan keadilan.
Dalam acara tersebut dihadirkan tiga jurnalis Indonesia yaitu Teungku Fajri S (TVRI), Kris Mada (Kompas), dan Raymundus Rikang (Tempo) untuk membagikan pengalaman mereka meliput langsung perang dari Ukraina.
Peran para media Indonesia dalam membangkitkan kesadaran publik dan melaporkan apa yang benar-benar terjadi di garis terdepan perang juga dipuji oleh Juru Bicara Kedubes AS di Jakarta Michael Quinlan.
“AS dan komunitas internasional harus bersama-sama mendukung Ukraina dalam upayanya untuk mempertahankan negara, kebebasan, kedaulatan, dan demokrasinya,” tutur Quinlan. (ant/dil/jpnn)
https://m.jpnn.com/news/ukraina-akui...a-rusia?page=2
Satu Tahun Invasi Rusia, Tiga Jurnalis Indonesia Cerita Kondisi Memprihatinkan di Ukraina

zoom-inlihat fotoSatu Tahun Invasi Rusia, Tiga Jurnalis Indonesia Cerita Kondisi Memprihatinkan di Ukraina
Tribunnews.com/Larasati Dyah Utami
Tiga jurnalis Indonesia bercerita pengalaman meliput situasi memprihatinkan di Ukraina, di acara bertajuk 'Covering the War in Ukraine: The View from Indonesian Journalist, yang diselenggarakan di kantor @america, Sudirman, Jakarta, Kamis (23/2/2023).
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga jurnalis Indonesia bercerita tentang situasi memprihatinkan di Ukraina, pascapecah perang, sebab Rusia menginvasi sejumlah wilayah negara tersebut sejak 24 Februari 2022.
Melewati serangkaian pengecekan yang ketat yang diberlakukan pemerintah Indonesia dan pemerintah Ukraina, tiga jurnalis tersebut mendapat kesempatan untuk meliput dan melihat langsung kondisi beberapa wilayah Ukraina yang hancur akibat perang.
Tepat setahun Invasi Rusi, jurnalis TVRI, Teungku Fajri Sabri; jurnalis Harian Kompas, Kris Mada; dan jurnalis Tempo, Raymundus Rikang bercerita pengalaman meliput langsung di Ukraina di acara bertajuk 'Covering the War in Ukraine: The View from Indonesian Journalist, yang diselenggarakan di kantor @america, Sudirman, Jakarta, Kamis (23/2/2023).
"Ini tentang kemanusiaan," kata Rikang, jurnalis Tempo.
Rikang mengatakan tugas seorang jurnalis dituntut untuk memberikan laporan yang objektif.
Tugas seorang jurnalis juga mencari kebenaran, memperlihatkan situasi yang sebenarnya terjadi di lapangan.
Sebagai contoh, dia melihat sendiri bagaimana di Kota Bucha banyak mayat korban perang tanpa kepala dan banyak warga sipil yang hidup tanpa listrik.
Dia menyayangkan masih banyak masyarakat Indonesia yang hanya melihat situasi ini hanya dari satu sisi.
"Kami tahu ada yang mendukung invasi, atau ada yang tidak mempunyai keberpihakan untuk empati terhadap sebuah negara demokrasi yang kemudian diinvasi. Oleh karena itu tugas seorang jurnalis adalah mencari kebenaran," ujarnya.
Sementara itu Kris Mada, jurnalis Harian Kompas mengatakan beberapa kota di Ukraina, seperti Bucha digambarkan seperti kota mati.
Dia juga sempat meliput situasi di pemakaman umum Bucha, banyak korban tanpa nama yang baru saja dimakamkan.
Ledakan demi ledakan rudal terus terdengar, dimana dia dan rekannya harus bersiaga, sebab aplikasi peringatan rudal yang berulang kali menyala untuk evakuasi.
"Gambarannya, bagaimana jika ada satu negara yang menyerang Natuna (Indonesia), dengan alasan membela satu etnis tertentu. Ini yang terjadi di Ukraina," ujarnya.
Jurnalis TVRI, Teungku Fajri Sabri mengatakan seorang jurnalis harus siap ditempatkan dimana pun dan dalam keadaan apapun termasuk perang, dimana dia harus mempersiapkan mental dan batin untuk menghadapi apapun yang terjadi di medan perang.
Ia bercerita bahwa ada 1 warga Ukraina berusia 75 tahun yang bersepeda yang masih mempertahankan rumah dan tanahnya.
"Banyak masyarakat sipil yang menjadi korban. Tidak hanya menjadi korban kekerasan, tapi mental mereka juga dipermainkan," kata
"Semoga operasi segera selesai karena warga sipil yang menjadi korban di perang kedua negara ini,"
https://www.tribunnews.com/nasional/...an-di-ukraina.
Keadaan di Ukraina dan apresiasi Dubes Ukraina atas keberanian media-media Indonesia turun ke medan perang




b42l4t4k dan gabener.edan memberi reputasi
2
1.1K
15


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan