Jakarta, CNN Indonesia -- Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) menjual mobil listrik Bima EV seharga lebih dari setengah miliar rupiah. Bima EV merupakan mobil impor dari China atas hasil kerja sama dengan Shineray yang diduga menggunakan produk asli bernama X30LEV.

Esemka menjual dua varian Bima EV, yakni cargo van seharga Rp530 juta dan passenger van Rp540 juta. Mobil ini sudah bisa dipesan dengan booking fee Rp5 juta.

Presiden Direktur Esemka Eddy Wirajaya mengatakan dua unit Bima EV yang dipamerkan di IIMS 2023 merupakan prototipe. Mobil versi produksi sudah bisa dipesan tetapi inden selama 3-4 bulan karena harus menunggu kiriman dari China.

"Untuk ini sekarang masih prototipe dan kami akan nanti menindaklanjuti kepada satu produksi dengan sistemnya CKD utk di (pabrik) Boyolali," kata Eddy, Kamis (16/2).

Produksi Bima EV di dalam negeri disebut Eddy akan dilakukan jika respons masyarakat dinilai bagus. Dia menyatakan bila demikian produksi sudah bisa dilakukan tahun ini.

"Kembali kepada customer yang mau order dalam event ini sampai tanggal 26 (Februari). Kami akan melihat, kami akan mengevaluasi bagaimana respons market akan ini," ucap Eddy.

Menurut Eddy bila Bima EV diproduksi lokal maka harganya bakal turun sampai di bawah Rp500 juta.

Sebelum Esemka, DFSK Indonesia merupakan produsen pertama yang menjual mobil listrik jenis kendaraan niaga. DFSK pada 2021 mulai menjual Gelora E yang merupakan produk impor China dengan harga Rp400-an juta.

DFSK kemudian memproduksi Gelora E di Indonesia kemudian menurunkan harganya menjadi Rp350 juta. Harga terakhir Gelora E versi impor Rp484 juta, ini berarti banderolnya dipangkas Rp134 juta.

https://www.cnnindonesia.com/otomoti...siapa-mau-beli

Yg mau beli udah ngantri