- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Benny Wenda Klaim Selandia Baru Pendukung Kuat Papua Barat


TS
mabdulkarim
Benny Wenda Klaim Selandia Baru Pendukung Kuat Papua Barat

Tokoh aktivis kemerdekaan Papua, Benny Wenda, mengklaim Selandia Baru merupakan pendukung kuat Papua Barat. (Dok. The Office of Benny Wenda)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemimpin Organisasi Kemerdekaan Papua Barat dan Ketua Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Barat (ULMWP) Benny Wenda mengklaim Selandia Baru merupakan pendukung kuat Papua Barat.
Karena itu, Benny mendesak Organisasi Papua Merdeka (OPM) membebaskan pilot Susi Air, Phillip Mehrtens, berkewarganegaraan Selandia Baru yang disandera kelompok itu sejak awal Februari lalu.
"Selandia Baru adalah pendukung kuat Papua Barat. Saya kira kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat [TPNPB] tidak dapat mencelakai pilot kecuali Indonesia menggunakan situasi ini menjadi bahaya. Itu yang menjadi perhatian saya," ucap Benny kepada Radio New Zealand (RNZ) pada Selasa (21/2).
Mehrtens menjadi sorotan usai disandera OPM sejak 7 Februari lalu. Ia dilaporkan menghilang tak lama setelah kelompok tersebut membakar pesawat Susi Air di Nduga.
Beberapa hari kemudian pemerintah Indonesia mengonfirmasi bahwa Philip disandera OPM.
Belakangan, Indonesia sudah mengetahui titik koordinat pilot Susi Air itu. Namun, sejauh ini aparat belum melakukan tindakan pembebasan karena Selandia Baru meminta tak ada kekerasan saat operasi pembebasan warganya.
"Kami bukan musuh-musuh (Selandia Baru). Kami (dan Selandia Baru) sangat baik," kata Benny menegaskan.
Sementara itu, pendukung gerakan kemerdekaan Papua memang tersebar di wilayah Pasifik. Sejumlah politikus Selandia Baru juga memiliki riwayat mendukung kemerdekaan Papua Barat.
Sebagai contoh, 11 anggota parlemen Selandia Baru pernah menandatangani Deklrasi Westminster saat Benny Wenda berkunjung ke Wellington pada 2017.
Dikutip Pacific Media Centre, sejumlah politikus yang meneken perjanjian itu antara lain Catherine Delahunty, Mojo Mathers, Jan Logie, dan Steffan Browning, dari Partai Hijau; Louisa Wall, Carmel Sepuloni, Adrian Rurawhe, dan Aupito S'ua William Suo dari Partai Buruh.
Kemudian ada Adrian Rurawhe dari partai Nasional Chester Burrows dan Marama Fox dari Partai Maori.
CNNIndonesia.com telah menghubungi Kedutaan Besar Selandia Baru di Jakarta dan Kementerian Luar Negeri Selandia Baru guna mengonfirmasi klaim Benny Wenda tersebut.
Namun, hingga berita ini diturunkan, pihak Selandia Baru belum merespons.
(isa/rds)
https://www.cnnindonesia.com/interna...t-papua-barat.
KKB mengklaim pilot NZ ikut berlatih menembak dan mengajarkan penerbangan

Sementara operasi pembebasan didesak tanpa kekerasan oleh NZ
Alasan Benny Wenda Desak OPM Bebaskan Pilot Susi Air WN Selandia Baru
 membebaskan pilot Susi Air, Phillip Mehrtens, berkewarganegaraan Selandia Baru yang disandera kelompok itu sejak dua pekan lalu.<br /><br />"Selandia Baru adalah pendukung kuat Papua Barat. Saya kira kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barattidak dapat mencelakai pilot kecuali Indonesia menggunakan situasi ini menjadi bahaya. Itu yang menjadi perhatian saya," ucap Benny kepada Radio New Zealand (RNZ) pada Selasa (21/2).<br /><br />Dalam kesempatan itu, Benny malah menyalahkan pemerintah Indonesia atas penyanderaan Mehrtens.<br /><br />Menurutnya, insiden ini terjadi karena pemerintah RI terus membiarkan pelanggaran HAM di Papua dan menolak mengizinkan Komisioner HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengunjungi wilayah paling timur Indonesia tersebut.<br /><br /><br />"Karena tempat (penyanderaan) itu, di Nduga, Intan Jaya, Mybrat dan Oksibil, adalah tempat di mana ratusan ribu orang mengungsi dari tahun 2018 hingga sekarang," kata Benny lagi.<br /><br />"Jadi yang terjadi saat ini adalah sebuah peringatan bagi Indonesia agar mengizinkan Komisaris Tinggi PBB berkunjung, yang mereka abaikan selama tiga tahun terakhir ini."<br /><br />Pada 2018, Presiden Joko Widodo memang mengundang langsung Komisioner HAM PBB untuk berkunjung ke Papua. Undangan itu disampaikan Jokowi saat menerima lawatan Komisioner Tinggi HAM PBB saat itu, Zeid Ra'ad Al Husein, di Istana Negara.<br /><br />Namun, hingga kini tidak ada kejelasan dari pemerintah terkait progres dari rencana lawatan itu.<br /><br />"Kami bukan musuh . Kamisangat baik," ucap Benny menegaskan seperti dikutip RNZ.<br /><br />Mehrtens menjadi sorotan usai disandera OPM sejak 7 Februari lalu. Ia dilaporkan menghilang tak lama setelah kelompok tersebut membakar pesawat Susi Air di Nduga.<br /><br />Beberapa hari kemudian pemerintah Indonesia mengonfirmasi bahwa Philip disandera OPM.<br /><br />Belakangan, Indonesia sudah mengetahui titik koordinat pilot Susi Air itu. Namun, sejauh ini aparat belum melakukan tindakan pembebasan karena Selandia Baru meminta tak ada kekerasan saat operasi pembebasan warganya.<br /><br /> <a target=_blank href=https://www.cnnindonesia.com/internasional/20230222114844-134-916304/alasan-benny-wenda-desak-opm-bebaskan-pilot-susi-air-wn-selandia-baru. rel=ugc onclick=dataLayer.push({'event': 'trackEvent','eventDetails.category': 'outbond', 'eventDetails.action': 'click', 'eventDetails.label': 'https://www.cnnindonesia.com/internasional/20230222114844-134-916304/alasan-benny-wenda-desak-opm-bebaskan-pilot-susi-air-wn-selandia-baru.'});>https://www.cnnindonesia.com/interna...selandia-baru.</a><br /><br />Benarkah Klaim Benny Wenda Selandia Baru Pendukung Papua Barat?<br />https://akcdn.detik.net.id/visual/2016/02/19/c62dda7f-5929-4f15-ab0c-69ecaefcadda_169.jpg?w=650)
Benny Wenda klaim Selandia Baru pendukut kuat Papua Barat. (Dok. The Office of Benny Wenda)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemimpin kemerdekaan Papua Barat Benny Wenda menjadi sorotan usai mendesak Organisasi Papua Merdeka (OPM) melepas pilot Susi Air, Phillip Mehrtens.
Pengamat menilai langkah ini untuk memperluas pengaruh Benny di dunia internasional dan tanda perpecahan di kalangan OPM.
Benny juga merupakan Ketua Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Barat (United Liberation Movement for West Papua/ULMWP).
Dalam seruannya, ia meminta OPM membebaskan Mehrtens secara damai. Benny juga meminta RI mempertimbangkan keinginan kelompok tersebut.
OPM menyandera Mehrtens --selaku warga Selandia Baru --karena menganggap pemerintahan Wellington bekerja sama dengan militer Indonesia. Di pernyataan resmi, mereka ingin bernegosiasi langsung dengan Selandia Baru.
Mereka juga menjadikan Mehrtens sebagai 'tawaran' agar RI mengakui kemerdekaan Papua.
Menanggapi seruan Benny, pengamat hubungan internasional dari Universitas Padjajaran, Teuku Rezasyah, mengatakan Benny ingin mendapat pengaruh lebih luas di kancah global.
"Dengan berusaha keras membujuk pembebasan pilot asal Selandia Baru, terbuka banyak peluang bagi Benny Wenda," kata Rezasyah kepada CNNIndonesia.com, Rabu (22/2).
Ia kemudian berujar, "Selain reputasi internasional yang meluas, Benny Wenda juga berpeluang memperluas wilayah pengaruhnya hingga Kawasan Pasifik Selatan."
Lebih lanjut, Rezasyah menerangkan pengaruh yang luas di berbagai negara bisa memperkuat daya tawar Benny untuk mendesak pemerintah Indonesia.
"Didukung basis massa dan sumber keuangan baru, maka Benny Wenda dapat semakin mendesak pemerintah Indonesia, untuk mengakui kemerdekaan Papua Barat," ungkap dia lagi.
Rezasyah mengatakan terdapat banyak faksi di internal OPM dengan wilayah kendali dan cabang luar negeri yang saling berbeda. Di antara mereka juga terdapat persaingan demi membetot pengaruh di dalam dan luar negeri.

Perpecahan dalam gerakan Papua Merdeka
Sementara itu, pengamat politik sekaligus sosiolog Universitas Negeri Jakarta, Ubedilah Badrun, menilai seruan Benny cerminan perpecahan di antara gerakan Papua merdeka.
"Saya mencermati seruan Benny Wenda, itu menunjukkan bahwa Gerakan Papua Merdeka tidak sesolid yang kita bayangkan. Sebab, gerakan Papua merdeka yang menggunakan cara-cara milisi ternyata tidak memiliki efektifitas dan soliditas gerakan," ujar Ubedilah.
Koordinasi antar sayap gerakan, lanjutnya, terlihat tak berjalan efektif. Ini terbukti dari pengakuan Benny yang mengatakan tindakan OPM pimpinan Egianus Kagoya dan kawan-kawannya di luar kendali.
Ubedilah juga tak menampik seruan Benny terkait kedekatan khusus OPM dengan Selandia Baru.
"Narasi Benny Wenda itu menunjukan kedekatan atau setidaknya ada kemungkinan komunikasi intensif antara Benny Wenda dengan pihak Selandia Baru," kata dia.
Pengamat itu mengutip pernyataan Benny yang menganggap Selandia Baru adalah kawan dan pendukung kuat kelompoknya.
"Kami tak bermusuhan [dengan Selandia Baru]. [Hubungan] kami sangat baik," kata Benny, seperti dikutip Radio New Zealand (RNZ).
Sejumlah politikus Selandia Baru memang memiliki riwayat mendukung kemerdekaan Papua Barat. Sebagai contoh, sebanyak 11 anggota parlemen menandatangani Deklarasi Westminster saat Benny berkunjung ke negara itu pada 2017.
Deklarasi Westminster diluncurkan pada 2016. Pernyataan ini berisi agar hak penentuan nasib Papua Barat diakui secara hukum melalui pemungutan suara.
Para politikus itu yakni Catherine Delahunty, Mojo Mathers, Jan Logie, dan Steffan Browning, dari Partai Hijau; Louisa Wall, Carmel Sepuloni, Adrian Rurawhe, dan Aupito S'ua William Suo dari Partai Buruh.
Kemudian Adrian Rurawhe dari partai Nasional Chester Burrows dan Marama Fox dari Partai Maori.
"Sejumlah anggota parlemen menandatangani deklarasi, yang seperti Anda ketahui menyerukan referendum, diawasi secara independen oleh PBB untuk didiskusikan warga Papua Barat dan mengidentifikasi pandangan mereka soal penentuan nasib sendiri," kata Delahunty, seperti dikutip Pacific Media Center.
CNNIndonesia.com telah menghubungi kedutaan besar Selandia Baru di Jakarta dan Kementerian Luar Negeri Selandia Baru untuk mengonfirmasi klaim Benny Wenda bahwa Wellington mendukung Papua Barat. Namun, hingga berita ini terbit, pihak Selandia Baru belum merespons permintaan tanggapan CNNIndonesia.com.
Pilot asal Selandia Baru itu menjadi sorotan usai disandera OPM sejak 7 Februari lalu. Ia dilaporkan menghilang tak lama setelah kelompok tersebut membakar pesawat Susi Air di Nduga.
Beberapa hari kemudian pemerintah Indonesia mengonfirmasi bahwa Mehrtens disandera OPM.
Belakangan, Indonesia sudah mengetahui titik koordinat pilot Susi Air itu. Namun, sejauh ini aparat belum melakukan tindakan pembebasan karena Selandia Baru meminta tak ada kekerasan saat operasi pembebasan warganya.
(isa/bac)
https://www.cnnindonesia.com/interna...papua-barat/2.
TPNPB bertentangan sama ULMWP makanya ULMWP bikin West Papuan Army tapi WPA jarang kedengaran aksi terornya


odjay05 memberi reputasi
1
1K
12


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan