Sumber gambar

Gunung Merapi adalah sebuah lempengan bumi yang terbentuk oleh aktivitas gempa secara berulang ulang dalam kurun waktu lama.

Gunung Merapi yang sudah terbentuk biasanya memerlukan waktu lama sebelum melakukan aktivitas. Gunung Merapi yang sudah aktif akan mengeluarkan magma, gas, asap tebal bersamaan dengan getaran yang terjadi disekitar gunung.

Namun Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pacitan Erwin Andriatmoko menemukan Gunung api dibawah laut dengan kedalaman 3-4 kilometer diatas permukaan laut dengan kondisi gunung setinggi 2.300 meter atau 2 kilometer lebih.

Gunung tersebut baru saja ditemukan dibawah laut di Pacitan oleh tim pada saat melakukan penyelaman ke dasar laut untuk memantau kondisi laut.


Sumber gambar

Kondisi gunung dibawah laut membuat masyarakat setempat Pacitan khawatir dengan temuan tersebut. Pasalnya kondisi gunung itu akan menimbulkan potensi tsunami yang dapat membahayakan penduduk pesisir jika gunung itu aktif dan mengeluarkan aktivitas tsunami.

Namun kondisi gunung di Pacitan itu masih belum diketahui apakah dikategori sebagai gunung aktif sebagai gunung eksplosif atau gunung bawah laut tidak aktif.

Namun pihaknya belum menemukan teknologi canggih yang dapat meneliti dan mengungkap status gunung bawah laut di Pacitan.

Namun bagaimana sih bisa terbentuknya gunung yang terjadi dibawah laut?

Kita sering melihat Gunung Merapi yang terletak di daratan. Bahkan yang memiliki tempat tinggal dekat dengan gunung, pasti indah dipandang setiap hari dari kejauhan. Jika sering berwisata atau field trip pasti mendaki gunung untuk menikmati suasana panorama alam dekat pegunungan.

Gunung Merapi yang sering kita lihat memiliki status aktivitas yang sudah terbentuk dan aktif sejak ratusan hingga jutaan tahun lalu hingga kini.

Gunung Merapi juga mengalami pertumbuhan seperti manusia yang memiliki kekuatan dan aktivitas tektonik dan vulkanik masing masing yang selalu dipantau oleh BNPB setempat dengan menggunakan alat seismograf.

Seperti halnya di Kabupaten Samosir, Sebelum menjadi Danau Toba, dulu ada sebuah gunung besar. Namun gunung Merapi mengalami letusan yang super dahsyat sebanyak 4 kali sekitar 1 juta tahun SM hingga 500 ribu tahun SM. Akhirnya gunung itu membentuk kaldera yang lebar hingga menjadi danau Toba akibat air hujan membanjiri sekitar kaldera.

Begitu juga gunung Krakatau yang terjadi di daratan Provinsi Bengkulu. Sekitar tahun 1883 gunung Krakatau kita tahu mengalami letusan yang amat dahsyat. Yang mengakibatkan daratan Gunung Krakatau memisahkan diri dari Pulau Sumatera hingga bergeser ke tengah lautan. Yang membuat gunung Krakatau hancur total. Namun malah melahirkan gunung anak Krakatau yang saat ini terus tumbuh setiap tahunnya.


Sumber gambar

Proses Terbentuk Gunung Bawah Laut

Sebelum gunung terbentuk dibawah laut, setiap hari terjadi aktivitas tektonik dibawah laut. Aktivitas tektonik itu terus terjadi hingga sampai lempengan itu saling bertubrukan antara lempengan indoaustralia dan Samudra Hindia. Terlebih Indonesia berada di cincin api yang memiliki aktivitas tektonik yang paling aktif setiap hari.

Lempengan tebal hasil gempa tektonik yang sudah bertubruk akan membentuk kerucut. Namun gunung bawah laut yang sudah terbentuk belum dapat aktif.


Sumber gambar

Lalu gunung yang sudah terbentuk dapat aktif mulai dari mengeluarkan magma yang berasal dari lempeng bumi yang memiliki aliran seperti pipa yang terhubung antara kawah magma di lempeng bumi yang naik memenuhi kawah gunung oleh magma.

Gunung akan meletus jika magma dari lempeng bumi mendorong magma keatas mendekati kawah gunung yang sudah terpenuhi oleh magma gunung sehingga dorongan itu akan menciptakan getaran akibat panas magma yang terus menguap.

Walaupun gunung tersebut di Pacitan sudah ditemukan namun perlu diwaspadai dengan aktivitas gunung yang besar di bawah laut Pacitan mengingat kondisi gunung belum bisa diteliti membahayakan atau tidak.

Terimakasih semoga bermanfaat.

Narasi: Opini

Referensi