

TS
iblast867583
Imaji di Puisi

Ilustrasi imaji di puisi (Foto: Freepik)
Puisi sebagai bentuk dari karya sastra memiliki struktur dan ia ada dua macam, yakni struktur fisik dan strukur batin. Struktur fisik ialah struktur kebahasaan. Dalam hal ini unsur estetik yang membangun struktur luar dari puisi. Diksi, pengimajian, kata konkret, bahasa figuratif (majas), dan versifikasi merupakan unsur-unsur yang telah disebutkan tadi. Sebaliknya, struktur batin merupakan medium untuk mengungkapkan makna yang hendak disampaikan oleh penyair. Ada empat unsur dari struktur batin, di antaranya tema, perasaan, nada, dan amanat.
Adapun yang menjadi topik pada tulisan ini ialah pengimajian. Artinya, kata atau susunan kata yang dapat mengungkapkan pengalaman sensoris, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Baris atau bait puisi yang seolah mengandung gema suara (imaji auditif), benda yang nampak (imaji visual), dan sesuatu yang dapat kita rasakan (imaji taktil).
Contoh:
Puisi Wijaya Kusuma karya Sanusi Pane
Di balik gunung jauh di sana,
Terletak taman dewata raya,
Tempat tumbuh kusuma wijaya
Bunga yang indah penawar fana.
Hanya sedikit yang tahu jalan,
Dari negeri sampai ke sana,
Lebih sedikit lagi orangnya
Yang dapat mencapai gerbang taman.
Turut suara seruling Krishna
Berbunyi di dalam hutan
Memanggil engkau sih trisna
Engkau dipanggil senantiasa
Mengikut sidang orang pungutan
Engkau menurut orang biasa.
Pada puisi di atas terdapat dua imaji yang muncul, yaitu imaji visual dan imaji auditif. Imaji visual pada bait pertama yang ingin memperlihatkan bahwa ada bunga kusuma wijaya yang tumbuh di suatu gunung. Pada bait ketiga imaji auditif hadir di sana, karena memperdengarkan suara seruling yang berbunyi di hutan. Tabik.
Referensi
Herman J. Waluyo. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga, 1987.
© MG - 2023
0
258
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan