- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ingin RI Jadi Raja Baterai, Luhut Tambah Impor Litium dari Australia


TS
perojolan13
Ingin RI Jadi Raja Baterai, Luhut Tambah Impor Litium dari Australia

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan ingin meningkatkan impor litium dari Australia untuk mewujudkan RI sebagai produsen baterai kendaraan listrik.
Ia menemui Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Gedung Parlemen Australia, hari ini, Selasa (14/2), untuk menjajaki kerja sama pengadaan litium.
Menurutnya, saat ini Indonesia tengah fokus mengembangkan dan memperluas industri baterai litium sebagai sumber energi kendaraan listrik.
"Untuk memenuhi target kami menjadi produsen baterai litium terbesar di dunia, kami berharap dapat meningkatkan impor lithium dari Australia," tulis Luhut di akun Instagram pribadinya, Selasa (14/1).
Luhut menjelaskan pada 2021 Indonesia dan Australia meneken pernyataan bersama tentang Kerjasama Ekonomi Hijau dan Transisi Energi. Ia menyebut hal itu bukti adanya kolaborasi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan membatasi dampak perubahan iklim.
Pertemuan kali ini, ujar Luhut, memperdalam dan memperluas kerja sama perdagangan dan investasi dua negara, yang sempat terhambat karena pandemi dan krisis global beberapa tahun terakhir.
"Dengan mempererat kerjasama seperti ini, manfaat ekonomi bagi kedua negara bisa kita dapatkan sehingga bisa berkontribusi terhadap pertumbuhan kebutuhan industri baterai Lithium-ion secara global," imbuhnya.
Selain bertemu perdana menteri, sebelumnya ia juga menghadiri pertemuan dengan para pengusaha litium di Negeri Kanguru tersebut.
Pasalnya, meskipun Indonesia kaya nikel, Luhut melihat modal itu belum mampu menjadikan RI sebagai raja baterai kendaraan listrik dunia. Ini karena Indonesia tidak punya litium yang merupakan bahan utama pengembangan industri baterai kendaraan listrik.
"Di hadapan para pengusaha litium, saya sampaikan bahwa Australia adalah kandidat terbaik dan partner potensial kami untuk mengembangkan industri baterai EV karena setengah dari litium dunia ada di negeri Kanguru," ujarnya.
link
Tambah impor litium gan


muhamad.hanif.2 memberi reputasi
1
1.1K
22


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan