Assalamu'alaikum, selamat pagi dan selamat beraktivitas di tengah gempuran kenyataan yang tidak sesuai ekspektasi.



Di hari yang kelabu ini, kuharap semuanya masih bisa tetap tersenyum dan berbahagia bersama keluarga tercinta. Jangan lupa juga untuk mendoakan mereka yang saat ini sedang terkena musibah banjir, ya.

Di pagi menjelang siang ini, aku mau nulis review lagi dari novel yang sudah aku baca. Tapi sebelum memasuki bagian intinya, mari kita kenalan dulu sama novelnya biar makin sayang. Uhuk, mentang-mentang hari ini 14 Februari.

Adapun identitas dari buku ini adalah sebagai berikut:



Nama Penulis: Nafa Aisy
Judul Buku: Jeda (Platonik)
Penerbit: Pena Baswara cabang Makassar
Tahun Terbit: 2023
QRCBN: 62-282-5815-199

BLURB:

Meyriska Fani Adistya jatuh cinta pada pandangan pertama pada Fadhil Jauhari, teman sekelasnya. Ternyata cintanya tak bertepuk sebelah tangan dan mereka pun berpacaran.

Ternyata tak seindah kisah cinta dalam dongeng, putus nyambung mewarnai kisah cinta mereka. Bukan karena kehadiran orang ketiga, tetapi rasa saling tak percaya membuat mereka selalu curiga.

Akankah cinta mereka berakhir bahagia ataukah berujung luka meski cinta masih tetap ada? Akankah jeda kembali menyatukan dua hati yang tak bisa berpaling?



Baca novel ini tuh, aku dibuat greget sama tokohnya. Pengin ngasih omelan rasanya buat si tokoh dan baru kali ini beneran dibuat greget sama tingkah tokoh utamanya.😂

Di tulisan ini, penulisnya seolah lagi nerapin istilah 'perempuan selalu benar dan cowok selalu salah' dalam tulisannya.🤣

Asli dibuat jadi pengin gigit tokoh utama perempuan di dalamnya jika dia benar-benar ada di dunia nyata, ada di dekatku, atau mungkin sahabatku yang seperti itu.🤭

Karakternya kuat, bikin terngiang-ngiang dan bikin pengin banget ngatain tokoh perempuannya, "Dasar bocil."🤣 Sayangnya, ini hanya tokoh fiksi yang aku enggak tahu orang seperti ini apa ada di dunia nyata atau tidak, soalnya lingkaran pertemananku kayaknya rata-rata pendukung nikah muda, bukan pacaran.🤭

Jadi, ya ... buat kamu yang suka baca tulisan genre teenlit yang menggemaskan, seru, dan penuh tingkah konyol remaja, yang bisa jadi kita pernah ada di fase itu, bolehlah bernostalgia dengan membaca novel ini. Dijamin pengin ngakak, pengin ngumpat, dan marah sekaligus kepada tokoh yang diciptakan sama penulisnya.🤣 Gemes.

So,itulah sedikit komentarku dari novel ini. Rasanya aku masih kesal sama tokoh utamanya, pengin gigit kalau bisa. Astaghfirullah banget, ya, aku tuh. Sama tokoh novel saja dibuat baper, kesal dan susah move on.

Selamat pagi menjelang siang, selamat beraktivitas, semoga hari yang Agan dan Sista lalui hari ini menyenangkan. Wassalamu'alaikum. Terima kasih sudah baca.

Adiva Azzahra,
Gowa, 14 Februari 2023.

Opini pribadi.