- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
TAKAHIRO SHIRAISHI/ KISAH SERIAL KILLER DARI JEPANG


TS
LauraMonnic
TAKAHIRO SHIRAISHI/ KISAH SERIAL KILLER DARI JEPANG

Ada satu kasus di jepang yang sangat mengerikan mungkin agan-agan sudah pernah dengar, dan pada waktu itu banyak di beritakan di media negeri matahari tebit ini. Tentang seorang pembunuh berantai bernama Takahiro Shiraishi. So, begini ceritanya saudara-saudara


Awalnya seorang wanita bernama Aiko tamura berusia 23 tahun menghilang, sebelumnya wanita itu sempat menulis di akun Twitter nya soal keinginannya bunuh diri. Setelah menghilangnya Aiko, kakak laki-lakinya berhasil membuka akun Twitternya dan menyadari ada satu akun mencurigakan yang berkomunikasi dengan saudarinya. Aiko sempat berkirim pesan dengan seseorang yang tidak di kenal melalui akun twitter dan mereka membuat janji bertemu.
Dari hasil rekaman di cctv di tempat pertemuan, korban terlihat bersama seorang pria dan berjalan bersama menuju sebuah apartemen. Hasil penyelidikan polisi berujung temuan mengerikan di apartemen tersebut. Kasus yang awalnya di kira melibatkan satu orang korban yang hilang, berubah jadi kasus pembunuhan massal . setelah Di dalam apartemen itu, polisi menemukan ada sembilan kepala manusia, Potongan tubuh dan tulang mayat yang dimutilasi menjadi 240 potongan disimpan di dalam cooler box.
Potongan tubuh dan tulang didalam cooler box itu ditutup dengan pasir untuk kotoran kucing supaya bau nya tersamar.
Penyewa apartemen dan pelaku pembunuhan tersebut bernama Takahiro Shiraishi berusia 29 tahun. didakwa membunuh dan memutilasi 9 orang, 8 tubuh wanita dan 1 tubuh laki-laki. Satu-satunya laki-laki yang terbunuh itu terjadi setelah ia datang bertemu Shiraishi dan mempertanyakan keberadaan pacarnya yang hilang, dia mengaku bersalah atas dakwaan tersebut, dia menyimpan potongan tubuh dan tulang korban di dalam cooler box di dalam apartemennya. Dia juga mengakui kalau semua korban wanita di rudapaksa terlebih dahulu sebelum di bunuh. Uang dan barang berharga milik korban pun di ambil. Polisi mengamankan barang bukti berupa, gunting, 2 pisau dapur, tali pengikat, gergaji, beberapa gelas koktail, alat-alat pertukangan kayu yang semuanya berlumuran darah.

takahiro mulai membunuh sejak bulan agustus dan september. Terakhir kali dia membunuh korbannya pada bulan oktober. Peristiwa itu terjadi tahun 2017, takahiro juga ditangkap pada tahun yang sama. Tapi persidangan kasus tersebut dimulai baru-baru ini di tahun 2020. Polisi setempat memperkirakan potongan tubuh itu termasuk milik Aiko Tamura.
Lebih menyeramkan lagi, ternyata takahiro telah menyimpan tubuh korban-korbannya nya selama 2 bulan lebih di apartemen. tetangga sebelahnya mengatakan mulai mencium bau aneh dari flat tersebut setelah Takahiro pindah pada bulan Agustus lalu. Selama ini tetangganya tidak ada yang curiga karena takahiro tidak pernah bersikap aneh. Memang dia orang yang pendiam tapi selama ini dia bersosialisasi dengan baik.
Berarti selama 2 bulan, pelaku tinggal dan tidur dengan korban-korban hasil pembunuhannya. Omg.....


Takahiro mengincar korban-korbannya dari media sosial yang tampak begitu depresi dan menginginkan untuk bunuh diri. Dia mencari korbannya melalui hashtag #suiciderecruitment. Biasanya orang-orang yang ingin bunuh diri menggunakan hashtag itu untuk mencari partner bunuh diri. Pelaku mengirim pesan kepada korban berisi ajakan bertemu dan bunuh diri bersama. Dia mengatakan kepada para korban bahwa dirinya bisa membantu rencana mereka bunuh diri.
Takahiro mengincar gadis-gadis muda berusia sekitar 20 tahun nan. Supaya korban tidak berubah pikiran, dia menunggu di stasiun dekat rumah korban. Setelah bertemu dia menggiring korban untuk datang ke apartemennya. Sampai diapartemennya, korban di beri segelas alkohol, obat penenang dan obat tidur agar lebih rileks. Nah setelah itu baru korban di rudapaksa dan di bunuh.dan korban biasanya di bunuh di hari yang sama saat mereka bertemu.
Dia memutilasi korban di dalam kamar mandi apartemennya. Dia mengatakan pertama kali membunuh dia memerlukan waktu 3 hari untuk membereskan mayat. Tapi setelah itu dia mulai terbiasa dan hanya membutuhkan waktu 1 hari untuk membereskan semuanya.
Daging dan organ milik korban di buang di tempat sampah, tulang-tulang di simpan di dalam apartemennya karena takut ketahuan. Pelaku sengaja menaruh box berisi tulang dan kepala korban di setap sudut apartemennya. Saat di tangkap. Takahiro terlihat tenang dan tidak panik.
Dalam sidang pertama yang digelar Rabu tanggal 30 september 2020, Takahiro melalui pengacaranya menyatakan dalam sidang bahwa dakwaan harusnya diperingan karena para korban yang menyatakan setuju untuk bunuh diri dan memberikan persetujuan mereka untuk dibunuh. Sang pengacara meminta agar dakwaan diperingan menjadi 'pembunuhan dengan persetujuan', dengan ancaman hukuman antara 6 bulan hingga 7 tahun penjara. serah lu daaah

Dalam kasus ini, takahiro terancam hukuman mati jika terbukti bersalah atas seluruh dakwaan pembunuhan yang dijeratkan terhadapnya. Biasanya Hukuman mati di Jepang dilakukan dengan cara digantung.
Teman-teman takahiro ini pun kaget saat mendengar berita pembunuhan ini. Menurut teman sekolah nya dulu, pelaku adalah anak yang pendiam, dia adalah seorang pendengar yang baik, dia menyukai olahraga dan pernah bergabung dalam tim baseball sekolahnya. Dia tidak terlalu menonjol dalam pelajaran sekolah tapi dia bukan anak yang nakal.
ada satu keanehan menurut teman sd nya, takahiro senang bermain permainan mencekik bersama teman-temannya, bahkan takahiro pernah pingsan saat bermain mencekik. Mantan pacarnya pun mengatakan dia seorang lelaki yang sangat gentleman, tidak pernah marah atau kasar kepada wanita. Tapi setelah mereka putus. Takahiro pernah beberapa kali mengirim pesan yang isinya “ayo bunuh diri bersama”, atau “ aku baru saja membunuh seorang wanita yang mengatakan padaku bahwa ingin mati saja.” Serem ya punya mantan gini..hati-hati gan

Saat orang tuanya bercerai, dia tinggal dengan ayahnya. Karena dia sangat dekat dengan ayahnya. Ibu dan adiknya pindah ke kota lain. Dia sering datang ke kantor ayahnya membantu sekaligus mengantar makan siang. Lalu suatu hari dia meminta ayahnya untuk menyewakan apartemen karena dia ingin tinggal sendiri dan dia sudah bertemu dengan wanita yang di cintainya.
Ayahnya pun menuruti keinginannya. Dia pernah bekerja di sebuah supermarket selama 2 tahun setelah itu berhenti, dia lalu menjadi agen yang mencari dan membujuk wanita-wanita muda untuk bekerja "plus-plus" di club malam. Bulan februari, takahiro pernah di penjara karena dia memaksa gadis di bawah umur untuk bekerja di club malam menjadi pekerja "plus-plus". Dia di bebaskan bulan juni dan semenjak itulah ia menjadi depresi karena dia juga tidak memiliki pekerjaan. Dia mengatakan kepada ayahnya bahwa dia tidak punya alasan lagi untuk hidup.
Takahiro punya dua akun twitter. Di akun yang pertama dia seperti orang yang sangat menderita, depresi dan sering membuat tweet yang menyatakan ingin bunuh diri. Tapi di akun kedua dia seperti orang yang sangat bijak. Dia mengatakan bahwa dia ingin membantu orang yang mengalami kesulitan bahkan dia membuat tweet ‘jika anda memiliki keinginan untuk bunuh diri, datanglah padaku untuk berkonsultasi" hmm...... suicide consultant

Kasus pembunuhan berantai ini memicu perdebatan mengenai pembahasan bunuh diri di internet dan Kasus ini akhirnya mendorong Twitter membuat aturan baru yang menyatakan pengguna tidak boleh mempromosikan atau mendorong bunuh diri atau melukai diri sendiri.
Akhirnya pada tanggal 15 desember 2020 dalam sidang putusan yang di hadiri lebih dari 400 orang, pengadilan menjatuhkan vonis hukuman mati kepada Takahiro Shiraishi atas kejahatannya. sekian cerita dari ane..
sumber : https://www.straitstimes.com/asia/east-asia/japan-serial-killer-who-baited-suicidal-people-using-twitter-sentenced-to-death
https://www.bbc.com/indonesia/dunia-55314100
cendolnya jangan lupa agan-agan








izun9 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
4.5K
7


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan