- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Teknologi AS Dikaitkan Gempa Turki, China-Rusia Juga Punya


TS
4574587568
Teknologi AS Dikaitkan Gempa Turki, China-Rusia Juga Punya

Jakarta, CNBC Indonesia - Teknologi milik Amerika Serikat yang bernama HAARP ramai dikaitkan dengan gempa mematikan di Turki. Ternyata, teknologi serupa juga dikembangkan oleh pemerintah China dan Rusia.
China dan Rusia bersama-sama melakukan serangkaian eksperimen kontroversial untuk memodifikasi atmosfer bumi dengan gelombang radio frekuensi tinggi.
Dari instalasi Rusia yang disebut Sura Ionospheric Heating Facility dekat kota Vasilsursk, sebelah timur Moskow, para ilmuwan memancarkan gelombang radio frekuensi tinggi untuk memanipulasi ionosfer.
Sementara itu, China Seismo-Electromagnetic Satellite (CSES) bertugas mengukur efek gangguan plasma dari orbit.
Dilansir dari Sciencealert, Jumat (10/2/2023) penelitian seperti ini bukan pertama kali dilakukan. Namun kabar tentang perkembangan China-Rusia, disampaikan melalui makalah yang diterbitkan tentang eksperimen tersebut, dan sebuah artikel baru-baru ini di South China Morning Post, telah memicu kekhawatiran atas aplikasi militer potensial dari ilmu semacam ini.
Itu karena ionosfer, dan gas terionisasi (plasma) yang menghuninya, sangat penting untuk komunikasi radio.
Dengan secara selektif mengganggu partikel bermuatan yang membentuk bagian atas atmosfer ini. Para ilmuwan bahkan pemerintah secara teoretis dapat meningkatkan atau memblokir sinyal radio jarak jauh.
Eksperimen pendahuluan yang dilakukan pada bulan Juni, dan seolah-olah dirancang sebagai kasus uji untuk penelitian ionosfer terkait ke depannya, memiliki efek yang ekstrem.
Dalam salah satu percobaan, area yang terkena gangguan ionosfer dilaporkan seluas 126.000 kilometer persegi. Dalam tes lain, gas terionisasi di atmosfer meningkat panasnya sebesar 100 derajat Celcius.
"Kami tidak mempermainkan Tuhan," seorang peneliti yang meminta untuk tidak disebutkan namanya mengatakan kepada South China Morning Post.
"Kami bukan satu-satunya negara yang bekerja sama dengan Rusia. Negara lain telah melakukan hal serupa." imbuhnya.
Pangkalan Sura didirikan oleh Uni Soviet pada awal 1980-an, tetapi konon menjadi inspirasi untuk fasilitas "pemanggang langit" yang lebih besar lagi di AS yang disebut High Frequency Active Auroral Research Program (HAARP), yang dibangun di Alaska sekitar satu dekade kemudian.
HAARP, yang merupakan fasilitas pompa ionosfer yang jauh lebih kuat daripada Sura, pada awalnya sebagian didanai oleh militer AS. Tapi sekarang dikelola oleh University of Alaska Fairbanks.
Angkatan Udara AS belum menyerah pada manipulasi atmosfer. Di antara proyek-proyek baru yang dirancang, menjatuhkan bom plasma partikel bermuatan ke atmosfer bagian atas untuk melihat bagaimana hal itu memengaruhi ionosfer.
Tidak ketinggalan, China juga dilaporkan membangun pemanas ionosfer canggih di kota Sanya, di provinsi pulau Hainan di selatan China, yang menurut Post dapat memanipulasi ionosfer di seluruh Laut China Selatan.
"Kerja sama internasional semacam itu sangat jarang terjadi di China," kata fisikawan dan insinyur Guo Lixin dari Universitas Xidian China, yang tidak terlibat dalam eksperimen tersebut.
"Teknologi yang terlibat terlalu sensitif." imbuhnya.
sumber
0
581
9


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan