TS
c4punk1950...
Keyakinan Sesat Saat Membuat Konten Di Media Sosial.
Hi sobat kaskus,
Dalam dunia media sosial atau medsos sekarang ini banyak orang beelomba untuk membuat sebuah konten, gunanya berbagai macam alasan.
Ada yang hanya ingin eksis, ada yang ingin viral, ada yang ingin dikenal, bahkan hampir sebagian orang itu ingin cuan. Tak jarang karena ingin cuan konten mandi lumpur pun juga dihajar, walaupun itu bisa dibilang pengemis online.
Tapi itulah dunia medsos saat ini, jadi kita tak bisa proteksi mengandalkan si pembuat konten. Namun hanya diri sendirilah yang memprotek agar konten yang dilihat bermanfaat, namun ngomongin para pembuat konten ada keyakinan sesat yang terus mereka yakini hingga akhirnya kontennya tak pernah berkembang.
Gimana penasaran, apa saja hal sesat yang diyakini para pembuat konten di medsos?
Jumlah followers atau subscriber, nah keyakinan para pembuat konten merasa jumlah pengikut yang banyak adalah sebuah keuntungan, semakin banyak pengikut tentu saja akan ada hal yang akan dibayar oleh pihak applikator.
Padahal keyakinan ini cukup keliru, karena dalam membuat konten tentu akan memerlukan tema yang dibahas, konsep konten yang akan dipost, setidaknya hal ini yang jauh lebih penting.
Jadi, bagaimana konten kita disukai banyak orang untuk jumlah pengikut mah nanti saja gak usah fokus disana.
Terkadang banyak juga pengikut sudah jutaan, tapi yang nonton, baca atau lihat sepi. Jadi, fokus dulu di tema, materi yang akan dibuatkan konten, bagaimana konten itu akan terlihat menarik.
Followers memang hal yang penting, namun kalau pembuat konten fokus kesana apa yang terjadi?
Maka, pembuat konten akan mencoba untuk membeli followers, bayangkan pedagang followers banyak banget kan di ranah media sosial terutama youtube dan instagram.
Gak sampai disitu loh, terkadang ada juga orang yang menjual akun-akun medsos yang pengikutnya sudah ramai. Mereka akan jual akun tersebut dengan nilai yang fantastis, apalagi kalau akunnya sudah di monetisasi bisa jadi uang. Duh harganya bisa bikin kantong bolong loh, bagi pemula yang gak mau ribet pasti akan tertarik membeli akun dengan jumlah pengikut yang sudah banyak.
Satu lagi keyakinan keliru adalah posting tiap hari, ini tergantung medianya ya! Di beberapa applikasi medsos kalau posting tiap hari akan memberikan jumlah view yang bagus untuk kesehatan kantong pembuat konten, namun di beberapa applikasi lain hal itu tidak penting.
Contoh seperti youtube, channel seperti Agung Hapsah itu jarang upload tapi ya rame aja yang nonton, lalu ada Herris Dirgantara itu juga jarang upload tapi sekalinya upload banyak yang nonton.
Jadi apa sih konten yang disuka orang banyak? Saat ini, kalau ane lihat lebih banyak ke arah storytelling, konten bercerita yang dikemas apik akan banyak orang yang suka. Lalu ada juga hiburan yang unik, konyol, dan juga pembahasannya tidak berat tetapi menarik.
Lantas kalau Atta Halilintar bagaimana? No coment bro, tapi musik yang dia buat asik-asik loh, lagipula targetnya bocil-bocil yang suka barang mewah tapi gak bisa beli...
Hmmm, jadi kepikiran ide bikin cerita "Lelaki Tak Pernah Terlihat Kaya" hehehehe....gimana, buat ga nih sob?
Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. Ane c4punk pamit undur diri, See u next thread.
"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
Tulisan : c4punk@2023
referensi : 1, 2, 3, 4
Pic : google
bigbabyirl dan 8 lainnya memberi reputasi
7
2.1K
45
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan