Dendam merupakan sebuah perasaan yang muncul karena terjadinya sesuatu di masa lalu. Sesuatu yang pasti tidak mengenakan bagi perasaan seseorang. Secara garis besar, dendam mempunyai dua dampak. Yang pasti adalah dampak negatif. Dampak yang pertama adalah bagi orang yang mempunyai rasa dendam itu. dia akan lebih mudah terkena penyakit. Baik penyakit secara rohani atau pun secara jasmani. Secara rohani, ia akan mempunyai pikiran yang negatif, hatinya tidak tenang, mudah gelisah dan mudah marah. Secara jasmani, ia akan cendrung mudah sakit. Dampak yang kedua adalah orang yang di dendami. Betapa banyak kita melihat berita di TV orang yang meninggal disebabkan oleh dendamnya seseorang. Itu lah salah satu contoh dampak negatif bagi orang yang di dendami. Salah satu solusi dari kedua permasalahan itu diantaranya adalah lapang dada dengan segala peristiwa. Memang ini sulit, akan tetapi jika kita sadari semua yang terjadi adalah kehendak Allah, Insyaa Allah tidak akan terjadi yang namanya dendam.
Lalu apa dendam yang di wariskan kepada anak?

1. Dendam kepada tetangga
Tetangga adalah orang lain yang rumahnya dekat dengan kita. Tetangga mempunyai peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat. Karena ketika kita membutuhkan bantuan, tetanggalah orang pertama yang biasa membantu kita. Namun, semua itu bisa berubah manakala ada peristiwa yang menyebabkan munculnya rasa dendam di hati. Lebih parahnya lagi dendam itu diwariskan kepada anak. Padahal anak tidak tahu menau permasalahan antara orang tua dan tetangganya. Sabagai contoh, ada orang tua yang melarang anaknya bermain dengan anak tetangga di sebabkan orang tuanya punya dendam terhadap orang tua tetangga itu. Meskipun tetangganya adalah orang baik, namun ketika rasa dendam telah menguasai hati, maka apapun kebaikannya akan tetap buruk di mata yang mempunyai dendam itu. padahal perbuatan itu telah merebut kebebasan anak untuk berinteraksi dengan tetangganya, bahkan dengan lingkungan masyarakatnya.

2. Dendam kepada saudara sendiri.
Siapa yang pernah dendam kepada sudara sendiri atau mungkin sampai saat ini masih ada dendam?. Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa dendam itu tidak baik. Maka dari itu jangan sampai diwariskan kepada anak-anak. Akan tetapi secara tidak sadar kebanyakan orang tua telah mewariskan dendam itu kepada anak-anaknya. Contohnya adalah, ketika seorang anak ingin membantu pamannya atau tantenya yang sedang membutuhkan pertolongan, baik itu bentuk uang atau pun tenaga. Orang tuanya malah melarang kebaikan yang akan dilakukan oleh anak itu. hal ini disebabkan mungkin karena orang tuanya masih punya dendam kepada saudaranya itu.

3. Dendam Kepada Guru.
Guru di sini tidak hanya guru sekolah, akan tetapi pengertian guru secara luas. Guru sekolah, guru ngaji atau pun guru private. Ini disebut dendam tingkat tinggi sebab dampaknya tidak hanya untuk orang tua, tetapi juga untuk anak-anak. Hal ini terjadi bisa disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor pemberian nilai oleh guru yang kurang memuaskan hati orang tua. Padahal anak-anak sangat senang dengan guru tersebut dan guru pun memberikan nilai berdasarkan pengamatan dia terhadap siswa. Memang dendam kepada guru ini sangat lembut sehingga sulit untuk dilihat bahkan sulit untuk dirasakan. Akan tetapi, ini bisa mempengaruhi proses belajar anak-anak itu sendiri. Bahkan bisa hilangnya keberkahan ilmu yang ia dapatkan dari guru tersebut. Faktor lainnya adalah orang tua merasa guru tidak memperlakukan anaknya sama dengan siswa lain. Padahal guru lah yang mengerti bagaimana cara menangani siswa, sehingga banyak metode yang digunakan oleh guru. Mungkin karena kurang pengetahuan orang tua akan hal itu sehingga muncullah perasaan seperti itu. Dan dari beberapa faktor itu yang paling penting dan palin besar pengaruhnya adalah faktor miskomunikasi antara orang tua dan guru. Di sinilah pentingnya berkomunikasi antara orang tua dan guru untuk memantau kemajuan belajar anak sehingga orang tua dan guru bisa bersinergi atau jalan bersama dengan misi yang sama.
Itulah beberapa dendam yang sering diwariskan oleh orang tua kepada anak-anaknya dengan tanpa disadari.

Penulis @imambaiqhati
Narasi : ulasan pribadi