Baca Selanjutnya:

Darurat Kekerasan Seksual pada Anak, Heru Budi Tingkatkan Pengawasan di Rusunawa Marunda

X
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci
Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya

AA
Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono saat ditemui di Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (13/1/2023). Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bakal panggil seluruh pejabat eselon 2 terkait temuan 19 anak gizi buruk di Jakarta Selatan.
Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono saat ditemui di Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (13/1/2023). Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bakal panggil seluruh pejabat eselon 2 terkait temuan 19 anak gizi buruk di Jakarta Selatan.
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

https://jakarta.tribunnews.com/amp/2...elon-2-di-dki?

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono angkat suara soal temuan 19 anak di Jakarta Selatan yang alami gizi buruk.

Heru bilang, dirinya bakal segera memanggil jajarannya untuk mengatasi masalah gizi buruk di ibu kota ini.

"Besok saya undang rapat seluruh pejabat eselon 2 terkait bahasan (gizi buruk) itu," ucapnya di Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (24/1/2023).


Sebagai informasi, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebut, angka gizi buruk atau stunting di ibu kota berada di angka 14 persen.

Dari 790 ribu anak di DKI, berarti ada sekira 110 ribu anak di ibu kota yang mengalami stunting.

Heru Budi pun menyebut bakal menelusuri penyebab anak-anak itu mengalami stunting.

"Saya akan teliti kenapa doa bisa stunting. Saya akan cek ke Dinsos dan lainnya penyebabnya apa," ujarnya.

Hasil dari penelusuran ini pun bakal dijadikan rujukan bagi eks Wali Kota Jakarta Utara ini dalam mengambil kebijakan.

Di sisi lain, Heru menambahkan, pemerintah selama ini sudah menjalankan sejumlah program untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan keluarga.

"DKI sudah banyak memberikan bantuan, ada kartu Jakarta Sehat, ada subsidi pangan, ada kartu anak, itu bisa dimanfaatkan," kata dia.

"Kurang lebih ada 14 jaring pengaman sosial, termasuk transportasi dan lainnya," sambungnya.