AYOBANDUNG.COM - Kasus pencabulan terjadi di lingkungan pondok pesantren.

Pelecehan terjadi di Pondok Pesantren Al Djaliel 2 Desa Mangaran, Kecamatan Ajung, Jember.

Pelaku adalah Kiai Fahim Mawardi, yang dilaporkan oleh istrinya sendiri, Himatul Aliyah.

Kasus pencabulan awalnya dilaporkan karena Himatul Aliyah curiga suaminya tidak lagi menggauli dirinya.

Apalagi dirinya tidak bisa bertemu langsung dengan sang suami lantaran kamar Fahim Mawardi selalu dikunci.

Kamar Fahim Mawardi dipasang dengan berbagai macam keamanan seperti ID, finger-print hingga PIN khusus.

Tak hanya itu, Fahim Mawardi juga meletakkan beberapa CCTV di kamarnya.

Rupanya, Fahim Mawardi membagikan kode rahasia kamarnya kepada beberapa santriwati dan ustazah, bukan pada istrinya sendiri.

Bahan, beberapa santriwati yang diundang masuk diantaranya berusia dibawah umur.

Fahim Mawardi Sempat Membantah dan Bersumpah Jalan Jongkok Jember - Jakarta

Menanggapi hal tersebut, Fahim Mawardi kemudian buka suara terhadap pelaporan yang dibuat oleh sang istri

Fahim Mawardi mengaku yang tidurhkan oleh istrnya adalah fitnah.

Sosok kiai ternama tersebut juga menantang siapapun yang memiliki masalah dengan dirinya untuk segera menyelesaikan di meja hijau.

"Masalah benar atau tidak, kita tidak bisa mengajak orang untuk percaya. Apalagi orang yang tidak suka sama saya, dan semua itu akan selesai di meja hijau. Saya berharap ini dilanjutkan. Jangan hanya konsultasi, lapor saja," ujar Fahim Mawardi saat ditemui di Ponpes Al Jalil di Desa Mangaran, Kecamatan Ajung, seperti yang dikutip dari Suara.com.

Demi meyakinkan bahwa dirinya tidak bersalah, FM juga menantang untuk jalan jongkok telanjang bulat hingga Jakarta.

"Kalau mereka punya bukti punya video, saya berani jalan jongkok dari Jember ke Jakarta, telanjang bulat. Saya bersumpah wallahi (demi Allah). Ini untuk meyakinkan Anda," ujarnya.

Diwartakan Suara.com, Fahim Mawardi kini sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Fahim Mawardi ditetapkan sebagai tersangka atas kasus kekerasan seksual kepada korban berinisial A.

Korban adalah seorang ustazah yang bekerja di pesantren, berusia 20 tahun.

Disebutkan bahwa sebelumnya, Fahim Mawardi sempat membuat dalih baru.

Fahim Mawardi mengatakan bahwa tidak berselingkuh, melainkan sedang melakukan evaluasi pembelajaran santri.

Evaluasi tersebut dilakukan pada pukul 12 malam.

Sedangkan kamar dengan kode rahasia, dikatakan oleh Fahim Mawardi adalah studio tempat santri membuat konten YouTube.

Memang, Fahim Mawardi memiliki akun YouTube Benteng Akidah.

Sang istri tak patah semangat dan membawa salah seorang santri, saksi atas perbuatan Fahim Mawardi.

Santri tersebutlah yang mendobrak pintu kamar Fahim Mawardi dan ditemukan sang Kiai sedang bersama seorang ustazah.

Fahim Mawardi menantang sang istri untuk membuktikan kejadian tersebut berikut video perilaku dirinya di dalam kamar.

Fahim Mawardi siap membeli video tersebut dengan harga Rp100 juta. ***

https://www.ayobandung.com/umum/pr-7...2-malam?page=4