Kali ini cerita tentang sebuah tempat di kampungku. Kami menyebutnya telok atau teluk dalam Bahasa Indonesia.

Kalau biasanya orang pake istilah ini buat area pantai, maka di kampung cuma sungai utama desa.

Ada sebuah teluk yang sangat berbahaya buat warga pengguna perahu, terutama mereka yang membawa makanan khas sajian ritual, kayak telur, nasi biasa, nasi ketan, atau daging ayam.

Katanya, mereka harus ngucapkan permisi kalau mau lewat. Kalau enggak, maka siap-siap aja dapat teguran.

Teguran ini bisa berupa sakit mendadak hingga kematian.

Ada sejarah pada teluk yang berlokasi agak jauh dari permukiman warga itu.

Jadi ratusan tahun lalu, kampung kami mengalami wabah parah yang membunuh warganya. Dalam sepekan, bisa sampai ada 2 orang yang wafat.

Waktu itu, belum ada agama maupun pemahaman tentang hukum, apalagi pendidikan kayak sekarang.

Karena kebodohan itu, mereka pun berinisiatif menyerahkan tumbal manusia!

Iya, guys, manusia.

Tumbal mereka adalah cewek remaja bernama ... aku lupa 🤧

Lucunya, wabah memang mereda setelah remaja itu dikorbankan di lokasi sungai yang disebut teluk tadi.

Soal bahaya bagi pengguna perahu masih dirasakan/diyakini sampai sekarang oleh sebagian warga.

Banyak yang mengaitkan bahaya ini sebagai kutukan anak remaja yang dijadikan tumbal ratusan tahun lalu.

Well, aku sih enggak begitu percaya, tapi enggak pengen nantang juga.

Apa pendapat kalian?

__
Ditulis oleh Imelda Yoseph, penulis novel online horor di Cabaca 🤓