- Beranda
- Komunitas
- Cinta Indonesiaku
Indonesiaku Punya Beribu Suku, Salah Satunya Suku Di Sulawesi


TS
c4punk1950...
Indonesiaku Punya Beribu Suku, Salah Satunya Suku Di Sulawesi

Suku dan kebudayaan Indonesia sangat banyak sekali, hingga kita sendiri sebagai anak negeri kadang tak tahu ada berapa banyak suku di Indonesia ini, nah pembahasan kali ini yuk kita mampir ke Sulawesi untuk mengenal apa dan siapa suku Mandar..
Mandar merupakan salah satu etnis suku yang mendiami salah satu provinsi Sulawesi tepatnya di bagian Barat. Sebelum terjadi pemekaran suku Mandar masuk dalam wilayah Sulawesi bagian Selatan bersama dengan etnis Bugis, Makassar, dan Toraja. Walaupun telah mekar menjadi provinsi sendiri, secara historis dan kultural Mandar tetap terikat dengan “sepupu-sepupu” serumpunnya di Sulawesi bagian Selatan.
Suku mandar merupakan satu-satunya suku bahari yang ada di indonesia dan di nusantara yang berhadapan langsung dengan laut dalam, tanpa adanya pulau-pulau yang bergugus. Teknologi kelautan mereka sudah demikian sistematis, yang merupakan warisan dari nenek moyang dari suku mandar tersebut. Mandar sebagai suku utama yang ada di sulawesi barat dan merupakan salah satu suku di sulawesi selatan memiliki aneka ragam corak kebudayaan yang khas dan menarik untuk kita tinjau.

Kata Mandar memiliki tiga arti yaitu :
1. Mandar berasal dari konsep Sipamandar yang berarti saling kuat menguatkan; penyebutan itu dalam pengembangan berubah penyebutannya menjadi Mandar.
2. Kata Mandar dalam penuturan orang Balanipa berarti sungai
3. Mandar berasal dari Bahasa Arab; Nadara-Yanduru-Nadra yang dalam perkembangan kemudian terjadi perubahan artikulasi menjadi Mandar yang berarti tempat yang jarang penduduknya.

Selain itu, dalam buku dari H. Saharuddin, dijumpai keterangan tentang asal kata Mandar yang berbeda. Menurut penulisnya, berdasarkan keterangan dari A. Saiful Sinrang, kata Mandar berasal dari kata mandar yang berarti “Cahaya”; sementara menurut Darwis Hamzah berasal dari kata mandag yang berarti “Kuat”; selain itu ada pula yang berpendapat bahwa penyebutan itu diambil berdasarkan nama Sungai Mandar yang bermuara di pusat bekas Kerajaan Balanipa (Saharuddin, 1985:3). Sungai itu kini lebih dikenal dengan nama Sungai Balangnipa. Namun demikian tampak penulisnya menyatakan dengan jelas bahwa hal itu hanya diperkirakan (digunakan kata mungkin). Hal ini tentu mengarahkan perhatian kita pada adanya penyebutan Teluk Mandar dimana bermuara Sungai Balangnipa, sehingga diperkirakan kemungkinan dahulunya dikenal dengan penyebutan Sungai Mandar.
Sepanjang sejarah kerajaan-kerajaan di Mandar, telah banyak melahirkan tokoh-tokoh pejuang dalam mempertahankan tanah melawan penjajahan VOC seperti: Imaga Daeng Rioso, Puatta i sa'adawang, Maradia Banggae, Ammana iwewang, Andi Depu, Mara'dia Batulaya dll meskipun pada akhirnya wilayah Mandar berhasil direbut oleh pemerintah VOC.
Wilayah suku mandar terletak di ujung utara Sulawesi Selatan tepatnya di Sulawesi Barat dengan letak geografis antara 10-30 lintang selatan dan antara 1’180-1’190 bujur timur.
Luas wilayah Mandar adalah 23.539,40 km2, terurai dengan :
1. luas kabupaten Mamuju dan Mamuju Utara : 11.622,40 Km2
2. luas kabupaten Mameje : 1.932 Km2
3. luas kabupaten Polewali Mamasa : 9.985 Km2

Kini batas Mandar di utara berubah menjadi Suremana, yang berarti suku mandar kehilangan wilayah lebih dari 10 km, dan juga kehilangan 10 km di selatan, karena batas wilayah Mandar di selatan sekarang sudah bukan Binanga Karaeng, tetapi Paku (ujung polewali mandar).

sebagian besar suku mandar memilih sebagai seorang pelaut atau nelayan . Pada buku yang ditulis oleh Chistian Pelras yang berjudul Manusia Bugis dikatakan bahwa sebenarnya leluhur orang Mandarlah yang ulung melaut bukan orang Bugis seperti pendapat banyak orang.
Rumpon atau roppong dalam bahasa Mandar adalah tehnologi penangkapan ikan yang pertama kali ditemukan oleh pelaut Mandar, perahu sandeq adalah perahu tradisional bercadik yang tercepat dan ramah lingkunagn dikawasan Austronesia. Ide penciptanya berasal dari aral yang ditemukan pelaut mandar dilaut. Di kampung-kampung Mandar, alat tangkap tak semuanya sama, ada yang menggunakan sandeq dan ada juga yang menggunakan Baago, perahu Mandar yang tak bercadik.
Ada beberapa ilmu (paissangang) yang di miliki oleh pelaut mandar berlayar (paissangang asumombalang), kelautan (paissangang aposasiang), keperahuan (paissangang paalopiang) dan kegaiban (biasa disebut paissangang). Dan pada umumnya sebelum melaut ada upacara-upacara yang dilakukan seperti Kuliwa, yaitu pemujaan terhadap sang pencipta agar di jaga selama melaut dan di berikan rezeki berupa tangkapan yang cukup. Setidaknya itulah rasa bersyukur pada alam, dengan kembali menjaga alam suku Mandar telah melakukannya sejak dulu.

Suku Mandar memang unik, inilah Indonesiaku dengan banyaknya budaya menambah cita rasa bhineka tunggal ika didalamnya kawan.
Bagaimana menurut kalian, seruupuutt dolo...


Source klik







evywahyuni dan 4 lainnya memberi reputasi
5
991
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan