- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
SUDAH SAATNYA UNTUK GURU PENGGERAK


TS
DaraSafira
SUDAH SAATNYA UNTUK GURU PENGGERAK

Guru penggerak seharusnya jadi Kepala Sekolah. Kepala Sekolah ke depan sepatutnya berasa dari guru penggerak.
Begitu dilontarkan Mendikbudristek Nadiem Makarim belum lama ini. Itulah keinginan Nadiem. Terlalu berlebihan? Terkesan ‘lebay’? Tidak. Jawaban yang tegas. Sangat tepat cita-cita Nadiem. Toh regulasinya juga ada: Permendikbudristek Nomor 40 Tahun 2021 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah.
Guru penggerak itu bukan sekadar tenaga pendidik biasa. Selama menjadi Mendikbudristek, Nadiem menyusun strategi mencetak guru yang potensial dan berkualitas. Guru yang hebat.
Nah, visi misi terciptanya guru penggerak ini merupakan bagian dari program Merdeka Belajar. Kebijakan yang cicetuskan Nadiem untuk mentrasformasi pendidikan nasional sesuai arah perkembangan zaman dan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) pendidikan saat ini. Di situlah guru penggerak digodok. Dalam bagian Merdeka Belajar itu.
Dengan kehadiran guru penggerak dalam dunia pendidikan di Tanah Air maka wajah edukasi bangsa kita bukan lagi ‘begitu-begitu saja’.
Begitu-begitu saja sebab ritme kegiatan belajar-mengajarnya standar. Dulu dan sekarang: sama saja. Tidak ada pembaruan. Polanya: ya begitu-begitu saja. Jalan di tempat.
Guru penggerak jadi asa baru. Sebagai tumpuan perubahan bentuk pendidikan Indonesia masa depan. Yang disiapkan Nadiem dari saat ini –sejak menjadi Mendikbudristek.
Guru penggerak adalah kreator dalam kegiatan pendidikan di sekolah. Mereka SDM pendidik yang menggerakkan. Tenaga pengajar yang berbakat, pikirannya telah terisi kreativias, inovasi, serta tujuan masa depan.
Mereka dilatih, dibekali, dalam suatu program Guru Penggerak diselenggarakan Kemdikbudristek. Untuk menjadi pemimpin yang cakap, pengajar berkualitas, berpikir mumpuni.
Guru penggerak mempunyai cara ‘menghidupkan’ proses pembelajaran. Itu sebabnya mereka adalah para pengajar kreatif dan inovatif. Selalu punya ide agar aktivitas pendidikan tak monoton. Supaya pola belajar-mengajar tidak ‘begitu-begitu saja’.
Guru penggerak memberi warna baru dalam wajah pendidikan nasional. Proses belajar-mengajar menjadi interaktif. Memberikan kesempatan besar bagi murid membangun daya pikirnya.
Guru penggerak telah terlatih mental dan pemikirannya untuk memimpin lembaga pendidikan. Membentuk seluruh SDM di satuan pendidikan agar bekerjasama menuju hasil memuaskan. Guru penggerak memegang ‘komandonya’.
Makanya apanya yang salah jika guru penggerak jadi Kepala Sekolah? Mereka adalah SDM teruji. Dan keinginan maupun cita-cita Nadiem pada guru penggerak memang tidak berlebihan.***






muhamad.hanif.2 dan 2 lainnya memberi reputasi
1
792
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan