- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Sederet Fakta Guru Ngaji di Batang Diduga Cabuli Belasan Santri


TS
FW1983
Sederet Fakta Guru Ngaji di Batang Diduga Cabuli Belasan Santri

Ilustrasi pencabulan. Foto: Andhika Akbarayansyah
Solo - Seorang guru ngaji di Kabupaten Batang, M (28) ditangkap polisi atas dugaan pencabulan terhadap belasan santri laki-laki. Aksi bejat pelaku terungkap setelah keluarga korban mengadukannya ke Polres Batang. Berikut fakta-fakta kasus pencabulan tersebut.
Pencabulan Berlangsung Sejak Lama
Belasan bocah lelaki di Kabupaten Batang diduga menjadi korban pencabulan oleh oknum guru ngaji mereka berinisial M. Dugaan pencabulan itu sudah berlangsung cukup lama.
Setelah terbongkar, sejumlah orang tuanya mengadu ke Mapolres Batang, Kamis (5/1).
Pantauan detikJateng, sejumlah orang tua itu mengadukan oknum guru ngaji berinisial M (28) warga kota Batang. Sebelumnya mereka beramai-ramai ke RSUD Batang untuk keperluan visum anaknya.
Awal Terbongkarnya Kasus Pencabulan
Terungkapnya dugaan pencabulan oleh oknum guru ngaji yang juga guru rebana di Batang ini bermula dari salah satu korban yang mengeluh kepada orang tuanya.
Setelah ditelusuri, belasan santri lain yang belajar mengaji pada guru tersebut juga mengaku menerima perlakuan yang sama. Salah satu orang tua, Sulan (48), mengaku baru mengetahui kabar itu pada Rabu (4/1).
"Saya baru tahu kemarin siang. Ketahuannya ya dari gunjingan kampung. Ngecek anak, ditanya sama ibunya, ya memang dilakukan seperti itu," kata Sulan saat ditemui di RSUD Kalisari untuk mengantarkan anaknya visum.
"Ya itu nguru ngaji sama guru rebana. Sekolah sore, tapi untuk pengajaran di luar madin, itu di luar madin yayasan itu, di masjid dan musala," imbuh dia.
Korban Diiming-imingi Jajan
Menurutnya pengakuan anaknya, Sulan mengatakan perbuatan cabul itu terjadi sejak lama. Selain membujuk rayu dengan iming-iming, oknum tersebut juga sering memaksa. "Katanya (diiming-iming) jajan. Sebagian ada ancaman," ucapnya.
Awalnya pihak para orang tua tidak mempercayai hal itu. Sebab oknum itu dikenal sebagai guru ngaji dan guru rebana.
Hal yang sama dikatakan Wisnito (40). "Baru tahu kemarin. Kemarin saya mendengar dari orang-orang yang bilang itu. Ya awalnya tidak percaya, orangnya kan ustaz," ujar Wisnito.
Wisnito lalu menanyakan kepada anaknya kemarin malam. Kebetulan dua anak lelakinya mengaji pada oknum tersebut.
"Waktu ditanya semalem nggak jelas sih, bilangnya nggak ingat, nggak ingat, mungkin takut. Saya dua anak, ya kakak adik. (Pelaku) Tetangga," ucapnya.
Korban Capai 15 Anak
Para korban juga didampingi oleh Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) Trinusa, para orang tua korban itu melaporkan ke Polres Batang.
"Ketahuannya sekitar dua atau tiga hari lalu saat ada seorang anak yang mengaku pada orang tuanya jadi korban pelecehan seksual, sodomi oleh guru ngajinya," kata Edi Santoso dari LSM Trinusa saat ditemui di RSUD Batang, Kamis (5/1/2023).
Menurut penelusuran Edi, perbuatan itu terjadi sejak tiga tahun terakhir. Korbannya rata-rata bocah lelaki yang masih SD.
"Sebagian korban yang sudah kita himpun ada 15 anak, itu pun masih ada sebagian yang belum melapor ke kita. Perkiraan korban ada 30-an anak, untuk yang lapor resmi baru 4," kata Edi.
Penjelasan Polisi
Kasatreskrim Polres Batang AKP Yorisa Prabowo membenarkan pihaknya telah menerima aduan para korban. Namun dari dugaan jumlah korban sampai belasan itu, pihaknya baru menerima empat aduan resmi.
"Berdasarkan aduan dari para korban, yaitu korban melaporkan disodomi oleh pelaku. Saat ini kami baru terima empat aduan dari korban yang didampingi orang tuanya. Tidak menutup kemungkinan banyak yang menyusul (melapor). Kami arahkan untuk visum," kata Yorisa di Mapolres Batang, Kamis (5/1).
Menerima aduan tersebut, Yorisa menyatakan akan menyelidiki kasus tersebut. Dia juga mengimbau para korban agar tidak takut melapor ke Mapolres Batang.
Yorisa juga akan melibatkan tim psikologi Polda dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Batang untuk memberikan trauma healing kepada para korban.
"Untuk mengembalikan kepercayaan diri mereka kami akan menggandeng P2TP2A kemudian dari tim trauma healing psikologi Polda," ucapnya.
Guru Ngaji Ditangkap
Guru ngaji yang diduga cabuli belasan anak di Batang, berhasil ditangkap petugas Sat Reskrim Polres Batang. M (28) ditangkap tanpa perlawanan di tempat persembunyiannya.
Penangkapan tersebut dilakukan Kamis (5/1/2023) sore tadi. Dia ditangkap saat bersembunyi di rumah neneknya.
"Alhamdulillah, tidak butuh waktu lama, untuk pelaku berhasil diamankan. Saat ini masih dalam pemeriksaan," kata Kasatreskrim Polres Batang, AKP Yorisa Prabowo saat dihubungi detikJateng melalui sambungan telepon, Kamis (5/1).
Setelah penangkapan, tim Reskrim langsung melakukan pemeriksaan terhadap guru ngaji itu. Menurut Yorisa, pelaku mengakui semua perbuatannya.
"Pelaku mengakui perbuatannya. Dia mengakui itu perbuatan yang tidak dibenarkan. Untuk hasil pemeriksaan sementara baru mengakui 10 anak," terang Yorisa.
Jumlah Korban Kemungkinan Bertambah
Hingga kini, polisi baru memperoleh pengaduan dari lima korban. Namun tidak menutup kemungkinan jumlah aduan akan bertambah.
"Tidak menutup kemungkinan, korban bertambah. Kami masih menunggu aduan atau laporan resmi dari orang tua korban," ucapnya.
Sebelumnya, pendamping orang tua korban dari LSM Trinusa, Edi Santoso menduga korban pencabulan guru ngaji itu mencapai belasan santri.
"Sebagian korban yang sudah kita himpun ada 15 anak, itu pun masih ada sebagian yang belum melapor ke kita," kata dia.
"Pelaku mengakui perbuatannya. Dia mengakui itu perbuatan yang tidak dibenarkan. Untuk hasil pemeriksaan sementara baru mengakui 10 anak," terang Yorisa.
SUMBER









xneakerz dan 3 lainnya memberi reputasi
4
943
15


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan