Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya, mengatakan bahwa pihaknya tak ingin calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan kelak hanya menjadi tukang gunting pita.

Menurut Willy, cawapres pendamping Anies harus merupakan dwi tunggal, dan karenanya ia ingin pilihan Anies nanti harus berdasarkan variabel dan persetujuan NasDem.

"Kita tentu harus belajar dari sejarah, wapres bukan penggunting pita, bukan ban serep. Kita ingin menciptakan dwi tunggal," kata Willy di kompleks parlemen, Senin (2/1).

Menurut dia, sejauh ini NasDem hanya menentukan kriteria calon wakil presiden yang bisa mendampingi Anies. Sedangkan, Anies diberi hak penuh untuk memilih pendampingnya kelak.

Namun, kata Willy, Anies tetap harus membahas hal itu dengan partai pengusung.

"Mekanismenya biar itu menjadi keputusan Mas Anies yang menentukan tentu dengan berkonsultasi dengan partai pengusung," kata Willy.

Namun begitu, Willy mengatakan pihaknya tak mau terburu-buru. Ia ingin cawapres pendamping Anies menjadi elemen kejut. Menurut Willy, pihaknya tak akan mengumumkan cawapres pendamping Anies sebelum mengetahui lawan pasangannya kelak.

"Kita tentu harus melihat variabel siapa yang akan menjadi lawan tanding sehingga kita tidak, prinsip play to win itu terpenuhi," katanya.

Setelah mendeklarasikan Anies sebagai capres, NasDem hingga kini mengklaim terus menjalin komunikasi dengan PKS dan Demorkat. Namun, ketiganya tak kunjung mengumumkan deklarasi koalisi.

https://www.cnnindonesia.com/nasiona...atau-ban-serep