Kelar juga nonton Alice in Borderland S2, jadi tau maksudnya "Borderland / Perbatasan", yakni istilah untuk 1 menit perbatasan antara kehidupan dan kematian. Proses karakter - karakternya bertahan hidup hingga akhir setiap permainan adalah simbol dari perjuangan hidup dalam dunia perbatasan tersebut, yang paling kuat keinginan hidupnya dia yang akan selamat di ending film, lalu terbangun dan kembali hidup. Makanya sepanjang film sering muncul pertanyaan ke karakter utama, apa tujuan hidup mu?

Saya jadi ingat pernah nonton sebuah film essay, judulnya "14 Years Long Coma". Dalam film tersebut ada seorang anak kecil wanita ber umur 7 tahun di China yang mengalami kecelakaan mobil, lalu dia mengalami koma selama 14 tahun. Selama mengalami coma tersebut dia masuk ke dunia yang namanya Limbo / lapisan mimpi yang sangat dalam, sehingga si anak tidak sadar kalau sebenarnya dia sendang bermimpi.

Sangkat cerita setelah 14 tahun akhirnya si-anak itu terbangun dari comanya, dan betapa kagetnya dia, tubuhnya sudah menjadi tubuh wanita dewasa, tubuh yang berumur 21 tahun dengan isi pikiran anak usia 7 tahun. Dia juga kaget dengan perkembangan dunia yang dia lewati, gedung-gedung pencakar langit, teknologi yang meloncat dengan sangat pesat, "Si anak tersebut seperti baru saja terbangun ke sebuah dunia yang tidak dia kenali lagi".

Karena mengalami traumatic dan semua yang dia kenal dari tempat tinggalnya sudah berubah, akhirnya keluarganya memutuskan untuk membawa dia pindah ke Canada sambil menjalani rehabilitasi. Keadaan dia mulai membaik saat berada di Canada. Dalam proses rehabilitasi si anak mulai di perkenalkan dengan teknologi, dia mulai video call dengan teman-teman yang di kenal di China, secara perlahan dia mulai bisa mengejar kultur kebudayaan yang sudah berubah selama dia dalam masa coma.

Hal menakutkan di mulai di akhir film, saat therapist meminta si-anak untuk kembali mengunjungi China modern, namun karena pandemic covid-19 hal tersebut tidak memungkinkan, maka dari itu therapist akhirnya memberikan solusi dengan menggunakan Virtual Reality-Device (PS VR). Bagi kita, hal tersebut terlihat sederhana, namun tidak bagi si anak, menggunakan VR ternyata malah memicu traumatic saat dia berada dalam limbo.

Menggunakan VR kembali mengingatkan anak itu, kalau dia hidup dalam tubuh yang bukan milik dia.. Sebuah pertanyaan besar di akhir film tersebut "Bagai mana si anak tersebut bisa membedakan, apakah dia sudah terbangun dari mimpinya atau belum?". Kita sebagai penonton dari film tentu bisa dengan mudah membedakan hal tersebut, karena kita berperan sebagai pengamat yang mengamati, namun dari perspektif si anak tersebut dia tidak bisa membedakan, apakah dia sudah terbangun dari mimpi apa belum.. Benar-benar sebuah film yang mengerikan kalau di pikir-pikir..

Jadi kesimpulannya, yang merasa kalau kita sekarang hidup dalam sebuah kenyataan yang paling nyata, itu belum tentu benar, saat kita tertidur, saat frekuensi otak kita sedang turun antara 4-8hz, maka kita menganggap sebuah mimpi itu adalah realitas. Bagai mana kalau kondisi yang kita namakan "sadar" ini adalah salah satu lapisan mimpi, di mana kita berada di frekuensi otak normal 12-38 hz?

Kalau keseringan sadar saat bermimpi (Lucid dream), maka pikiran lain akan melakukan trik aneh, yakni membuat skenario mimpi, kalau kita seakan-akan sudah terbangun dari mimpi, padahal belum, jadi saya menganggap sudah terbangun dan kembali hanyut dalam buaian mimpi dan hilang kesadaran. Hal aneh yang membuat saya sadar kalau ternyata dalam pikiran seseorang itu sebenarnya ada 2 atau lebih entitas yang bisa saja tidak sejalan.

Kalau dalam agama tertentu di kenal istilah "Awakenings / Terbangun",atau tuntunan kepada umatnya untuk mencapai kesadaran lebih tinggi. Jadi biasa saja realitas yang sekarang ini kita anggap nyata sebenarnya hanya sebuah mimpi, bagai mana kalau sebenarnya ada frekuensi otak yang di atas 100hz yang teknologi yang kita punya saat ini belum bisa mendeteksinya, apa-kah itu realitas dunia yang sesuangguhnya? apakah hal itu bisa kita capai setelah kita menyelesaikan kehidupan ini? yuk berpikir lebih dalam lagi..

Sumber :
- https://en.wikipedia.org/wiki/Alice_in_Borderland_(TV_series) (film alice)
- https://www.britannica.com/topic/limbo-Roman-Catholic-theology (limbo)

- https://www.sciencedirect.com/topics/agricultural-and-biological-sciences/brain-waves (brain wave)

- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2737577/ (lucid dream)