Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

albyabby91Avatar border
TS
albyabby91
Kasus Meninggal Kesepian Naik Di Korea Selatan, Indonesia Bisa Alami Hal Yang Sama
Kasus Meninggal Kesepian Naik Di Korea Selatan, Indonesia Bisa Alami Hal Yang Sama

Berbicara mengenai Korea Selatan, yang ada dibenak kita sudah pasti adalah negara yang maju karena kerja keras dan kedisiplinan warganya. Negara yang sempat dilanda perang saudara yang cukup lama hingga memisahkannya dengan Korea Utara itu, dulu juga adalah negara miskin dan kumuh. Atas kesadaran yang tinggi dan kedisiplinan yang kuat mulai dari pemerintah, masyarakat kelas menengah kebawah, sampai dengan para pengusaha sehingga menyebabkan Korea Selatan melejit dan berada pada posisi seperti sekarang ini.

Seperti halnya di negara-negara lainnya dengan tingkat teknologi, infrastruktur, bisnis dan informasi yang kian pesat, Korea Selatan juga mengalami masalah baru yakni kehidupan sosial yang timpang dalam masyarakatnya. Keinginan untuk bersosialisasi yang kurang antara satu sama lain pada gilirannya menyebabkan individualitas dan resesi seks pada beberapa tahun-tahun kemudian.

Kini permasalahan baru yang cukup serius kembali menimpa negara KPop tersebut. Adalah godoksa atau "meninggal kesepian", sebuah fenomena ribuan warga paruh baya yang terisolasi dan meninggal sendirian di rumah-rumah atau apartemen mereka. Meninggalnya bisa karena bunuh diri, atau murni karena kesepian yang menyebabkan depresi dan tekanan yang menyebabkan penurunan pada kondisi kesehatan. Yang mengerikan adalah jasad-jasad mereka baru ditemukan berhari-hari bahkan berminggu-minggu kemudian. Hal itu karena kurangnya sosialisasi dan interaksi antar tetangga yang menyebabkan mereka benar-benar makin terisolasi. Ditambah lagi, para paruh baya ini tidak memiliki relasi seperti kekasih atau keluarga sehingga praktis semua dilakukan sendirian.

Dilansir dari sebuah situs berita sebagaimana dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan, pada 2021 lalu fenomena godoksa ini menewaskan sekira 3.378 orang, naik dari tahun 2017 yang berjumlah sekira 2.412 orang. Jumlah ini didominasi oleh paruh baya (usia 50-60 an) sekitar 60 %, tetapi warga dengan rentang usia muda atau biasa dikategorikan milenial dan gen z (usia 20-30 an) juga menyumbang persentase yang tidak sedikit yaitu antara 6-8%.

Keadaan ini mulai menggejala sejak ledakkan Covid 19 dua tahun terakhir. Kesenjangan sosial dan ekonomi mulai terbuka lebar dan dapat dengan mudah dipetakkan.

Fenoma godoksa bukan tidak mungkin bisa saja terjadi di Indonesia. Daerah-daerah utamanya di kota-kota besar semisal Jakarta, Bandung, Surabaya dan Medan bisa menjadi titik rawan yang memungkinkan terjadi hal yang sama seperti di Korea Selatan. Kehidupan masyarakat yang mulai individualistis dan lebih banyak mengandalkan aktivitas di dunia maya bisa menjadi pemicu utamanya. Ditambah lagi dengan besarnya kesenjangan sosial dan ekonomi yang terus naik secara signifikan dari tahun ke tahun akibat penurunan angka lapangan pekerjaan yang tersedia juga bisa jadi faktor tambahan yang juga serius.

Sebagai contoh misalnya, beberapa waktu yang lalu ada sebuah kasus sekeluarga meninggal di Kalideres, Jakarta. Kejadiannya baru diketahui beberapa hari setelahnya dan kondisi mayat sudah membusuk. Hal ini juga diicu oleh kurangnya sosialiasi para korban dengan warga sekitar. Mereka mengisolasi diri di dalam rumah dan tidak mau meminta bantuan ke luar. Meski belakangan ditemukan ada kemungkinan beberapa unsur mistik dan kepercayaan menyimpang yang dianut oleh para korban, tetapi penyebab utama dari kejadian ini adalah kesenjangan sosial dan depresi akibat kesepian.
Kasus Meninggal Kesepian Naik Di Korea Selatan, Indonesia Bisa Alami Hal Yang Sama
Kedepan bukan tidak mungkin akan makin banyak kasus serupa yang terjadi di kota-kota lain. Mengingat tuntunan hidup yang makin tinggi dan taraf ekonomi yang makin memburuk akibat minimnya lapangan kerja dan budaya hidup yang individualis yang makin meluas.

Well gansis, semoga saja hal tersebut tidak terjadi di Indonesia dan bisa dideteksi dan ditangani sedini mungkin. Bisa dimulai dari masyarakat, peduli sesama tetangga dan biasakan bersosialisasilah sebaik mungkin.
Sumber :

Ulasan pribadi diolah dari berbagai referensi

https://health.detik.com/berita-deti...nggal-kesepian

https://www.lemhannas.go.id/index.ph...i-industri-4-0

https://amp.kompas.com/megapolitan/r...n-terpuruk-dan
marwangroove920
gramediapubl701
penikmatbucin
penikmatbucin dan 11 lainnya memberi reputasi
12
3.9K
68
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan