muqfaAvatar border
TS
muqfa
Perfeksionis Itu Begini Tandanya


Ilustrasi perfeksionis. Sumber: Di sini


Perfeksionis adalah seseorang yang menginginkan kebaikan dan kesempurnaan dalam setiap hal yang ia lakukan. Mereka sering mengutamakan kualitas dan kecermatan dalam mengerjakan sesuatu, dan sering berusaha mencapai tingkat kebaikan yang sempurna atau sempurna. 

Perfeksionis sering memiliki standar tinggi untuk diri mereka sendiri dan orang lain, dan mungkin merasa tertekan atau tidak puas jika tidak dapat mencapai tingkat kesempurnaan yang diinginkan. Namun, menjadi perfeksionis juga dapat menjadi kekuatan jika dikelola dengan baik, karena dapat mengarah pada prestasi yang tinggi dan hasil yang memuaskan.

Perfeksionis itu kritis

Perfeksionis sering memiliki standar tinggi untuk diri mereka sendiri dan orang lain, dan mungkin merasa tertekan atau tidak puas jika tidak dapat mencapai tingkat kesempurnaan yang diinginkan. Karena itu, mereka mungkin akan terlihat kritis terhadap diri sendiri maupun orang lain, terutama jika tidak memenuhi standar yang diinginkan. 

Jika mereka dapat mengelola keinginan untuk kesempurnaan dengan cara yang positif dan tidak terlalu memaksakan standar yang tinggi pada diri sendiri atau orang lain, mereka dapat menjadi kritikus yang membantu meningkatkan kualitas dan mencapai prestasi yang lebih tinggi.

Perfeksionis itu ingin semua atau tidak sama sekali

Perfeksionis adalah seseorang yang menginginkan kebaikan dan kesempurnaan dalam setiap hal yang ia lakukan, tapi tidak semua orang memiliki tingkat keinginan untuk kesempurnaan yang sama. Ada orang yang lebih perfeksionis daripada yang lain, dan ada orang yang lebih relaks dan tidak terlalu memperhatikan detail. Juga, seseorang bisa lebih perfeksionis dalam beberapa aspek kehidupannya, tapi tidak begitu perfeksionis dalam aspek lain. 

Ini adalah bagian dari keunikan individu dan tidak ada cara yang benar atau salah untuk menjadi perfeksionis. Penting untuk menemukan keseimbangan yang tepat antara keinginan untuk kesempurnaan dan fleksibilitas serta kemampuan untuk menerima hasil yang tidak sempurna.

Merasa didorong rasa takut

Perfeksionis mungkin merasa didorong oleh berbagai macam faktor, termasuk rasa takut. Mereka mungkin takut gagal atau tidak memenuhi standar yang diinginkan, sehingga mereka berusaha keras untuk mencapai kesempurnaan. Rasa takut ini bisa berasal dari diri sendiri atau dari tekanan yang datang dari orang lain. 

Perfeksionis juga mungkin didorong oleh faktor lain, seperti keinginan untuk berprestasi atau mencapai tujuan yang diinginkan. Ada banyak alasan yang dapat mendorong seseorang menjadi perfeksionis, dan tidak semua orang yang menjadi perfeksionis didorong oleh rasa takut.

Terkadang memiliki standar yang tidak rasional

Perfeksionis sering memiliki standar tinggi untuk diri mereka sendiri dan orang lain, dan mungkin merasa tidak puas jika tidak dapat mencapai tingkat kesempurnaan yang diinginkan. 

Standar yang tidak rasional adalah standar yang tidak realistis atau tidak masuk akal untuk dicapai. Jika seseorang memiliki standar yang tidak rasional, maka mereka mungkin terus merasa tidak puas atau tidak mampu mencapai tujuan yang diinginkan, yang bisa menjadi sumber stres dan frustrasi. 

Untuk mengelola keinginan untuk kesempurnaan dengan cara yang positif, penting untuk memiliki standar yang realistis dan masuk akal sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang tersedia. Juga penting untuk menerima bahwa tidak semuanya dapat dilakukan dengan sempurna dan memiliki fleksibilitas untuk menerima hasil yang tidak sempurna.

Perfeksionis cenderung fokus pada hasil

Perfeksionis mungkin memiliki kecenderungan untuk terfokus pada hasil akhir dan menginginkan hasil yang sempurna atau terbaik. Mereka mungkin berusaha keras untuk mencapai tujuan yang diinginkan dan memperhatikan detail-detail yang mungkin dianggap tidak penting oleh orang lain. 


Tetapi, tidak semua perfeksionis selalu fokus pada hasil akhir. Ada perfeksionis yang lebih fokus pada proses, terutama jika proses tersebut merupakan bagian yang penting bagi mereka. Selain itu, ada juga perfeksionis yang lebih fokus pada pengalaman dan proses belajar daripada hasil akhir. 

Jadi, ada banyak variasi dalam cara perfeksionis berfokus dan tidak ada satu cara yang benar atau salah untuk menjadi perfeksionis.

Referensi tulisan: Perfectionist Traits
MemoryExpress
popoboy
iblast867583
iblast867583 dan 17 lainnya memberi reputasi
18
9.5K
38
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan