Tak cuma Indonesia saja yang kepincut untuk meminang Rafale gan, rupanya Kolombia yang berasal dari Amerika Selatan juga sedang berupaya untuk membawa pulang Rafale ke benua Amerika. Dikutip dari artikel Defense News, pada awal Desember 2022 Kolombia mengumumkan akan membeli 16 unit Rafale buatan Prancis. Saat ini kedua negara sedang menegosiasikan harga untuk 16 jet tempur tersebut.

Masih dari artikel yang sama, kesepakatan itu diperkirakan bakal bernilai US$ 3,15 miliar atau setara dengan Rp 50 triliun. Rafale akan menggantikan jet tempur Kfir buatan Israel yang digunakan Angkatan Udara Kolombia, jet tempur tersebut sudah terlalu tua (40 tahun beroperasi) serta suku cadangnya semakin sulit didapat karena tidak banyak negara yang memakai jet tempur tersebut.

Kolombia sendiri dikabarkan memilih jalur cepat dalam pengadaan Rafale, di mana jika kontrak sudah ditandatagani dalam waktu dekat, maka pesawat akan bisa dikirim pada tahun 2023. Artinya Kolombia akan membeli jet tempur bekas Angkatan Udara Prancis, hal ini dilakukan karena mereka sudah kehabisan waktu, dan kemungkinan Kfir tidak akan siap digunakan pada tahun depan. Pengadaan via jalur cepat ini juga dilakukan Kroasia dan Yunani, dua negara ini juga membeli Rafale bekas dari Prancis.

Menteri Pertahanan Kolombia Ivan Velasquez mengatakan bahwa, pembelian 16 Rafale berasal dari kredit 20 tahun yang diberikan oleh pemerintah Prancis, termasuk masa tenggang lima tahun sebelum dimulainya pembayaran.



Lebih lanjut dua opsi jet tempur lainnya kini masih dipertimbangkan menurut pernyataan Menteri Pertahanan Kolombia Ivan Velasquez, dua jet tempur itu adalah F-16 Block 70 dan Gripen NG. Sebenarnya gan, Angkatan Udara Kolombia telah menunjukkan minat pada F-16, tetapi para pejabat Kolombia tidak setuju dengan opsi pembelian F-16; karena Amerika tidak akan memberikan rudal yang diinginkan oleh Kolombia untuk senjata F-16. Hal ini disampaikan oleh pejabat pemerintah Kolombia yang tak ingin disebutkan namanya kepada Defense News.

Sementara Gripen NG, dianggap sebagai pesawat tempur yang ringan dan kurang mampu dibandingkan opsi alternatif (Rafale dan F-16). Meskipun harga pesawat lebih murah dari penawaran lainnya, tetapi masa tenggang dan jadwal pembayarannya lebih singkat. Kontraktor Swedia juga menawarkan pesawat bekas yang diperbarui dan ditingkatkan dengan harga lebih murah, tetapi Kolombia menolaknya.

Jika kesepakatan dengan Prancis ditandatangani, maka Kolombia akan jadi negara pertama di benua Amerika Selatan yang memakai Rafale. Sementara itu, dengan masuknya Rafale ke Amerika Selatan, maka akan memperluas pasar jet tempur buatan Prancis tersebut, setelah sebelumnya Rafale sukses terjual ke Indonesia dan UEA.





Referensi Tulisan: Defense News
Sumber Foto: sudah tertera[