- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Uskup Agung Jakarta Ingatkan Umat Katolik Banyak Mafia di Indonesia


TS
cuacarino123740
Uskup Agung Jakarta Ingatkan Umat Katolik Banyak Mafia di Indonesia
Reporter
Mutia Yuantisya
Editor
Ahmad Faiz Ibnu Sani

TEMPO.CO, Jakarta - Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo mengkrtik banyaknya “mafia” di Indonesia saat ini. Mulai dari mafia hukum, mafia peradilan, mafia bantuan sosial atau bansos, hingga mafia daging sapi.
Mafia yang dimaksud Suharyo adalah mereka yang diberikan kepercayaan oleh negara untuk menjamin terwujudnya kebaikan umum, tapi yang dikerjakan justru sebaliknya.
Kritik atas keberadaan mafia ini Suharyo sampaikan berdasarkan karya tulis yang dibacanya pada salah satu media dengan judul 'Mafia, Negara, Rakyat'. Menurut penulis itu, banyak mafia di Indonesia yang pekerjaannya sangat bertentangaan dengan yang seharusnya di jalankan oleh negara.
"Mafia itu hanya berfikir mengenai kelompoknya sendiri, suka kita kenal mafia daging sapi, bahkan mafia bansos," dalam konferensi pers di Gedung Karya Pastoral Keuskupan Agung Jakarta, Gereja Katedral, Jakarta Pusat, 25 Desember 2022.
Ia menilai keberadaan mafia di Tanah Air menjadi penghalang dari tujuan didirikannya negara dalam konteks bermasyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Keuskupan Agung Jakarta mengimbau dan mengajak Umat Katolik untuk merawat dan menjaga keutuhan cinta Tanah Air. Hal tersebut, sesuai dengan tema Natal kali ini, yaitu "...Pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain," yang kutip dari Injil Mathius Bab II ayat 12.
"Kami para pelayan Gereja, khususnya di Keuskupan Agung Jakarta ingin mengajak umat, tentu saja umat katolik merayakan dengan niat teguh merawat dan mengembangkan semangat cinta Tanah Air," kata Suharyo.
Selain itu, ia mengajak umat Katolik untuk merawat dan mengembangkan watak peduli. "Kalau orang sungguh cinta Tanah Air pasti tidak akan ikut-ikutan di dalam mafia itu, pasti," ucapnya.
Dalam khotbahnya, “Jalan Lain” yang dimasud dalam tema Natal 2022 dapat dipahami juga secara rohani, yaitu sesudah bertemu dengan Yesus, orang tidak lagi menjalani hidup dengan cara lama, tetapi dengan cara baru, menjadi manusia baru.
Dengan demikian, Natal juga mengajak umat untuk menemukan jalan baru dan kreatif dalam mewartakan kasih-Nya kepada sesama dan semua makhluk ciptaan.
MUTIA YUANTISYA
Tempo.co
Mutia Yuantisya
Editor
Ahmad Faiz Ibnu Sani

TEMPO.CO, Jakarta - Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo mengkrtik banyaknya “mafia” di Indonesia saat ini. Mulai dari mafia hukum, mafia peradilan, mafia bantuan sosial atau bansos, hingga mafia daging sapi.
Mafia yang dimaksud Suharyo adalah mereka yang diberikan kepercayaan oleh negara untuk menjamin terwujudnya kebaikan umum, tapi yang dikerjakan justru sebaliknya.
Kritik atas keberadaan mafia ini Suharyo sampaikan berdasarkan karya tulis yang dibacanya pada salah satu media dengan judul 'Mafia, Negara, Rakyat'. Menurut penulis itu, banyak mafia di Indonesia yang pekerjaannya sangat bertentangaan dengan yang seharusnya di jalankan oleh negara.
"Mafia itu hanya berfikir mengenai kelompoknya sendiri, suka kita kenal mafia daging sapi, bahkan mafia bansos," dalam konferensi pers di Gedung Karya Pastoral Keuskupan Agung Jakarta, Gereja Katedral, Jakarta Pusat, 25 Desember 2022.
Ia menilai keberadaan mafia di Tanah Air menjadi penghalang dari tujuan didirikannya negara dalam konteks bermasyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Keuskupan Agung Jakarta mengimbau dan mengajak Umat Katolik untuk merawat dan menjaga keutuhan cinta Tanah Air. Hal tersebut, sesuai dengan tema Natal kali ini, yaitu "...Pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain," yang kutip dari Injil Mathius Bab II ayat 12.
"Kami para pelayan Gereja, khususnya di Keuskupan Agung Jakarta ingin mengajak umat, tentu saja umat katolik merayakan dengan niat teguh merawat dan mengembangkan semangat cinta Tanah Air," kata Suharyo.
Selain itu, ia mengajak umat Katolik untuk merawat dan mengembangkan watak peduli. "Kalau orang sungguh cinta Tanah Air pasti tidak akan ikut-ikutan di dalam mafia itu, pasti," ucapnya.
Dalam khotbahnya, “Jalan Lain” yang dimasud dalam tema Natal 2022 dapat dipahami juga secara rohani, yaitu sesudah bertemu dengan Yesus, orang tidak lagi menjalani hidup dengan cara lama, tetapi dengan cara baru, menjadi manusia baru.
Dengan demikian, Natal juga mengajak umat untuk menemukan jalan baru dan kreatif dalam mewartakan kasih-Nya kepada sesama dan semua makhluk ciptaan.
MUTIA YUANTISYA
Tempo.co






aldonistic dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1.4K
38


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan