Credit : olx.co.id
Berdasarkan iklan yang dirilis mayora tanggal 8 Desember kemarin, Mie instan yang satu ini memiliki tiga varian dengan rincian dua model mie goreng dan satunya lagi model mie kuah. Varian tersebut adalah Mi Kuah Rasa Iga Sapi, Mi Goreng Rasa Bawang dan Mi Goreng Rasa Gulai sultan. Namun sampai tulisan ini di buat baru ada dua varian saja yang ada di pasaran yaitu varian Mi kuah rasa iga sapi dan Mi Goreng Rasa Bawang. Dalam Iklannya mie instan yang satu ini menawarkan sesuatu yang berbeda mulai dari Mienya modelnya lurus seperti mi lidi, bumbu pastanya yang kental, hasil rebusannya bening, mienya kenyal dan katanya di klaim lebih sehat. Benarkah demikian? Rasanya perlu di jelaskan detil demi detil dari mie instan yang satu ini.
Bisa di bilang di tahun ini merupakan tahun-tahun terbaik bagi dunia mie instan, bagaimana tidak? Banyak mie instan yang unik di rilis. Dari brand indomie ada indomie ayam pop dan indomie Kebab Rendang, lalu dari mie sedaap ada varian soto madura dan varian korean cheese buldak. Belum lagi kejutan dari Richeese yang mengeluarkan varian mie instan keju di tahun ini. Brand-brand lain juga tak mau kalah, seperti mie gaga merilis varian gaga extra pedas habanero dan kobe merilis mie instan sehat seperti lemonilo lewat brand Jiwa pagi.
Credit : tokopedia.net
Momentum perilisan dari Mie oven ini cukup menarik dimana rilisnya di akhir tahun, mungkin saja menghindari bentrok dengan perilisan brand mie instan merek lainnya. Jika sebelumnya mayora merilis inovasi bakmi instan yang juga di tiru oleh perusahaan lain, di kesempatan kali ini model mie oven dari mayora ini bukan tak mungkin akan di tiru oleh perusahaan lain jika produk yang satu ini sukses di pasaran. Saat tulisan ini di tulis, peredaran mie oven ini memang belum menjangkau luas namun sudah cukup mudah di temukan secara online di e commerce atau marketplace online terkenal.
Untuk segi rasanya enak, bumbu-bumbunya berasa. Hal ini tak lepas dari adanya MSG yang menjadi andalan cita rasa di setiap mie instan. Baik yang varian kuah dan Varian goreng tentunya selalu ada bumbu MSG ini. Untuk varian kuah iga sapi hanya ada dua bumbu yaitu pasta dan cabe bubuk dengan cita rasa iga sapinya yang berasa disertai sedikit rasa asam-asamnya. Sedangkan untuk varian mie gorengnya selain bumbu pasta dan cabe bubuk ada tambahan bumbu kecap dengan cita rasa bawang putihnya yang berasa. Untuk hasil rebusan airnya memang terlihat bening, hanya saja memang masih meninggalkan residu warna kuning dari mie nya terutama saat setelah di diamkan lama bekas air rebusan mienya terlihat tak jauh beda dengan rebusan mie yang biasa.
Segi rasanya memang tak mengecewakan, tekstur mienya cukup kenyal dengan bumbu MSG yang memperkuat cita rasa dari mie oven ini baik yang varian kuah maupun varian goreng. Lantas apakah benar mie yang satu ini lebih sehat? Jika dari informasi nilai gizinya untuk mie goreng kandungan garamnya sekitar 573 mg sedangkan yang varian kuah 1000 mg, lebih rendah dari varian mie instan biasa yang kadarnya 1000 mg untuk varian mie goreng dan 1260 mg untuk varian kuah. Dari paparan tersebut bisa saja klaim mienya lebih sehat itu benar adanya terlebih mienya dibuat dengan cara oven bukan di goreng. Namun anggapan tersebut bisa saja keliru, hal ini tak lepas dari kandungan MSG di komposisi bumbu pastanya. Pada akhirnya konsumsi berlebihan mie instan tentunya tidak baik untuk kesehatan.
Credit : ytimg.com
Maka dapat di simpulkan dari review mie instan yang satu ini cita rasanya enak dan unik meskipun dengan berbagai kekurangannya. Demikian tulisan ane kali ini, bagaimana pendapat agan dan sista? Silahkan sampaikan di kolom komentar dan sampai jumpa di tulisan ane selanjutnya. : D
Sumber : Opini Pribadi dan diolah dari berbagai sumber (Via internet)
Sumber Gambar via Google images.
