Pemberi pinjaman crypto yang bangkrut, BlockFi, telah meminta pengadilan AS untuk memberikan lampu hijau penarikan kepada pelanggan yang dikunci di platform berdasarkan pengajuan pengadilan.
　　Crypto yang disimpan di dompet BlockFi adalah milik pelanggan dan perusahaan “tidak memiliki kepentingan hukum atau keadilan,” dalam dana yang dibekukan ketika platform menghentikan operasinya pada 10 November, mosi yang diajukan pada hari Senin ke Pengadilan Kebangkrutan A.S. untuk Distrik New Jersey.
　　BlockFi – salah satu korban pertama dari penularan yang disebabkan oleh runtuhnya crypto exchange FTX pada awal November – mengajukan perlindungan kebangkrutan bab 11 pada 28 November, kurang dari sebulan setelah menghentikan penarikan dari platform.
　　Selain meminta pengadilan untuk mengizinkan pelanggan menarik dana yang tersisa di dompet BlockFi mereka, perusahaan juga ingin menjelaskan interface pengguna yang salah mencerminkan beberapa transaksi (setelah platform menghentikan penarikan) yang sebenarnya tidak pernah terjadi.
　　“Sederhananya, [klien] tidak dapat, dan tidak, melakukan transaksi apa pun pada platform BlockFi mulai saat Platform Jeda Waktu” kata pengarsipan, mengacu pada waktu yang tepat (pada 10 November 2022). pada 20:15 Waktu Bagian Timur) ketika penarikan dihentikan.
　　Perusahaan berencana untuk menghapus setiap “upaya” penarikan setelah platform berhenti dari antarmuka pengguna untuk menjernihkan kebingungan, kata pengarsipan.


Baca selengkapnya disini