Di era digital ini, power bank menjadi sebuah perangkat yang wajib dimiliki selain gawai (gadget). Terutama bagi generasi milienial yang suka membuat konten di berbagai paltform digital. Selain warga sipil, personel militer pun juga harus memiliki power bank-nya sendiri. Karena semakin banyaknya perangkat elektronik yang mereka bawa, maka perlu perangkat pengisian ulang daya yang praktis dan memiliki kapasitas besar.

Dan berkaitan dengan power bank gan, baru-baru ini pada awal Desember, Korps Marinir AS mengumumkan telah memberi kontrak senilai US$11 juta kepada Galvion. Perusahaan asal Inggris ini ditunjuk untuk membuat power bank bagi kebutuhan Marinir AS, tidak disebutkan berapa unit yang akan dibeli, tetapi artikel Army Recognitionpengiriman bisa segera dimulai pada Januari 2023.

Sekilas tentang power bank yang dipesan Korps Marinir AS, namanya adalah Portable Power Scavenger System (P2S2) Squad Power Manager (SPM). Sementara nama resmi dari pabrikannya adalah SPM-622. Kit SPM buatan Galvion menyediakan sistem multifungsi yang ringan dan kompak untuk memungkinkan mendapatkan energi dari berbagai sumber. Menggunakan pilihan kabel, konektor, dan aksesori lainnya. Sistem ini menyediakan kemampuan untuk mengisi ulang, mendistribusikan, dan mengelola daya dari berbagai sumber daya termasuk surya, arus bolak-balik (AC), arus searah (DC), baterai militer, colokan standar NATO, dan alternator kendaraan.

Kit SPM berisi adaptor untuk memberi daya pada berbagai perangkat elektronik mulai dari radio, GPS, drone tablet hingga laptop. Sistem SPM tidak memerlukan konfigurasi atau pemrograman khusus, sistem dapat mengubah dan mengelola daya seefisien mungkin tergantung pada sumber daya dan kebutuhan peralatan. Hal ini memungkinkan tim untuk meminimalkan berat dan beban logistik dengan membawa lebih sedikit baterai, sekaligus meningkatkan efisiensi operasional melalui pemantauan aktif dan pengelolaan penggunaan daya.



Mengutip artikel remsi di website Galvion, power bank P2S2 ini dapat melakukan isi ulang pada peralatan elektronik yang kehabisan daya baterai sekaligus mengisi ulang baterainya sendiri secara bersamaan; dengan mengambil dari sumber mana pun yang tersedia. P2S2 juga bisa dioperasikan pada suhu -30 derajat sampai 70 derajat celcius. Yang unik power bank ini masih bisa beroperasi, meski terendam air pada kedalaman 1 meter.

Power bank ini juga mudah untuk dibawa dengan memiliki panjang sekitar 11 cm, lebar 8 cm, tinggi 3 cm serta bobot hanya 450 gram. Dengan dimensi yang mini, maka setiap personel Korps Marinir AS kelak masing-masing bisa mendapatkan satu unit power bank ini. Power bank ini juga dilengkapi LCD dengan lampu latar yang dilengkapi berbagai indikator seperti sisa baterai dan kontrol pengguna. Dan total ada 6 soket yang tersedia untuk melakukan isi ulang daya.

Di sisi lain dengan semakin banyaknya penggunaan drone tipe quadcopter yang kecil untuk misi pengintaian oleh pihak militer, maka kebutuhan akan perangkat pengisian daya akan semakin meningkat kedepannya.





Referensi Tulisan: Army Recognition& Galvion
Ilustrasi dan Foto: Galvion