jpnn.com, MAGELANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membuka Konferensi Wilayah (Konferwil) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) ke-17 dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) ke-16 Jateng di Ponpes API Syubbanul Wathon Secang, Kabupaten Magelang.

Dalam kesempatan tersebut, Ganjar mengajak para santri dan santriwati untuk menjadi agen penegak nilai-nilai Pancasila. Menurut Ganjar, hal tersebut bisa dilakukan mereka sambil belajar.

"Maka pelajar-pelajar ini dia belajar, sekaligus sebenarnya dia bisa menjadi agen untuk melawan nilai-nilai yang tidak sesuai dengan adat ketimuran atau Pancasila," kata Ganjar dalam siaran persnya, Sabtu (17/12).

Ganjar mengatakan ada banyak tantangan yang mereka hadapi dalam menjadi agen penegak nilai-nilai Pancasila. Seperti narkoba, bullying, kekerasan, dan tantangan penggunaan teknologi informasi yang menyebabkan maraknya hoaks beserta pornografi.

"Ini kami sampaikan karena masa depan mereka begitu terbuka dan banyak di antara mereka memang harus disiapkan karena mereka berprestasi," kata Ganjar.

Menurut Ganjar, organisasi kepemudaan seperti IPNU dan IPPNU telah melatih para santri dari segi kepemimpinan, kepengikutan, komunikasi, dan problem solving. Sebab itu, Ganjar optimistis kedua organisasi ini dapat menyiapkan calon pemimpin hebat di masa depan.

"Maka sebenarnya inilah yang kami harapkan menjadi pemimpin-pemimpin yang hebat. Mungkin di pemerintahan, mungkin di swasta, mungkin di TNI-Polri, atau mungkin mereka akan menjadi ulama-ulama besar nantinya," katanya.

Ganjar mengatakan pihaknya siap mendampingi para santri dan santriwati ini menjadi agen penegak nilai-nilai Pancasila. Dia ingin mereka menjadi inspirasi teman-teman sebayanya.

"Kami mesti dampingi dan saya senang bisa diundang di acara ini bersama anak-anak hebat ini, mudah-mudahan mereka juga akan menjadi inspirator buat kawan-kawan yang seusia di seusianya," pungkas Ganjar.

https://www.jpnn.com/news/ganjar-aja...u-ippnu-jateng

Kalau kata ebong "toa nusantara"