Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

capres.banjirAvatar border
TS
capres.banjir
Mayoritas Penduduk RI Tak Mampu Membeli Makanan Bergizi
KOMPAS.com - Mayoritas masyarakat Indonesia diketahui tidak bisa mengakses kebutuhan makanan bergizi seimbang atau makanan sehat. Hal ini terjadi karena harga pangan yang relatif mahal.

Berdasarkan riset dari Harian Kompas, biaya yang perlu dikeluarkan orang Indonesia untuk membeli makan bergizi seimbang adalah sebesar Rp 22.126 per hari atau Rp 663.791 per bulan.

Harga tersebut berdasar standar komposisi gizi Healthy Diet Basket (HDB), yang juga digunakan Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization/FAO).

Dengan biaya sebesar itu, ada 68 persen atau 183,7 juta orang Indonesia yang tidak mampu memenuhi biaya tersebut.

Baca juga: Kereta Cepat Minta Konsesi Jadi 80 Tahun, Menhub Jonan Dulu Menolaknya

Hitungan lain yang digunakan dalam analisis ini adalah standar Bank Dunia yang menetapkan pengeluaran untuk bahan pangan maksimal 52 persen dari pengeluaran total keluarga.

Untuk menentukan jumlah bahan pangan bergizi seimbang, analisis ini menggunakan aplikasi kalkulator biaya pangan yang dikembangkan oleh tim riset Food Prices for Nutrition dari Tufts University Amerika Serikat.

Gizi seimbang artinya menu dengan porsi seimbang antara makanan pokok (sumber karbohidrat), lauk pauk (sumber protein dan lemak), sayuran dan buah, serta air minum.

Sementara itu daerah dengan persentase penduduk yang tidak bisa mengakses makanan sehat tertinggi adalah NTT sebesar 78 persen, Maluku Utara 70 persen, Sulawesi Barat 69 persen, dan Maluku 68 persen.


Berikut 34 daerah dengan persentase tertinggi hingga terendah penduduk yang tidak bisa mengakses makanan seimbang dikutip dari laporan Harian Kompas:


NTT 78 persen
Maluku Utara 70 persen
Sulawesi Barat 69 persen
Maluku 68 persen
Sulawesi Tenggara 64 persen
Kalimantan Barat 61 persen
Jawa Timur 61 persen
Jawa Tengah 60 persen
Gorontalo 58 persen
Indonesia (rata-rata) 57 persen
Sulawesi Tengah 57 persen
Sulawesi Utara 57 persen
Sulawesi Selatan 57 persen
Lampung 56 persen
Papua 56 persen
NTB 55 persen
Papua Barat 54 persen
Bengkulu 53 persen
Aceh 51 persen
Jawa Barat 50 persen
Jambi 50 persen
Yogyakarta 50 persen
Sumatera Utara 49 persen
Kalimantan Selatan 47 persen
Kalimantan Tengah 46 persen
Banten 44 persen
Bali 42 persen
Sumatera Barat 40 persen
Riau 37 persen
Kalimantan Timur 37 persen
Bangka Belitung 28 persen
DKI Jakarta 28 persen
Kalimantan Utara 27 persen
Kepulauan Riau 23 persen

Baca juga: Satu Galon Berapa Liter Air? Ini Cara Menghitungnya

Data ini diolah dari Harga Konsumen Beberapa Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau 90 Kota di Indonesia Tahun 2021 (BPS), Data Mikro Susesnas Maret 2021 (BPS), dan kalkulator Cost of a Health Diet penelitian Food Price for Nutrition Tufts University Amerika Serikat.


Hasil analisis Kompas tidak jauh berbeda dari analisis FAO tahun 2021 yang menunjukkan bahwa ada 69,1 persen penduduk Indonesia yang tidak mampu membeli pangan bergizi.

Meski demikian, perlu diketahui, FAO mencatat bahwa di Indonesia proporsi warga yang tidak mampu membeli pangan bergizi saat ini mengalami perbaikan dibandingkan 4 tahun sebelumnya.

Pada 2017, proporsi penduduk yang tidak mampu membeli pangan bergizi mencapai 70,7 persen. Ada perbaikan pada 2018 (68,9 persen) dan 2019 (67,3 persen). Namun, kembali meningkat menjadi 69,1 persen akibat pandemi Covid-19.

https://money.kompas.com/read/2022/1...bergizi?page=2



luar biasa pak jokowi
darkwilliam00gg
nomorelies
samsol...
samsol... dan 9 lainnya memberi reputasi
8
2.2K
93
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan