Akhir tahun merupakan Bulan yang sibuk bagi Bapak / Ibu guru di seluruh jenjang pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga menengah atas. Dimulai dengan kegiatan Penilaian Akhir semester hingga dilanjutkan kegiatan remidial, bagi peserta didik yang benar-benar nilainya di bawah batas minimal atau dalam bahasa pendidikan di bawah KKM. Kegiatan remidial selesai dilakukan, maka seorang guru masih diberikan kegiatan yaitu pengisian laporan hasil belajar atau dalam bahasa gaulnya rapot.

Oia sebelumnya kita sapa-sapa dulu ya GanSis, kembali lagi sama ane Guruku Sayang Guruku Malang. Dengan kesibukan dan keriuahan di dunia pendidikan saat ini ane lanjutin buat thread-thread lagi seputar dunia pendidikan. Kali ini ane mengangkat yang sedang hangat dan viral yang dilakukan oleh Bapak Ibu guru di akhir tahun. Ya jelas yaitu kegiatan penerimaan Rapot.

Rapot atau laporan hasil belajar yaitu rangkuman hasil evaluasi peserta didik yang berupa angka, atau nilai yang telah diperoleh siswa dari hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan. Memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui perubahan-perubahan perilaku siswa ke arah yang lebih baik dan untuk memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih meningkatkan hasil belajar.

Sedikit memberikan gambaran bagi orang tua yang memiliki anak memasuki dunia pendidikan tingkat dasar. Jangan sampai karena anak mendapatkan banyak nilai kurang di bawah KKM, maka kita tidak boleh menghukum anak kita dalam bentuk apapun. Entah itu berupak tindakan atau hanya ucapan, karena anak memiliki tingkat kecerdasan dan keterampilan yang berbeda-beda. Kita sebagai orang tua hanya boleh memotivasi menyemangati anak-anak kita supaya bisa meningkatkan belajarnya. Ini seiring dengan apa yang di progamkan oleh Mas Menteri kita terkait kemajuan pendidikan di Indonesia. Beliau meluncurkan kurikulum merdeka sebuah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Banyak dari anak-anak Indonesia yang tidak mampu memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep matematika dasar. Temuan itu juga memperlihatkan kesenjangan pendidikan yang curam di antar wilayah dan kelompok sosial di Indonesia. Berawal dari itulah makan Mas Menteri mengambil suatu kebijakan memberikan sebuah kurikulum yang baru.

Pada awal tahun ini penerapan kurikulum merdeka baru dilaksanakan pada kelas I dan IV, sedangkan di Tahun Pelajaran 2023 / 2024 akan ditambah pengguna kurikulum ini yaitu kelas II dan kelas V. Hingga di tahun 2024 / 2025 di sempurnakan dengan kelas III dan kelas VI menggunakan kurikulum ini. Lantas sebagai pelaku pendidikan tentunya akan bertanya-tanya, karena di tahun 2024 Negara kita sedang melakukan pesta demokrasi. Selain mendapatkan presiden baru maka juga akan mendapatkan menteri baru pula. Berbanding lurus dengan kurikulum, biasanya akan berganti pula. Maka tak heran pelaku pendidikan akan berfikir bahwa, ganti menteri ganti kurikulum.

Sejak ditetapkannya UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, laju perubahan kurikulum melambat dari KBK di tahun 2004, KTSP di tahun 2006, dan yang terakhir adalah Kurikulum 2013 (K-13) di tahun 2013. Kurikulum Merdeka baru akan menjadi kurikulum nasional pada tahun 2024. Dengan kata lain, pergantian berikutnya baru akan terjadi setelah kurikulum yang sebelumnya (K-13) diterapkan selama 11 tahun dan melewati setidaknya empat menteri pendidikan.

Dari tulisan ane ini, ane mengajak supaya orang tua lebih bisa membuka mata mengenai kurikulum yang digunakan saat ini. Karena nanti ada laporan hasil belajar atau rapot akan berbeda dari sebelumnya. Terutama bagi anak kelas I dan IV tingkat Sekolah Dasar. Lalu tidak ada nilai-nilai yang di bawah KKM, nilai yang tertera di rapot nanti akan berupa nilai bulat entah itu bagus atau kurang. Dibantu dengan beberapa definisi-definisi mana saja yang harus dipertahanakan dan ditingkatkan. Apabila ada keluarga, saudara atau tetangga memiliki anak Sekolah Dasar kita bisa memberikan sedikit pencerahan. Sehingga bisa sejalan dengan progam Mas Menteri terkait perubahan kurikulum.

Ane pikir tulisan ane sudah terlalu panjang dan membuat malas GanSis untuk berliterasi. Sebagai tulisan awal ane mengenai kurikulum merdeka, next ane lanjutin kelebihan dan kekurangan memakai kurikulum merdeka terutama dari versi Pendidik, serta serba-serbi mengenai kurikulum ini. Ane mohon maaf apabila thread ane ini masih banyak kekurangan dan kekhilafan, maju terus pendidikan Indonesia Guruku Malang Guruku Sayang#19