- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Paulus Waterpauw Kecam KKB : Kalau Mau Makan, Bilang Sama Kita, Jangan Main Bunuh


TS
diesvi
Paulus Waterpauw Kecam KKB : Kalau Mau Makan, Bilang Sama Kita, Jangan Main Bunuh
Paulus Waterpauw Penjabat Gubernur Papua Barat, benar-benar marah. Ia sangat murka atas tindakan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua yang suka main hakim sendiri. Amarah mantan kapolda papua itu mencuat pasca terjadinya tindakan pembunuhan oleh KKB Papua yang sampai saat ini terus saja terjadi di Tanah Papua.
Dikatakannya, saat ini pihaknya akan membersihkan kelompok yang selama ini selalu menghalang-halangi pelaksanaan pembangunan di seluruh Papua. Khusus di Papua Barat, lanjut mantan kapolda papua ini, pihaknya sangat marah atas tindakan kelompok yang menghalangi pembangunan di Kabupaten Maybrat dan Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat.
Pernyataan tegas Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat Komjen Pol (Purn) Paulus Waterpauw itu, saat ia melakukan kunjungan kerjanya ke Kabupaten Manokwari, baru-baru ini.
"Saya sudah sampaikan kepada Kapolda Papua Barat agar kipas (tumpas) habis seluruh kelompok yang menghambat pertumbuhan di Maybrat dan Bintuni," tandas Paulus Waterpauw di Manokwari baru-baru ini
Oleh karena itu, Paulus Waterpauw juga meminta agar setiap kelompok tidak boleh mengganggu atau menghambat pelaksanaan pembangunan. Sekecil apa pun kegiatan pembangunan itu, siapa pun tak boleh menghalang-halangi. Apalagi berusaha untuk menggagalkan hanya untuk kepentingan sesaat.
"Saya mau kasih tahu, saat ini kita mau membangun dan memberi akses jalan sehingga jangan dihambat," ujarnya.
Bagi seluruh warga di Papua Barat, tidak boleh ada yang menghambat pembangunan infrastruktur jalan.
"Kalau kalian mau makan, bilang sama kita. Jangan kalian lakukan kekerasan apalagi kepada saudara-saudara kita yang tidak berdosa," tegasnya.
"Dibantai pula mereka (pekerja jalan). Ini tindakan yang dikutuk tidak saja oleh manusia tetapi juga oleh Tugan. Tuhan kutuk mereka itu," tandasnya penuh amarah.
"Setiap darah menetes pasti dia akan menuntut kita suatu saat nanti," pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Pegunungan Bintang Papua, Spey Yan Bidana kini meradang. Ia juga sangat marah atas tindakan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua yang menembak mati tiga tukang ojek di daerah itu. Atas kasus tersebut Bupati Spen Yan Bidana pun mendesak aparat TNI Polri agar segera menangkap dan menindak para pelaku.
"Tindakan para pelaku sudah melanggar hukum. Jadi tangkap dan segera proses para pelaku itu secara hukum. Berikan hukum yang berat supaya ada efek jera.
Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Pegunungan Bintang Papua, Spey Yan Bidana merespon kasus pembunuhan tiga tukang ojek di daerah itu. Kasus pembantaian tiga tukang ojek itu terjadi pada Senin 5 Desember 2022 sore. Ketika mereka sedang menunggu penumpang di tempat pangkalan ojek, tiba-tiba diserang oleh sekelompok orang yang tak dikenal.
Saat itu, para pelaku diserang secara membabibuta tanpa mengenal ampun. Para pelaku itu dibantai dengan senjata tajam. Dalam insiden yang terjadi secara mendadak itu, tiga tukang ojek lainnya berhasil melarikan diri. Ketiga selamat lantaran melarikan diri dari amukan KKB. Sementara ketiga korban yang tewas dalam serangan itu, sudah diterbangkan kembali ke daerah asalnya, di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.
Tiga korban tersebut, masing-masing bernama Nazman alias La Aman (39), La Ati (40), dan La Usu (20). Ketiga korban itu diterbangkan dari Bandara Oksibil dan transit melalui Bandara Sentani, Rabu 7 Desember 2022 pagi. Pemberangkatan ketiga jenazah itu dilepas oleh Bupati Pegunungan Bintang, Spey Yan Bidana didampingi Kapolres AKBP Cahyo Sukarnito serta Forkopimda setempat.
Mewakili masyarakat Pegunungan Bintang, Bupati Spey Yan Bidana menyampaikan ucapan duka sekaligus permohonan maaf kepada keluarga korban atas peristiwa ini.
"Saya menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas kejadian ini. Kasus itu tidak disengaja melainkan ada tindak kejahatan dari kelompok tersebut," ucapnya.
Oleh karena itu, lanjut Bupati Spey, ia meminta aparat keamanan agar menindak tegas para pelaku yang tergabung dalam kelompok separatis tersebut.
"Saya berharap aparat TNI dan Polri mengusut tuntas kasus ini sehingga tidak adal lagi korban berikutnya," singkatnya.
Diberitakan sebelumnya, KKB menyerang 6 orang tukang ojek pangkalan di di Kampung Mangabib, Distrik Oksebang, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pada Senin 5 Desember 2022.
Dua orang tewas di lokasi kejadian, sedangkan satu lainnya sempat hilang dan ditemukan dengan kondisi meninggal. Sementara tiga lainnya berhasil menyelamatkan diri. Identitas tiga orang tukang ojek yang dibunuh itu yakni La Usu, La Aman, dan La Ati.
KKB Nason Mimin Otak Pembunuhan
Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito menyebut aksi serangan dan pembunuhan sadis ini dilakukan oleh KKB pimpinan Nason Mimin.
"Dugaan sementara KKB pimpinan Nason Mimin yang melakukan," ungkapnya.
Penyerangan dilakukan KKB Papua saat para tukang ojek tersebut sedang menunggu penumpang, secara pekerjaan utamanya dalam mencari nafkah di Kampung Mangabib. AKBP Cahyo Sukarnito menjelaskan peristiwa tersebut diketahui polisi pada Senin pukul 17.00 WIT. Cahyo menyebut, Nason Mimin merupakan pimpinan KKB di wilayah itu.
Nason Mimin adalah anggota KKB yang dalam struktur organisasinya masuk dalam wilayah Kodap XV Pegunungan Bintang. Menurut dia, pimpinan tertinggi di Kodap XV adalah Ngalim Kupel, sementara Nason Mimin merupakan salah satu unsur pimpinan di struktur bawahnya.
"Nason Mimin itu memimpin Batalyon di bawah Kodap Ngalum Kupel," sebut Cahyo.
https://kupang.tribunnews.com/2022/1...gan-main-bunuh
Dikatakannya, saat ini pihaknya akan membersihkan kelompok yang selama ini selalu menghalang-halangi pelaksanaan pembangunan di seluruh Papua. Khusus di Papua Barat, lanjut mantan kapolda papua ini, pihaknya sangat marah atas tindakan kelompok yang menghalangi pembangunan di Kabupaten Maybrat dan Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat.
Pernyataan tegas Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat Komjen Pol (Purn) Paulus Waterpauw itu, saat ia melakukan kunjungan kerjanya ke Kabupaten Manokwari, baru-baru ini.
"Saya sudah sampaikan kepada Kapolda Papua Barat agar kipas (tumpas) habis seluruh kelompok yang menghambat pertumbuhan di Maybrat dan Bintuni," tandas Paulus Waterpauw di Manokwari baru-baru ini
Oleh karena itu, Paulus Waterpauw juga meminta agar setiap kelompok tidak boleh mengganggu atau menghambat pelaksanaan pembangunan. Sekecil apa pun kegiatan pembangunan itu, siapa pun tak boleh menghalang-halangi. Apalagi berusaha untuk menggagalkan hanya untuk kepentingan sesaat.
"Saya mau kasih tahu, saat ini kita mau membangun dan memberi akses jalan sehingga jangan dihambat," ujarnya.
Bagi seluruh warga di Papua Barat, tidak boleh ada yang menghambat pembangunan infrastruktur jalan.
"Kalau kalian mau makan, bilang sama kita. Jangan kalian lakukan kekerasan apalagi kepada saudara-saudara kita yang tidak berdosa," tegasnya.
"Dibantai pula mereka (pekerja jalan). Ini tindakan yang dikutuk tidak saja oleh manusia tetapi juga oleh Tugan. Tuhan kutuk mereka itu," tandasnya penuh amarah.
"Setiap darah menetes pasti dia akan menuntut kita suatu saat nanti," pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Pegunungan Bintang Papua, Spey Yan Bidana kini meradang. Ia juga sangat marah atas tindakan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua yang menembak mati tiga tukang ojek di daerah itu. Atas kasus tersebut Bupati Spen Yan Bidana pun mendesak aparat TNI Polri agar segera menangkap dan menindak para pelaku.
"Tindakan para pelaku sudah melanggar hukum. Jadi tangkap dan segera proses para pelaku itu secara hukum. Berikan hukum yang berat supaya ada efek jera.
Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Pegunungan Bintang Papua, Spey Yan Bidana merespon kasus pembunuhan tiga tukang ojek di daerah itu. Kasus pembantaian tiga tukang ojek itu terjadi pada Senin 5 Desember 2022 sore. Ketika mereka sedang menunggu penumpang di tempat pangkalan ojek, tiba-tiba diserang oleh sekelompok orang yang tak dikenal.
Saat itu, para pelaku diserang secara membabibuta tanpa mengenal ampun. Para pelaku itu dibantai dengan senjata tajam. Dalam insiden yang terjadi secara mendadak itu, tiga tukang ojek lainnya berhasil melarikan diri. Ketiga selamat lantaran melarikan diri dari amukan KKB. Sementara ketiga korban yang tewas dalam serangan itu, sudah diterbangkan kembali ke daerah asalnya, di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.
Tiga korban tersebut, masing-masing bernama Nazman alias La Aman (39), La Ati (40), dan La Usu (20). Ketiga korban itu diterbangkan dari Bandara Oksibil dan transit melalui Bandara Sentani, Rabu 7 Desember 2022 pagi. Pemberangkatan ketiga jenazah itu dilepas oleh Bupati Pegunungan Bintang, Spey Yan Bidana didampingi Kapolres AKBP Cahyo Sukarnito serta Forkopimda setempat.
Mewakili masyarakat Pegunungan Bintang, Bupati Spey Yan Bidana menyampaikan ucapan duka sekaligus permohonan maaf kepada keluarga korban atas peristiwa ini.
"Saya menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas kejadian ini. Kasus itu tidak disengaja melainkan ada tindak kejahatan dari kelompok tersebut," ucapnya.
Oleh karena itu, lanjut Bupati Spey, ia meminta aparat keamanan agar menindak tegas para pelaku yang tergabung dalam kelompok separatis tersebut.
"Saya berharap aparat TNI dan Polri mengusut tuntas kasus ini sehingga tidak adal lagi korban berikutnya," singkatnya.
Diberitakan sebelumnya, KKB menyerang 6 orang tukang ojek pangkalan di di Kampung Mangabib, Distrik Oksebang, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pada Senin 5 Desember 2022.
Dua orang tewas di lokasi kejadian, sedangkan satu lainnya sempat hilang dan ditemukan dengan kondisi meninggal. Sementara tiga lainnya berhasil menyelamatkan diri. Identitas tiga orang tukang ojek yang dibunuh itu yakni La Usu, La Aman, dan La Ati.
KKB Nason Mimin Otak Pembunuhan
Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito menyebut aksi serangan dan pembunuhan sadis ini dilakukan oleh KKB pimpinan Nason Mimin.
"Dugaan sementara KKB pimpinan Nason Mimin yang melakukan," ungkapnya.
Penyerangan dilakukan KKB Papua saat para tukang ojek tersebut sedang menunggu penumpang, secara pekerjaan utamanya dalam mencari nafkah di Kampung Mangabib. AKBP Cahyo Sukarnito menjelaskan peristiwa tersebut diketahui polisi pada Senin pukul 17.00 WIT. Cahyo menyebut, Nason Mimin merupakan pimpinan KKB di wilayah itu.
Nason Mimin adalah anggota KKB yang dalam struktur organisasinya masuk dalam wilayah Kodap XV Pegunungan Bintang. Menurut dia, pimpinan tertinggi di Kodap XV adalah Ngalim Kupel, sementara Nason Mimin merupakan salah satu unsur pimpinan di struktur bawahnya.
"Nason Mimin itu memimpin Batalyon di bawah Kodap Ngalum Kupel," sebut Cahyo.
https://kupang.tribunnews.com/2022/1...gan-main-bunuh





koi7 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.1K
16


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan