Saya ingat dulu awal awal Gojek dan Grab promosi besar besaran bakar uang dengan ngasi diskon besar besaran ke masyarakat dan ngasi insentif besar besaran ke partnernya. Saat itu sebagian masyarakat masih banyak yang apatis.

Perlahan tapi pasti economic behavior masyarakat terbentuk. Gojek dan Grab melakukan kapitalisasi perilaku ini dengan aplikasinya dan memainkannya dengan sangat baik. Perilaku masyarakat berubah, yang tadinya apatis sekarang nyaman dengan aplikasi ini. Keuntungan besar di awal membuahkan hasil. Sebagian masyarrakat dan partner bergantung pada aplikasi ini. Meskipun tarif dilakukan penyesuaian masyarakat dan partner tetap setia menggunakan aplikasi ini.

Market place tokopedia, bukalapak dll pun melakukan hal yang sama. Mengubah economic behavior masyarakat dengan sangat apik. Perilaku masyarakat berubah, pasar pun berubah. Sebagian penjual mengalami disrupsi sebagian lagi musim semi.

Saya juga ingat dulu waktu Gubernur Sutiyoso menggagas Trans Jakarta dengan membangun jalur busway di tengah jalur yang ada. Beragam keluhan muncul dari masyarakat, dukungan juga tidak kalah banyak.

Namun lama kelamaan perilaku ekonomi masyarakat pun berubah, Transjakarta ramai penuh dan sekarang jalur dan armadanya semakin banyak dan baik. Dulu ada kekhawatiran saya jika perilaku ekonomi masyarakat sudah bergantung dengan transjakarta pemerintah DKI bisa dengan mudah mengkapitalisasi dan menaikkan harga seenaknya. Ternyata tidak ongkosnya sangat sangat terjangkau hanya Rp. 3.500,-

Begitupun halnya dengan perbaikan perkeretaapian yang dilakukan oleh Pak Jonan dulu. Mengubah perilaku ekonomi masyarakat dalam transportasi sampai sampai produsen mobil dan leasing perlu putar otak supaya masyarakat yang sudah enggan punya mobil jadi beli mobil lagi.

Dan menurut saya disinilah peran pemerintah untuk mengembalikan pajak yang mereka pungut dari masyarakat.

Negara dalam hal ini pemerintah punya kapasitas dan kekuatan untuk mengubah perilaku masyarakat dengan kebijakan dan fasilitas umum yang diberikan negara kepada masyarakat.

Dan harapan saya setelah perilaku ekonomi masyarakat berubah karena kebijakan dan aturan, saya berharap semoga pemimpin negeri ini tidak melakukan kapitalisasi seperti yang dilakukan oleh swasta yang memang tujuannya adalah mengambil keuntungan. Dan memang itulah tujuannya perusahaan swasta.