- Beranda
- Komunitas
- News
- Citizen Journalism
- Bahasa Gaul VS Bahasa Indonesia Murni !! 


TS
rahmilf
Bahasa Gaul VS Bahasa Indonesia Murni !!
Proses komunikasi abad kini akan tidak ada artinya tanpa bahasa sebagai medianya. Bahasa berguna untuk menyampaikan dan menerima tuturan dan informasi dengan baik. Ada dua pihak yang sangat diperlukan dalam kegiatan berkomunikasi yaitu penutur (komunikator) dan petutur (komunikan). Kegiatan seperti ini sangat lumrah terjadi di lingkungan dan kehidupan masyarakat. Kegiatan bertutur dalam hal ini digunakan oleh masyarakat untuk bersilaturahim dan berinteraksi.
Sebagai media komunikasi, bahasa memiliki beberapa fungsi dalam kehidupan bermasyarakat. Pada prinsipnya, bahasa adalah pemersatu bangsa. Masyarakat Indonesia dari Sabang hingga Merauke dapat disatukan dengan bahasa yaitu bahasa Indonesia. Selain itu, bahasa sangat berfungsi untuk menyampaikan pendapat dalam forum demokrasi baik dalam lingkup kecil maupun besar. Sebagaimana Indonesia adalah negara yang sangat menghargai setiap pendapat tanpa memandang bulu.
Dewasa ini, arus globalisasi sangat mempengaruhi kedudukan bahasa Indonesia di NKRI. Hal ini terbukti dari munculnya bahasa-bahasa yang telah bercampur-aduk dengan bahasa asing. Tidak hanya bahasa asing, ternyata bahasa daerah juga ambil andil dalam menggoyahkan kedudukan bahasa Indonesia di persada Indonesia. Hingga muncul lah bahasa “gaul”. Jika tidak diperhatikan oleh pihak yang prihatin akan hal ini, maka akan tercemarlah kedudukan bahasa Indonesia yang sejatinya harus dilestarikan keutuhan dan kemurniannya.
Bahasa "gaul" atau yang dikenal juga dengan bahasa "prokem" adalah bahasa yang kerapkali digunakan oleh penutur milenial. Hingga bermunculan istilah-istilah yang yang bagi sebagian orang sangat aneh terdengar. Tentunya hal ini menyalahi kemurnian bahasa Indonesia itu sendiri. Semestinya, kita sebagai penutur menggunakan bahasa dengan sebaik-baiknya tanpa menyalahi kebermanfaatan bahasa tersebut.
Sebagai generasi yang bermartabat. Generasi Indonesia yang menjunjung tinggi kecintaan terhadap tanah air ini. Sebagai bangsa yang menghargai setiap budaya dan warisan nenek moyang, tentunya hari ini mengintrospeksi diri untuk selalu patuh pada kemurnian bahasa Indonesia. Meskipun ingin menggunakan bahasa prokem tersebut, hendaknya tidak tercampur adukkan dengan konteks formal kehidupan.
Sebagai media komunikasi, bahasa memiliki beberapa fungsi dalam kehidupan bermasyarakat. Pada prinsipnya, bahasa adalah pemersatu bangsa. Masyarakat Indonesia dari Sabang hingga Merauke dapat disatukan dengan bahasa yaitu bahasa Indonesia. Selain itu, bahasa sangat berfungsi untuk menyampaikan pendapat dalam forum demokrasi baik dalam lingkup kecil maupun besar. Sebagaimana Indonesia adalah negara yang sangat menghargai setiap pendapat tanpa memandang bulu.
Dewasa ini, arus globalisasi sangat mempengaruhi kedudukan bahasa Indonesia di NKRI. Hal ini terbukti dari munculnya bahasa-bahasa yang telah bercampur-aduk dengan bahasa asing. Tidak hanya bahasa asing, ternyata bahasa daerah juga ambil andil dalam menggoyahkan kedudukan bahasa Indonesia di persada Indonesia. Hingga muncul lah bahasa “gaul”. Jika tidak diperhatikan oleh pihak yang prihatin akan hal ini, maka akan tercemarlah kedudukan bahasa Indonesia yang sejatinya harus dilestarikan keutuhan dan kemurniannya.
Bahasa "gaul" atau yang dikenal juga dengan bahasa "prokem" adalah bahasa yang kerapkali digunakan oleh penutur milenial. Hingga bermunculan istilah-istilah yang yang bagi sebagian orang sangat aneh terdengar. Tentunya hal ini menyalahi kemurnian bahasa Indonesia itu sendiri. Semestinya, kita sebagai penutur menggunakan bahasa dengan sebaik-baiknya tanpa menyalahi kebermanfaatan bahasa tersebut.
Sebagai generasi yang bermartabat. Generasi Indonesia yang menjunjung tinggi kecintaan terhadap tanah air ini. Sebagai bangsa yang menghargai setiap budaya dan warisan nenek moyang, tentunya hari ini mengintrospeksi diri untuk selalu patuh pada kemurnian bahasa Indonesia. Meskipun ingin menggunakan bahasa prokem tersebut, hendaknya tidak tercampur adukkan dengan konteks formal kehidupan.






areszzjay dan 8 lainnya memberi reputasi
-7
712
9


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan