Stop mengambil keuntungan dari musibah yang sedang terjadi, jangan galang dana jika tidak bisa berlaku jujur
Menggalang dana di tengah kondisi musibah yang terjadi di sebuah daerah, tengah menjadi fenomena yang sedang banyak ditemui dan dilakukan oleh orang-orang dengan berbagai macam latar belakang mulai dari artis, selebgram, konten kreator, atau profesi-profesi yang lainnya.
Tentu fenomena menggalang dana untuk membantu korban bencana alam ini tidak salah GanSis, malah justru bersyukur dengan banyaknya orang yang memberikan bantuan itu tandanya akan semakin banyak korban bencana alam atau musibah tertentu yang bisa mendapatkan uluran tangan pertolongan, entah itu dalam bentuk makanan, pakaian, uang, dan bantuan yang lainnya.
Hanya saja ternyata di tengah kondisi musibah yang melanda sebuah daerah, tidak semua orang yang menggalang dana dan dititipi amanah dari orang-orang yang dermawan menyisihkan sebagian rezekinya itu bisa dipercaya jujur dan menyampaikan apa yang telah dititipkan kepada target bantuan.
Diketahui ada orang-orang yang dengan tega menggunakan atau mengkorupsi uang bantuan untuk korban bencana alam atau musibah yang lainnya, dengan tanpa perasaan bersalah.
Mulai dari oknum Menteri mengkorupsi dana bantuan sosial, pendamping program keluarga harapan mengambil pungutan liar, penggalang dana menggelapkan uang bantuan, dan masih banyak lagi kejadian serupa yang pernah diberitakan dan membuat geram masyarakat.
Tentu fenomena menggalang dana untuk membantu korban bencana alam ini tidak salah GanSis, malah justru bersyukur dengan banyaknya orang yang memberikan bantuan itu tandanya akan semakin banyak korban bencana alam atau musibah tertentu yang bisa mendapatkan uluran tangan pertolongan, entah itu dalam bentuk makanan, pakaian, uang, dan bantuan yang lainnya.
Hanya saja ternyata di tengah kondisi musibah yang melanda sebuah daerah, tidak semua orang yang menggalang dana dan dititipi amanah dari orang-orang yang dermawan menyisihkan sebagian rezekinya itu bisa dipercaya jujur dan menyampaikan apa yang telah dititipkan kepada target bantuan.
Diketahui ada orang-orang yang dengan tega menggunakan atau mengkorupsi uang bantuan untuk korban bencana alam atau musibah yang lainnya, dengan tanpa perasaan bersalah.
Mulai dari oknum Menteri mengkorupsi dana bantuan sosial, pendamping program keluarga harapan mengambil pungutan liar, penggalang dana menggelapkan uang bantuan, dan masih banyak lagi kejadian serupa yang pernah diberitakan dan membuat geram masyarakat.
Dari adanya kejadian orang-orang jahat yang dengan tega memakan uang bantuan untuk korban bencana alam dan musibah tertentu ini, tentu saja sedikit banyak membuat masyarakat merasa khawatir saat ingin memberikan sedikit bantuan untuk meringankan beban dari saudara-saudara yang sedang membutuhkan GanSis.
Tidak sedikit masyarakat yang khawatir apakah bantuannya sampai kepada yang membutuhkan atau diambil alih untuk dimanfaatkan oleh manusia yang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan pribadi mereka.
Diharapkan untuk manusia-manusia yang memiliki sifat tamak dan rakus untuk tidak melakukan penggalangan dana atau mengumpulkan bantuan dari masyarakat jika memang kalian tidak memiliki keihklasan untuk menyalurkan bantuan kepada orang-orang yang memang membutuhkan.
Masyarakat mulai saat ini juga harus mulai pandai dalam menyikapi kondisi yang semacam ini. Tidak mudah memberikan bantuan kepada pihak-pihak yang belum tentu kredibilitasnya dalam menyalurkan bantuan, dan lebih baik memilih lembaga atau pihak-pihak tertentu yang memang memiliki tugas untuk mengumpulkan dan menyalurkan bantuan tanpa mengambil keuntungan atau memanfaatkan empati orang lain untuk kepentingan pribadi.
Tidak sedikit masyarakat yang khawatir apakah bantuannya sampai kepada yang membutuhkan atau diambil alih untuk dimanfaatkan oleh manusia yang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan pribadi mereka.
Diharapkan untuk manusia-manusia yang memiliki sifat tamak dan rakus untuk tidak melakukan penggalangan dana atau mengumpulkan bantuan dari masyarakat jika memang kalian tidak memiliki keihklasan untuk menyalurkan bantuan kepada orang-orang yang memang membutuhkan.
Masyarakat mulai saat ini juga harus mulai pandai dalam menyikapi kondisi yang semacam ini. Tidak mudah memberikan bantuan kepada pihak-pihak yang belum tentu kredibilitasnya dalam menyalurkan bantuan, dan lebih baik memilih lembaga atau pihak-pihak tertentu yang memang memiliki tugas untuk mengumpulkan dan menyalurkan bantuan tanpa mengambil keuntungan atau memanfaatkan empati orang lain untuk kepentingan pribadi.
Mungkin keresahan terkait kondisi ini bukan hanya dirasakan oleh TS saja. Bukan masalah seberapa besar bantuan yang kita berikan atau titipkan, melainkan sejauh mana bantuan-bantuan tersebut sampai ketangan orang-orang yang membutuhkan karena bantuan yang dikeluarkan adalah bentuk rasa empati atas musibah yang dirasakan oleh saudara setanah air.
Jangan sampai rasa empati untuk membantu sesama ini dimanfaatkan oleh orang-orang tamak, memperkaya diri sendiri dengan mengumpulkan harta yang bukan hak mereka.
Oke, mudah-mudahan thread ini bermanfaat dan sekaligus menjadi himbauan bagi Agan Sista semua untuk lebih berhati-hati dalam menitipkan bantuan untuk saudara yang sedang mengalami musibah dam membutuhkan pertolongan.
Jangan sampai rasa empati untuk membantu sesama ini dimanfaatkan oleh orang-orang tamak, memperkaya diri sendiri dengan mengumpulkan harta yang bukan hak mereka.
Oke, mudah-mudahan thread ini bermanfaat dan sekaligus menjadi himbauan bagi Agan Sista semua untuk lebih berhati-hati dalam menitipkan bantuan untuk saudara yang sedang mengalami musibah dam membutuhkan pertolongan.
