Kaskus

News

lingkarpolitikAvatar border
TS
lingkarpolitik
Solidaritas TNI dan Warga Intan Jaya Di Tengah Teror KKB Papua
Solidaritas TNI dan Warga Intan Jaya Di Tengah Teror KKB Papua

Solidaritas antara TNI dan warga Intan Jaya, Papua, tampak erat di tengah maraknya teror KKB Papua.

Hal ini terlihat saat Yonif PR 305/Tengkorak Kostrad sedang membangun gereja.

Sejumlah warga Intan Jaya bersenjatakan panah berjaga-jaga supaya tak ada gangguang dari KKB Papua.

Melansir dari Penerangan Kostrad, gereja yang dibangun pasukan elite tempur meliter TNI Angkatan Darat, di Kampung Bazemba, Intan Jaya itu, sempat terbengkalai.

Pengerjaan pembangunan gereja itu terbengkalai, karena Pasukan Tengkorak pada saat itu harus melakukan patroli keamanan untuk menjaga keselamatan penduduk setempat.

"Hitungan kami, seminggu sebelum Natal, sudah clear semua," ucap Letnan Basyir si Bos Koper yang menjadi penanggung jawab pengerjaan pembangunan Gereja Bazemba.

Sambungnya menjelaskan, bangunan gereja tersebut ditargetkan harus tuntas sebelum Perayaan Natal 25 Desember 2022.

Maka dari itu, Pasukan Tengkorak tancap gas pool dan tidak pakai rem dalam mengerjakan pembangunan gereja itu.

"Berjaga-jaga, siapa tahu kelompok Undius mencoba mendekat untuk mengganggu.

Wujud kecintaannya kepada prajurit yang sedang bekerja, mereka yang berjaga melengkapi diri dengan busur panah," ujar Dansatgas (Raja Aibon Kogila) dalam tulisannya.

Saya sampaikan di atas juga, di Wandoga, waktu Komandan datang. Pak Camat juga bilang, ini TNI sekarang orang baik. Jangan ada ganggu daerah ini. Jadi, harus tenang, aman.

Zaki juga sudah bilang kepada orang Dani, tidak boleh itu ganggu. Kalau perang, perang betul. Tidak boleh ganggu, ganggu dengan dorang," cerita Gembala Yakob Sondegau.

Sementara itu, di saat para pemuda angkat senjata memasang pagar betis, warga lainnya dan para mama-mama turun tangan membantu Pasukan Tengkorak mengerjakan bangunan gereja.

"Prajurit dan kawan-kawan sejak pagi hingga sore hari bekerja di gereja. Masyarakat yang bisa, ikut membantu. Mama-mama menyiapkan bekal makan dan minum. Semua bersama-sama.

Saat siang, para prajurit dan masyarakat makan bersama-sama. Bekal yang dibawa prajurit dan makanan yang disiapkan  warga, dinikmati bersama," ujar Dansatgas.

Tidak ada perbedaan antara mereka. Semua serasa satu keluarga besar. Saat prajurit yang beragama Islam menunaikan ibadah salat Zuhur, warga bersama prajurit lain yang menjaga.

Terlihat jelas, anak cucu keturunan Kepala Suku Besar Mendiang Oktavianus Sondegau sangat sayang kepada para Ksatria Tengkorak," sambung Raja Aibon Kogila menjelaskan.

Dansatgas menyampaikan kepada Gembala Yakob dan beberapa tokoh masyarakat Bazemba, bahwa dukungan pembangunan gereja bukan semata-mata dari pasukan Kostrad yang saat ini berada di Intan Jaya saja.

Namun, sebagian besar merupakan bantuan dari Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Dudung Abdurrachman.

Selain itu, teman-teman seangkatan Raja Aibon, ARUPADATU, juga mengirimkan uang untuk tambahan membeli bahan bangunan.

Bahkan prajurit yang berada di Karawang serta keluarga yang berada di Sumatera Utara dan Kalimantan juga turut serta menyisihkan rezekinya, demi segera tuntasnya pembangunan Gereja Bazemba.

"Jadi, ini bukan hanya kita saja yang punya uang, tetapi teman-teman. Dari teman-teman kita yang di luar sana, teman-teman dari Medan, itu sumbang uang juga.

Teman-teman yang sekarang ada tinggal di asrama juga ada, teman teman angkatan saya juga. Jadi, saya kan dulu selesai sekolah tentara tahun 2004," kata Raja Aibon Kogila.

KKB Papua Akan Berfikir Seribu Kali Serang Intan Jaya

Sebelumnya, sejumlah pasukan khusus TNI-Polri saat ini tengah berpatroli di wilayah Intan Jaya, Papua, untuk mengantisipasi serangan KKB Papua.

Dengan kehadiran gabungan pasukan khusus ini, para KKB Papua akan berfikir seribu kali untuk melakukan teror di Intan Jaya.

Melansir dari rilis Penerangan Kostrad, pasukan khusus yang bersiaga di sana yakni Satuan Tugas Organik Batalyon Infanteri Para Raider 305/Tengkorak Kostrad, Satgas Maleo Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Satgas Intelijen dan Satgas Brimob Damai Cartenz.

Diketahui, soliditas Aparat Keamanan (Apkam) dalam menjalankan tugas di Intan Jaya patut diacungi jempol.

Jika biasanya yang pimpin Patroli berpangkat Letnan atau Kapten, kali ini Perwira Angkatan Udara berpangkat Kolonel yang pimpin langsung. Intan Jaya, Papua.

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif Para Raider 305/17/1 Kostrad Letkol Inf Ardiansyah, S.Hub., Int., dalam rilis tertulisnya, di Intan Jaya. Papua. Minggu (13/11/2022).

Dijelaskan Dansatgas, hal itu terjadi saat dilaksanakan patroli gabungan antara TNI dan Polri di Intan Jaya, Kolonel Pas R Harrys Soeryo Mahendro menjadi Komandan Patroli.

Kolonel Pas R Harrys yang tak lain adalah Wakil Komandan Satuan Tugas Elang memimpin langsung patroli gabungan yang melibatkan Satuan Tugas Organik Batalyon Infanteri Para Raider 305/Tengkorak Kostrad, Satgas Maleo Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Satgas Intelijen dan Satgas Brimob Damai Cartenz.

Satu jam lebih berpatroli bersama pasukan, tibalah rombongan di area Gereja Bethesda, gereja Protestan di kampungnya Hengki Sani Osea Sani dan Gembala Lephinus Sani, dua kakak kandung Hengki Sani menyambut kehadiran rombongan aparat gabungan.

Karena sudah memahami kebiasaan Apkam di Intan Jaya, setelah beberapa kali datang ke kampung itu, warga yang dipanggil oleh Osea Sani segera berkumpul di area gereja.

Tidak ada rasa takut, justru kegembiraan yang terpancar dari wajah mereka. Mereka sudah menjadikan para prajurit TNI dan Polri sebagai bagian dari saudara mereka.

"Kedatangan kami ke sini, mau menyampaikan sekaligus menyatakan bahwa kita semua saudara.

Saya akan berusaha semaksimal mungkin, agar keluhan dan keinginan saudara-saudara bisa tersampaikan ke pusat, sehingga pembangunan di sini dapat terus berlanjut dan masyarakat sejahtera," kata Kolonel Pas R Harrys di hadapan masyarakat Kampung Mamba Bawah.

Buah tangan berupa beras, gula, kopi, mie instan dan rokok kemudian diserahkan kepada beberapa perwakilan warga masyarakat Mamba.

Gembala Lephinus Sani sebagai tokoh masyarakat Mamba, berterima kasih atas perhatian TNI-Polri di Mamba.

Selanjutnya, Gembala Lephinus berdoa, berterima kasih kepada Tuhan sekaligus mendoakan keselamatan aparat TNI-Polri selama bertugas di Intan Jaya.

Kehadiran para prajurit Yonif Para Raider 305 Kostrad dari Karawang benar-benar memberi warna di Intan Jaya.

Baru dua bulan bersama-sama dengan sesama "Perantau" dari Satgas Intel, Satgas Brimob Damai Cartenz dan Satgas Maleo Kopassus, kekompakan yang ditunjukkan sungguh luar biasa.

Inilah yang membuat Intan Jaya sekarang semakin kondusif.

Bisa jadi, KKB Papua sudah mendengar gebrakan-gebrakan yang dilakukan oleh unsur Apkam di Intan Jaya, sehingga mereka yang sebelumnya berani mengganggu bahkan menyerang, berfikir seribu kali untuk mengulangi lagi.

Apalagi masyarakat semakin cinta dan sayang dengan Apkam karena kegiatannya bukannya menakuti, namun justru sangat membantu masyarakat.

https://surabaya.tribunnews.com/2022...ereja?page=all
scorpiolamaAvatar border
scorpiolama memberi reputasi
1
763
11
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan