Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memantau satu persatu pergerakan sektor manufaktur, terutama industri tekstil dan produk tekstil, dalam negeri Indonesia. Hal ini dilakukannya dalam rangka menyusun kebijakan yang tepat untuk merespon badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang marak terjadi akhir-akhir ini.

Pasalnya, dari data pertumbuhan industri per Oktober 2022, dia masih melihat pertumbuhan di 2 industri yang akhir-akhir ini banyak melakukan PHK, yakni industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dan industri alas kaki.

"Kita harus melihat, kalau sampai Oktober pertumbuhan industri TPT dan alas kaki masih cukup kuat growth year on year. Year on year untuk alas kaki kulit di 13,4%, TPT masih 8,09% growth-nya sampai kuartal 3. Namun harus waspada, kalau sekarang growth masih bagus, trennya ini mau kemana, kuartal terakhir terjadi berubah arah," ungkapnya dalam Konferensi Pers APBN Kita, Kamis (24/11/2022).

Oleh karena itu, dia menggerakkan Kementerian Keuangan untuk memonitor perkembangan perusahaan-perusahaan tersebut untuk melihat kinerjanya.

"Ini harus kita lihat datanya. Perusahaan-perusahaan akan kita monitor, impor bahan baku, ekspor, dan gimana pembayaran pajak utk PPh 21-nya, PPN, restitusinya ini menggambarkan perusahaan bekerja atau enggak," jelasnya.

Namun, dia memastikan pemerintah akan merespon hal ini dengan membuat kebijakan yang mempertimbangkan pandangan dari banyak kementerian dan lembaga terkait.

"Akan kita formulasikan untuk merespon. Sampai Oktober TPT ada tekanan, mulai ada tekanan terhadap beberapa korporasi. Ini akan kita waspadai dengan langkah-langkah apa yang harus disiapkan. Langkah untuk membuat policy mix atau bauran kebijakan kita komunikasi dengan BI, OJK, Kemenko Perekonomian, dengan Kemenaker, BPJS," terangnya.

link

Turun gunung gan