- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Anggota Exco PSSI Nilai Judi Bola Sulit untuk Dihilangkan


TS
akuhamilmas
Anggota Exco PSSI Nilai Judi Bola Sulit untuk Dihilangkan
Jakarta, Beritasatu.com - Anggota Komite Eksekutif (Exco) Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) Hasani Abdulgani menilai praktik judi bola tidak bisa dihilangkan karena sudah terjadi sejak lama. Yang terpenting, jangan sampai praktik tersebut sampai mengatur skor pertandingan.
“Judi ini tidak bisa kita hilangkan. Mulai dari zaman ortodok sampai zaman modern, selama ada yang namanya pertandingan, pasti judinya ada. Yang ingin saya tekankan, jangan sampai judi itu masuk dan mengatur pertandingan. Tetapi judi itu dimainkan oleh mereka yang memang suka bermain judi, bola itu menjadi alat buat mereka bermain judi, tetapi tidak boleh mengatur supaya si A atau si B menang. Itu yang harus dipikirkan oleh siapapun pengurus PSSI,” kata Hasani dalam konferensi pers hasil polling “Suksesi dan Kinerja PSSI: Persepsi dan Evaluasi Publik” yang digelar Polling Institute, Rabu (23/11/2022).
Hasani mengungkapkan, keberadaan mafia sepakbola dan pengatur skor memang bisa dirasakan, namun selama ini sulit untuk diungkap.
“Walaupun ada yang bertanya, siapa mafia itu? Saya sendiri selama berkecimpung di sepakbola tidak tahu siapa mafia itu. Tetapi menurut saya dia seperti hantu, bisa kita rasakan, tetapi tidak bisa kita lihat. Jadi ada, tetapi tidak bisa kita buktikan,” kata Hasani.
Sementara itu, hasil survei Polling Institute juga mengungkapkan, 61,2% publik percaya ada jaringan judi bola. Lalu 66% juga meyakini adanya mafia sepakbola dan pengatur skor. Isu lainnya yang juga banyak disorot publik terkait kerusuhan yang kerap terjadi saat pertandingan sepak bola.
Survei Polling Institute juga mengungkapkan adanya sikap dari mayoritas publik yang setuju digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) terhadap PSSI ketimbang pembekuan PSSI. Langkah KLB ini diambil menyusul Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan lebih dari 130 orang. Survei yang dilakukan Polling Institute pada 10-15 November 2022 ini melibatkan 1.205 responden.
“Meski hanya sedikit warga yang menuding PSSI sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan, tetapi mayoritas setuju jika PSSI segera melakukan KLB untuk pergantian ketua umum dan kepengurusan. Selain itu, mayoritas publik tidak berharap PSSI dibekukan yang berakibat pada absennya liga sepak bola di Indonesia,” kata Peneliti Polling Institute Muhammad Akib.
https://www.google.com/amp/s/www.ber...kan/amp?espv=1
Jangan anti dengan judi bola, judi bola kalau menurut saya adalah judi dengan tingkat kemenangan mencapai 80% dibandingkan dengan judi judi gak jelas seperti slot atau saham.
Jangan rakus dalam bermain judi, harus ingat orang miskin ketika menang. Maka dosa berjudi akan menjadi berkat bagi diri sendiri dan orang banyak.
“Judi ini tidak bisa kita hilangkan. Mulai dari zaman ortodok sampai zaman modern, selama ada yang namanya pertandingan, pasti judinya ada. Yang ingin saya tekankan, jangan sampai judi itu masuk dan mengatur pertandingan. Tetapi judi itu dimainkan oleh mereka yang memang suka bermain judi, bola itu menjadi alat buat mereka bermain judi, tetapi tidak boleh mengatur supaya si A atau si B menang. Itu yang harus dipikirkan oleh siapapun pengurus PSSI,” kata Hasani dalam konferensi pers hasil polling “Suksesi dan Kinerja PSSI: Persepsi dan Evaluasi Publik” yang digelar Polling Institute, Rabu (23/11/2022).
Hasani mengungkapkan, keberadaan mafia sepakbola dan pengatur skor memang bisa dirasakan, namun selama ini sulit untuk diungkap.
“Walaupun ada yang bertanya, siapa mafia itu? Saya sendiri selama berkecimpung di sepakbola tidak tahu siapa mafia itu. Tetapi menurut saya dia seperti hantu, bisa kita rasakan, tetapi tidak bisa kita lihat. Jadi ada, tetapi tidak bisa kita buktikan,” kata Hasani.
Sementara itu, hasil survei Polling Institute juga mengungkapkan, 61,2% publik percaya ada jaringan judi bola. Lalu 66% juga meyakini adanya mafia sepakbola dan pengatur skor. Isu lainnya yang juga banyak disorot publik terkait kerusuhan yang kerap terjadi saat pertandingan sepak bola.
Survei Polling Institute juga mengungkapkan adanya sikap dari mayoritas publik yang setuju digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) terhadap PSSI ketimbang pembekuan PSSI. Langkah KLB ini diambil menyusul Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan lebih dari 130 orang. Survei yang dilakukan Polling Institute pada 10-15 November 2022 ini melibatkan 1.205 responden.
“Meski hanya sedikit warga yang menuding PSSI sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan, tetapi mayoritas setuju jika PSSI segera melakukan KLB untuk pergantian ketua umum dan kepengurusan. Selain itu, mayoritas publik tidak berharap PSSI dibekukan yang berakibat pada absennya liga sepak bola di Indonesia,” kata Peneliti Polling Institute Muhammad Akib.
https://www.google.com/amp/s/www.ber...kan/amp?espv=1
Jangan anti dengan judi bola, judi bola kalau menurut saya adalah judi dengan tingkat kemenangan mencapai 80% dibandingkan dengan judi judi gak jelas seperti slot atau saham.
Jangan rakus dalam bermain judi, harus ingat orang miskin ketika menang. Maka dosa berjudi akan menjadi berkat bagi diri sendiri dan orang banyak.






nomorelies dan 2 lainnya memberi reputasi
3
963
13


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan