Pemerintah Genjot Ketersediaan Guru untuk Siswa Penghayat Kepercayaan

Eko Susanto - detikJateng

Senin, 21 Nov 2022 20:33 WIB



Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Ditjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek, Sjamsul Hadi. Foto: Eko Susanto/detikJateng

Magelang - 
Pemerintah berjanji untuk terus menambah jumlah guru untuk para siswa penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Hal itu dilakukan untuk memberikan jaminan ketersediaan guru sesuai dengan keyakinannya.

Hal tersebut dikatakan oleh Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Ditjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek, Sjamsul Hadi, saat ditemui di Magelang, Senin (21/11/2022).

Sjamsul menyebut bahwa pihaknya telah melakukan pendataan jumlah murid penganut kepercayaan yang ada di Indonesia. Hasilnya, terdapat 2.288 murid yang menganut aliran kepercayaan.

"Siswa itu dari jenjang SD, SMP, SMA dan SMK," kata Sjamsul.

Adapun jumlah guru yang tersedia untuk mengajar mata pelajaran Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa saat ini ada 312 orang. Pihaknya berjanji akan terus menambah jumlah guru melalui kerja sama dengan perguruan tinggi.

"Kami sedang menyiapkan prodinya karena sesuai dengan UU guru harus ada, guru mata pelajaran dan kepercayaan tuhan YME harus linear," kata dia.

Saat ini, lanjutnya, pihaknya telah bekerja sama dengan Universitas 17 Agustus 1945 di Semarang untuk kebutuhan itu.

Mereka membentuk program studi itu melalui program LPDP beasiswa untuk guru.

Saat ini, sudah angkatan kedua. Harapan ke depan lulusan dari prodi Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME di Untag Semarang bisa menjadi guru, tenaga pendidikan kepercayaan terhadap Tuhan YME di seluruh Indonesia," katanya.

Menurut Sjamsul, saat ini di Indonesia terdapat 176 kelompok penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Mereka terhimpun dalam 1.000 organisasi yang tersebar di 17 provinsi.

https://www.detik.com/jateng/berita/...at-kepercayaan

Setuju dengan hal ini