Selama acara Indo Defence 2022 yang berlangsung di Kemayoran pada 2 - 5 November lalu, PT Pindad memperkenalkan dua jenis kendaraan listrik. Yang pertama ada sepeda motor listrik Moto EV, yang kedua ada kendaraan roda empat bernama Morino EV. Untuk sepeda motor listrik Moto EV sudah penulis ulas di thread sebelumnya, bagi Agan yang belum sempat membaca, silakan klik disini.

Lanjut ke pembahasan tentang kendaraan roda empat buatan PT Pindad, kendaraan ini diberi nama Morino EV. Morino merupakan akronim dari Mobil Rekacipta Indonesia,sementara EV merupakan akronim dari Electric Vehicle. Sekilas tentang desain Morino, tampak tidak jauh berbeda dengan Maung yang sebelumnya sempat dibuat PT Pindad untuk TNI.

Aura Maung memang masih terasa, akan tetapi ada beberap perbedaan mendasar yang bisa kita amati. Yang pertama adalah adopsi lampu led, dan yang kedua adalah adopsi bumper yang lebih kecil. Mungkin didesain kecil agar memudahkan manuver di tempar yang sempit. Dan yang ketiga adalah desain fender (spakbor) yang cukup lebar pada bagian depan dan belakang, memberikan aura garang pada Morino.

Desain mobil ini cukup sederhana dengan tidak banyak lekukan di bodinya, dari segi interior pun juga biasa saja. Tidak jauh berbeda dengan mobil yang beredar di pasar Indonesia. Untuk dimensinya Morino EV punya panjang 4,8 m; lebar 2 m; tinggi 1,8 m dan berat kosong 2.9 ton. Kendaraan dapat membawa hingga empat orang.



Mengutip artikel Airspace Review, kendaraan memakai tenaga baterai NMC Prismatic Cell dengan daya sebesar 43,8 kWh. Energi listrik itu lalu disalurkan ke motor listrik, serta bisa menghasilkan tenaga maksimal 160 hp.

Morino EV bisa digeber sampai kecepatan maksimum 120 km/jam di jalan aspal serta memiliki jarak tempuh 170 km. Dari sisi pengisian daya, membutuhkan waktu sekitar 2 jam 30 menit (fast charging) atau 7 jam (AC) untuk terisi penuh. Di sisi lain, kendaraan dengan tenaga listrik memang terus dikembangkan di berbagai negara. Tak cuma oleh warga sipil, pihak militer pun akhir-akhir ini juga mulai tertarik untuk adopsi kendaraan listrik.






Referensi Tulisan: Airspace Review& Kompas.com
Sumber Foto: sudah tertera di atas