- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
DI UJUNG PENCARIAN


TS
masagsa24
DI UJUNG PENCARIAN
Sudah berhari-hari pikiran ini terus merenung dan meresapi nasihat dari Kiai Saleh Darat Semarang, namun tetap saja tak bisa menemukan arti dari kalimat tersebut. Ya Rabb, dosa apa gerangan yang membuat hati ini menjadi keras sehingga untuk mengerti saja tidak bisa.
Apabila rasa penasaran itu memuncak, saya lantas bertanya kepada orang yang lebih luas ilmunya, namun tetap saja jawaban mereka tidak pula membuat saya menjadi paham. Bila putus asa hampir menyapa, saya alihkan rasa itu dengan munajat.
"Ya Allah, lapangkan dada ini agar dapat memahami keindahan nasihat para ulama. Kami memang bukan orang alim, tapi kami juga ingin mengikuti jalan mereka."
Sampai akhirnya tabir itu sedikit tersibak, dibantu oleh orang-orang yang ikhlas menyampaikan. Benar-benar nikmat yang teramat dalam bisa mengerti hikmah yang disuguhkan para ulama setelah pencarian berhari-hari.
Apa yang saya maksud adalah kalimat yang tertulis dalam kitab Syarah Al-Hikam karangan Kiai Saleh Darat Semarang kurang lebihnya secara ringkas seperti ini.
"Orang yang mencari kekayaan kepada dunia, yang didapatkan hanyalah kemiskinan. Karena jika engkau mendapat uang 10 dirham, sejatinya engkau telah kehilangan 100 dirham. Padahal sebelum engkau mendapatkannya, engkau adalah orang yang kaya."
Inilah titik awal pertanyaan saya, karena kalimat tersebut betul-betul tak bisa saya mengerti sedikitpun. Bagaimana caranya kita bertambah harta tetapi bertambah miskin?
Dari mana hitung-hitungannya kita mendapat uang 10 juta tetapi justru kehilangan 100 juta? Betapa dangkal pikiran ini sampai-sampai selalu menemukan jalan buntu dalam memahami makna nasihat tersebut.
Alhamdulillah di ujung pencarian, Allah masih mengijinkan diri ini untuk sedikit mengerti hikmahnya. Memang masih banyak rahasia yang belum terungkap, namun sekurangnya yang sedikit ini telah mencukupi untuk kehidupan kita.
Sesungguhnya Kiai Saleh sedang membahas perihal dunia yang melalaikan kita dari Allah. Dunia yang didefinisikan dalam kitab Al-Hikam,
الأكوان ظاهرها غرّة و باطنها عبرة, فالنفس تنظر إلى ظاهر غرّتها و القلب ينظر إلى باطن عبرتها
"Apa yang tampak dari dunia adalah tipuan dan apa yang tersembunyi darinya mengandung pelajaran. Jangan ikuti nafsu yang hanya mengejar tampak luarnya saja, ikutilah kalbu yang melihat pelajaran di baliknya."
Dunia memang pandai menipu manusia. Apa yang kelihatan seperti uang 10 juta tidak selamanya menjadi kenikmatan. Apabila uang itu diperoleh dengan jalan haram, sesungguhnya uang itu bukanlah nikmat.
Tandanya uang itu tidak berkah, apabila melahirkan nafsu serakah pada manusia. Ia segera berpikir jika usahanya bisa menghasilkan 10 juta tentu ia juga bisa mencapai 100 juta dengan usaha yang lebih keras lagi.
Sehingga yang terjadi ada perasaan "kehilangan" dalam benaknya karena uang 100 juta itu seolah miliknya di masa depan yang kelak akan ia raih. Mulailah orang itu berusaha semakin keras mengejar "kehilangannya" sampai ia lupa bahwa rezeki yang 10 juta itu belum lagi ia nikmati.
Jika sudah demikian, sejatinya dunia yang ia dapatkan tak membuatnya menjadi kaya, justru dirinya semakin merasa miskin (tidak puas). Inilah salah satu makna dari nasihat Kiai Saleh, jika engkau mendapat uang 10 dirham sejatinya engkau telah kehilangan 100 dirham.
Semua bisa terjadi saat kita mengejar dunia dengan jalan yang tidak diridhai oleh Allah. Jangan mencari kekayaan kepada dunia, tapi carilah kepada Allah. Sehingga kaya harta yang diperoleh menyebabkan kaya hati.
Salam Bertumbuh.
⏰ Ada rezeki baru jika kita mau mencoba kehidupan yang baru!
Apabila rasa penasaran itu memuncak, saya lantas bertanya kepada orang yang lebih luas ilmunya, namun tetap saja jawaban mereka tidak pula membuat saya menjadi paham. Bila putus asa hampir menyapa, saya alihkan rasa itu dengan munajat.
"Ya Allah, lapangkan dada ini agar dapat memahami keindahan nasihat para ulama. Kami memang bukan orang alim, tapi kami juga ingin mengikuti jalan mereka."
Sampai akhirnya tabir itu sedikit tersibak, dibantu oleh orang-orang yang ikhlas menyampaikan. Benar-benar nikmat yang teramat dalam bisa mengerti hikmah yang disuguhkan para ulama setelah pencarian berhari-hari.
Apa yang saya maksud adalah kalimat yang tertulis dalam kitab Syarah Al-Hikam karangan Kiai Saleh Darat Semarang kurang lebihnya secara ringkas seperti ini.
"Orang yang mencari kekayaan kepada dunia, yang didapatkan hanyalah kemiskinan. Karena jika engkau mendapat uang 10 dirham, sejatinya engkau telah kehilangan 100 dirham. Padahal sebelum engkau mendapatkannya, engkau adalah orang yang kaya."
Inilah titik awal pertanyaan saya, karena kalimat tersebut betul-betul tak bisa saya mengerti sedikitpun. Bagaimana caranya kita bertambah harta tetapi bertambah miskin?
Dari mana hitung-hitungannya kita mendapat uang 10 juta tetapi justru kehilangan 100 juta? Betapa dangkal pikiran ini sampai-sampai selalu menemukan jalan buntu dalam memahami makna nasihat tersebut.
Alhamdulillah di ujung pencarian, Allah masih mengijinkan diri ini untuk sedikit mengerti hikmahnya. Memang masih banyak rahasia yang belum terungkap, namun sekurangnya yang sedikit ini telah mencukupi untuk kehidupan kita.
Sesungguhnya Kiai Saleh sedang membahas perihal dunia yang melalaikan kita dari Allah. Dunia yang didefinisikan dalam kitab Al-Hikam,
الأكوان ظاهرها غرّة و باطنها عبرة, فالنفس تنظر إلى ظاهر غرّتها و القلب ينظر إلى باطن عبرتها
"Apa yang tampak dari dunia adalah tipuan dan apa yang tersembunyi darinya mengandung pelajaran. Jangan ikuti nafsu yang hanya mengejar tampak luarnya saja, ikutilah kalbu yang melihat pelajaran di baliknya."
Dunia memang pandai menipu manusia. Apa yang kelihatan seperti uang 10 juta tidak selamanya menjadi kenikmatan. Apabila uang itu diperoleh dengan jalan haram, sesungguhnya uang itu bukanlah nikmat.
Tandanya uang itu tidak berkah, apabila melahirkan nafsu serakah pada manusia. Ia segera berpikir jika usahanya bisa menghasilkan 10 juta tentu ia juga bisa mencapai 100 juta dengan usaha yang lebih keras lagi.
Sehingga yang terjadi ada perasaan "kehilangan" dalam benaknya karena uang 100 juta itu seolah miliknya di masa depan yang kelak akan ia raih. Mulailah orang itu berusaha semakin keras mengejar "kehilangannya" sampai ia lupa bahwa rezeki yang 10 juta itu belum lagi ia nikmati.
Jika sudah demikian, sejatinya dunia yang ia dapatkan tak membuatnya menjadi kaya, justru dirinya semakin merasa miskin (tidak puas). Inilah salah satu makna dari nasihat Kiai Saleh, jika engkau mendapat uang 10 dirham sejatinya engkau telah kehilangan 100 dirham.
Semua bisa terjadi saat kita mengejar dunia dengan jalan yang tidak diridhai oleh Allah. Jangan mencari kekayaan kepada dunia, tapi carilah kepada Allah. Sehingga kaya harta yang diperoleh menyebabkan kaya hati.
Salam Bertumbuh.
⏰ Ada rezeki baru jika kita mau mencoba kehidupan yang baru!

User telah dihapus memberi reputasi
1
603
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan