Selama konflik Rusia-Ukraina, kedua negara banyak memakai senjata warisan Uni Soviet, mengingat keduanya pernah jadi bagian negeri komunis tersebut. Selain itu, banyak juga sumbangan senjata dari anggota NATO yang merupakan senjata produksi Uni Soviet, mengingat beberapa anggota organisasi itu dulu juga banyak yang menjadi bagian Soviet.

Dan terkait senjata dari Uni Soviet, ada kisah unik dari Ceko; di mana perusahaan Excalibur Army telah memodifikasi senapan mesin kembar ZPU-2 sebagai senjata anti pesawat. Yang menarik senapan mesin kembar (laras ganda) kaliber 14,5 mm ditempatkan pada chassis pick up Toyota Land Cruiser. Menurut artikel Army Recognition, senjata baru itu diberi nama Viktor. Yang dikategorikan sebagai light self-propelled anti-aircraft.Masih mengutip artikel yang sama, produksi Viktor kini sudah dimulai, dan kelak akan didonasikan ke Ukraina.

Sekilas tentang ZPU-2, merupakan senapan mesin berat yang diperkenalkan Soviet sejak 1949. Memiliki dua laras ganda, kodratnya senjata ini memang digunakan untuk menyerang pesawat milik musuh yang terbang rendah, selain itu ZPU-2 juga bisa digunakan untuk menyerang target darat. Sementara versi asli senapan mesin dipasang pada chassis khusus beroda dua, selain itu dalam berbagai palagan konflik, beberapa ZPU-2 juga telah dipasang di pick up Toyota untuk senjata anti pesawat yang mobile. Misalnya dalam konflik di Libya.



Untuk jarak tembak terhadap target udara adalah 2 km, sementara 300 peluru bisa dibawa dalam modul senapan mesin ini. Dan 300 peluru tambahan juga telah dipersiapkan untuk amunisi cadangan. Versi modernisasi ZPU-2 oleh Ceko telah dilengkapi perangkat penglihatan untuk kondisi di siang hari dan malam hari. Menurut Excalibur Army, Viktor dirancang khusus untuk menembak jatuh target udara berupa drone, yakni drone kamikaze Shahed-136 buatan Iran yang dipakai Rusia.

Menurut artikel Airspace Review, saat ini rakyat Ceko sedang menggalang dana untuk membeli sistem senjata Viktor untuk didonasikan ke Ukraina. Dibutuhkan sekitar US$3,85 juta untuk 15 unit sistem senjata tersebut. Sementara itu, penggunaan pick up Toyota sebagai platform pengusung ZPU-2 diharapkan bisa memberikan mobilitas tinggi, untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lainnya secara cepat. Selain itu, pick up Toyota yang sudah battle proven di palagan konflik, memang cocok untuk menjalankan peran sebagai self-propelled anti-aircraft.





Referensi Tulisan: Army Recognition& Airspace Review
Sumber Foto: sudah tertera di atas