Kaskus

Entertainment

masagsa24Avatar border
TS
masagsa24
DUNIA INI BUKAN MILIKMU SEORANG
Bicara soal klakson di lampu merah bukan hanya Mumbai saja yang demikian, tetapi di kota tempat tinggal saya juga kerap terjadi. Meski lampu masih merah, kendaraan di belakang kita akan membunyikan klakson.

Biasanya hal ini terjadi pada perempatan yang tidak dijaga polisi sehingga mereka berharap bisa terus berjalan menerobos lampu merah.

Padahal jelas-jelas arus kendaraan dari arah lain sedang berjalan. Para penerobos ini tentu menghalangi kelancaran mereka yang saat itu sedang lampu hijau. Kasihan sekali mereka yang sedang mendapatkan haknya untuk jalan, namun perjalanan mereka terhambat karena ulah penerobos tersebut.

وَالذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا

"Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata."

(Surat Al-Ahzab: 58)

Kalau mau dihitung-hitung, bukan hanya pelanggaran lampu merah saja yang mengganggu orang lain, namun kendaraan yang berhenti sembarangan juga sering menyebabkan kemacetan panjang di belakangnya.

Ada beberapa daerah tertentu yang pernah saya lewati, antrian ratusan kendaraan bisa lebih dari satu jam di sana. Ketika tiba di ujung jalan, saya lihat rupanya hanya disebabkan beberapa kendaraan saja yang berhenti tidak pada tempatnya.

Tanpa perasaan bersalah, perbuatan mereka telah menghabiskan waktu para pengguna jalan lain. Boleh jadi di antaranya sedang menuju rumah sakit, atau menuju bandara, dan keadaan genting lainnya. Memang tidak ada polisi jadi tidak ada yang memberi sanksi.

Tapi jangan lupa, perhitungan Allah di akhirat nanti teramat detail dan teliti. Mukmin yang berakal sehat akan takut sekali menghadapi hari tersebut, dan tak akan berani sedikit saja menghalangi hak orang lain.

Dahulu Rasulullah melarang para sahabat duduk-duduk di tengah jalan. Namun pada zaman itu terkadang ada sesuatu yang menyebabkan orang-orang memang harus duduk di tengah jalan, misalnya karena berkaitan dengan rumah yang ada di tepi jalan itu.

Lalu Rasulullah menjawab jika memang terpaksa melakukannya maka jagalah hak dari jalan tersebut yaitu,

غَض الْبَصَرِ وَكَف الْأَذَى وَرَد السلَامِ وَالْأَمْرُ بِالْمَعْرُوفِ وَالنهْيُ عَنْ الْمُنْكَرِ

"Menundukkan pandangan, tidak menghalangi, menjawab salam, serta dalam rangka amar makruf dan nahi mungkar."

(Hadist Riwayat Muslim)

Jadi, masih beranikah kita memperlambat laju perjalanan orang lain hanya karena kepentingan pribadi? Siapkah kita jika di hari perhitungan kelak orang-orang itu menuntut balik hak mereka yang kita halangi di dunia?

Buku Motivasi Islam untuk Pengembangan diri
https://campsite.bio/selfdevelopment
Bisa Cek-cek dulu, barangkali ada diantara Anda sukai emoticon-Smilie
0
431
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan