- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
AS: Rusia tak Peduli Jika Dunia Kelaparan


TS
dragonroar
AS: Rusia tak Peduli Jika Dunia Kelaparan
AS: Rusia tak Peduli Jika Dunia Kelaparan
Rabu 02 Nov 2022 15:01 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin memberi isyarat saat berbicara pada sesi pleno pertemuan tahunan ke-19 Klub Diskusi Internasional Valdai di luar Moskow, Rusia, Kamis, 27 Oktober 2022.
Rusia menangguhkan kesepakatan gandum dengan PBB dan Ukraina.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) menuduh Rusia membiarkan negara-negara berkembang menghadapi krisis pangan. Pernyataan itu terkait dengan keputusan Moskow menangguhkan penerapan kesepakatan koridor gandum Laut Hitam atau Black Sea Grain Initiative (BSGI).
"Setiap keputusan Kremlin untuk mengganggu inisiatif ini pada dasarnya adalah pernyataan bahwa Moskow tidak peduli. Moskow tidak peduli jika dunia kelaparan. Moskow tidak peduli jika orang-orang kelaparan. Moskow tidak peduli jika krisis kerawanan pangan dunia diperparah," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price, Selasa (2/11/2022).
Saat ditanya apakah AS mendukung perubahan dalam BSGI, Price menjawab bahwa inisiatif itu berhasil. Mengutip data PBB, Price mengungkapkan bahwa sejak BSGI tercapai pada Juli lalu, hampir 10 juta metrik ton biji-bijian telah dikirim dari pelabuhan-pelabuhan di Laut Hitam.
Menurutnya, hal itu membantu meringankan harga pangan global. Price mengatakan bahwa “setiap ons” makanan bermanfaat bagi orang-orang yang lapar di dunia.
Pada Selasa lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan percakapan via telepon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Mereka membahas tentang keberlangsungan BSGI.
"Ada pertukaran pandangan rinci tentang isu-isu yang berkaitan dengan situasi saat ini yang melibatkan implementasi kesepakatan yang dicapai dengan partisipasi pihak Turki dalam ekspor biji-bijian dari pelabuhan Laut Hitam," kata layanan pers Kremlin, dilaporkan kantor berita Rusia, TASS.
Pada kesempatan itu, Putin menjelaskan kepada Erdogan tentang mengapa Rusia menangguhkan implementasi BSGI. “Ditekankan bahwa rezim Kiev, dengan dukungan dari pelindung Baratnya, menggunakan koridor pengiriman kemanusiaan, yang dibuat untuk pengangkutan gandum Ukraina, untuk melakukan serangan terhadap infrastruktur dan kapal Armada Laut Hitam Rusia di Sevastopol, yang bertanggung jawab untuk memastikan operasi yang aman dari rute tersebut," kata Kremlin.
Putin pun menyampaikan tentang syarat untuk dimulainya kembali partisipasi Rusia dalam BSGI. “Penyelidikan menyeluruh atas insiden ini perlu dilakukan, dan juga menjamin jaminan nyata dari Kiev untuk mematuhi perjanjian Istanbul, khususnya, tidak menggunakan koridor kemanusiaan untuk tujuan militer. Hanya setelah itu akan dilakukan. mungkin untuk mempertimbangkan dimulainya kembali 'inisiatif Laut Hitam'," tulis Kremlin dalam rilis beritanya.
Pada Sabtu (29/10/2022) pekan lalu, Rusia mengumumkan bahwa mereka menangguhkan penerapan BSGI. Penangguhan dilakukan setelah sejumlah kapal dan infrastruktur militer mereka di Sevastopol diserang pesawat nirawak (drone) Ukraina. Pada 22 Juli lalu, Rusia dan Ukraina menandatangani kesepakatan koridor gandum di Istanbul. Perjanjian itu ditekan di bawah pengawasan PBB dan Turki.
Dengan perjanjian tersebut, Moskow memberi akses kepada Ukraina untuk mengekspor komoditas biji-bijiannya, termasuk gandum, dari pelabuhan-pelabuhan mereka di Laut Hitam yang kini berada di bawah kontrol pasukan Rusia. Itu menjadi kesepakatan paling signifikan yang dicapai sejak konflik Rusia-Ukraina pecah pada 24 Februari lalu.
Rusia dan Ukraina merupakan penghasil 25 persen produksi gandum dan biji-bijian dunia. Sejak konflik pecah Februari lalu, rantai pasokan gandum dari kedua negara itu terputus. Ukraina tak dapat melakukan pengiriman karena jalur pengiriman dan pelabuhan-pelabuhan mereka berada di bawah kontrol Rusia. Sementara Moskow tak bisa mengekspor karena adanya sanksi Barat. Hal itu sempat memicu kekhawatiran bahwa dunia bakal menghadapi krisis pangan.
https://www.republika.co.id/berita/r...unia-kelaparan
Rabu 02 Nov 2022 15:01 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin memberi isyarat saat berbicara pada sesi pleno pertemuan tahunan ke-19 Klub Diskusi Internasional Valdai di luar Moskow, Rusia, Kamis, 27 Oktober 2022.
Rusia menangguhkan kesepakatan gandum dengan PBB dan Ukraina.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) menuduh Rusia membiarkan negara-negara berkembang menghadapi krisis pangan. Pernyataan itu terkait dengan keputusan Moskow menangguhkan penerapan kesepakatan koridor gandum Laut Hitam atau Black Sea Grain Initiative (BSGI).
"Setiap keputusan Kremlin untuk mengganggu inisiatif ini pada dasarnya adalah pernyataan bahwa Moskow tidak peduli. Moskow tidak peduli jika dunia kelaparan. Moskow tidak peduli jika orang-orang kelaparan. Moskow tidak peduli jika krisis kerawanan pangan dunia diperparah," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price, Selasa (2/11/2022).
Saat ditanya apakah AS mendukung perubahan dalam BSGI, Price menjawab bahwa inisiatif itu berhasil. Mengutip data PBB, Price mengungkapkan bahwa sejak BSGI tercapai pada Juli lalu, hampir 10 juta metrik ton biji-bijian telah dikirim dari pelabuhan-pelabuhan di Laut Hitam.
Menurutnya, hal itu membantu meringankan harga pangan global. Price mengatakan bahwa “setiap ons” makanan bermanfaat bagi orang-orang yang lapar di dunia.
Pada Selasa lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan percakapan via telepon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Mereka membahas tentang keberlangsungan BSGI.
"Ada pertukaran pandangan rinci tentang isu-isu yang berkaitan dengan situasi saat ini yang melibatkan implementasi kesepakatan yang dicapai dengan partisipasi pihak Turki dalam ekspor biji-bijian dari pelabuhan Laut Hitam," kata layanan pers Kremlin, dilaporkan kantor berita Rusia, TASS.
Pada kesempatan itu, Putin menjelaskan kepada Erdogan tentang mengapa Rusia menangguhkan implementasi BSGI. “Ditekankan bahwa rezim Kiev, dengan dukungan dari pelindung Baratnya, menggunakan koridor pengiriman kemanusiaan, yang dibuat untuk pengangkutan gandum Ukraina, untuk melakukan serangan terhadap infrastruktur dan kapal Armada Laut Hitam Rusia di Sevastopol, yang bertanggung jawab untuk memastikan operasi yang aman dari rute tersebut," kata Kremlin.
Putin pun menyampaikan tentang syarat untuk dimulainya kembali partisipasi Rusia dalam BSGI. “Penyelidikan menyeluruh atas insiden ini perlu dilakukan, dan juga menjamin jaminan nyata dari Kiev untuk mematuhi perjanjian Istanbul, khususnya, tidak menggunakan koridor kemanusiaan untuk tujuan militer. Hanya setelah itu akan dilakukan. mungkin untuk mempertimbangkan dimulainya kembali 'inisiatif Laut Hitam'," tulis Kremlin dalam rilis beritanya.
Pada Sabtu (29/10/2022) pekan lalu, Rusia mengumumkan bahwa mereka menangguhkan penerapan BSGI. Penangguhan dilakukan setelah sejumlah kapal dan infrastruktur militer mereka di Sevastopol diserang pesawat nirawak (drone) Ukraina. Pada 22 Juli lalu, Rusia dan Ukraina menandatangani kesepakatan koridor gandum di Istanbul. Perjanjian itu ditekan di bawah pengawasan PBB dan Turki.
Dengan perjanjian tersebut, Moskow memberi akses kepada Ukraina untuk mengekspor komoditas biji-bijiannya, termasuk gandum, dari pelabuhan-pelabuhan mereka di Laut Hitam yang kini berada di bawah kontrol pasukan Rusia. Itu menjadi kesepakatan paling signifikan yang dicapai sejak konflik Rusia-Ukraina pecah pada 24 Februari lalu.
Rusia dan Ukraina merupakan penghasil 25 persen produksi gandum dan biji-bijian dunia. Sejak konflik pecah Februari lalu, rantai pasokan gandum dari kedua negara itu terputus. Ukraina tak dapat melakukan pengiriman karena jalur pengiriman dan pelabuhan-pelabuhan mereka berada di bawah kontrol Rusia. Sementara Moskow tak bisa mengekspor karena adanya sanksi Barat. Hal itu sempat memicu kekhawatiran bahwa dunia bakal menghadapi krisis pangan.
https://www.republika.co.id/berita/r...unia-kelaparan
0
581
14


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan