Paman Sam tampaknya sedang sibuk mengatur formasi pesawat militernya di kawasan Pasifik, sebelumnya pada akhir Oktober lalu; Paman Sam ingin menempatkan 6 unit pesawat bomber B-52 di Australia di masa depan. Di sisi lain, selain Si Mbah B-52; Paman Sam kini juga telah menempatkan pesawat A-10 Thunderbolt II; yang kondang dengan julukan Warthog (Babi Hutan).

Mengutip artikel US Pacific Air Forcepada 26 Oktober 2022, A-10 Warthog dikabarkan sudah tiba di Pangkalan Angkatan Udara AS di Guam. Sementara itu USAF idak menyebutkan berapa jumlah total pesawat yang telah dikirim ke Guam. Melalui postingan di Facebook, akun resmi Andersen Air Force Base telah memposting foto A-10 dengan gambar gigi hiu di hidungnya terparkir rapi di Guam.

US Pacific Air Force menambahkan dalam artikelnya, jika pengerahan A-10 ke Guam merupakan bagian dari rotasi rutin yang disebut sebagai Dynamic Force Employment Operation. Sementara A-10 yang berada di Guam berasal dari 23rd Air Expeditionary Wing yang berasal dari Moody Air Force Base, Georgia.

A-10 Warthog yang berasal di 23rd Air Expeditionary Wing adalah salah satu dari banyak "sayap utama" baru, unit kunci yang bertanggung jawab atas sekelompok pesawat dari berbagai lokasi yang berlatih secara kolektif untuk mengantisipasi penyebaran di masa depan. Di sisi lain 25th Fighter Squadron yang juga mengoperasikan Warthog dan berbasis di Pangkalan Udara Osan di Korea Selatan juga kerap mengunjungi Guam, sekadar untuk melakukan misi latihan. Sementara pengerahan A-10 yang berbasis di Amerika ke Guam sangat jarang terjadi.



Sebelumnya pada bulan Mei 2022, A-10 Warthog dari Air National Guard juga melakukan perjalanan yang tidak biasa serupa ke Eropa Timur untuk berpartisipasi dalam dua latihan militer Amerika yang diadakan dengan latar belakang perang Rusia di Ukraina. Sementara itu, satu skadron A-10 Warthog ditempatkan di Pangkalan Udara Osan Korea Selatan di kawasan Indo-Pasifik. 25th Fighter Squadrin menjadi satu-satunya skadron yang mengoperasikan "Babi Hutan" di wilayah tersebut. Sebagai tambahan, unit yang bertugas di Korea Selatan ini melakukan tugas serangan udara yang lebih konvensional, seperti menerbangkan patroli keamanan maritim, dan membantu operasi pencarian dan penyelamatan.

Sementara itu, Pemerintah AS telah berinvestasi secara signifikan untuk memperkuat pertahanan pulau tersebut. Mengingat peningkatan uji coba rudal Korea Utara dan semakin aktifnya militer China di kawasan itu, dana senilai US$1 miliar akan dicairkan untuk membangun sistem pertahanan rudal terintegrasi yang kuat untuk Guam.

Guam adalah basis operasional penting bagi Paman Sam di kawasan Indo-Pasifik, dan merupakan rumah bagi kekuatan regional serta simpul logistik yang penting bagi mereka. Seandainya ada musuh yang menyerang Guam, itu akan diartikan sebagai serangan langsung ke Amerika Serikat dan akan ditanggapi dengan reaksi yang keras.






Referensi Tulisan: eurasiantimes.com&
Sumber Foto: Andersen Air Force Base & US Indo-Pacific Command