Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Pesawat Pengebom Backfire Menembakkan Rudal Anti Kapal Untuk Menyerang Target Darat
Quote:


Sebuah laporan dari media Rusia, yakni RIA Novostipada 2 November 2022 menyebut jika pesawat pengebom Tu-22M3 dan Tu-22M3M telah menembakkan rudal anti kapal Kh-32 untuk menyerang target darat berupa fasilitas militer di Ukraina. Tidak diketahui berapa jumlah rudal yang ditembakkan, tetapi seorang sumber dari Kementerian Pertahanan Rusia telah mengkonfirmasi penggunaan rudal Kh-32.

“Sebagai bagian dari Operasi Militer Khusus, Tu-22M3 yang dikonversi melakukan serangkaian peluncuran rudal jelajah supersonik anti kapal Kh-32 baru untuk menyerang fasilitas darat berupa infrastruktur militer pihak Ukraina. Kemampuan rudal untuk secara efektif dan akurat mencapai target darat sepenuhnya dikonfirmasi dalam pertempuran,” kata sebuah sumber yang tidak ingin disebutkan namanya kepada RIA Novosti. Sumber tersebut lebih lanjut mencatat bahwa, tidak ada satu pun rudal Kh-32 yang dicegat oleh sistem pertahanan udara Ukraina.

Sekilas tentang rudal Kh-32, merupakan penerus rudal jelajah anti kapal Kh-22 yang identik secara fisik; versi Kh-22 memasuki dinas militer Soviet pada tahun 1968 dan kemudian terus dioperasikan oleh militer Rusia. Sementara itu Kh-32 yang diklaim Rusia sebagai pembunuh kapal induk, dirancang khusus untuk menyerang kapal induk AS. Di sisi lain, rudal ini justru kini digunakan menyerang target darat.

Dirancang oleh Biro Desain Maritim Raduga, ukuran dan berat Kh-32 dan Kh-22 sama persis; dengan kedua rudal memiliki berat sekitar 5.800 kg dan memiliki panjang 12 meter dengan diameter 1 meter dan lebar sayap 3 meter. Namun, hulu ledak Kh-32 jauh lebih ringan daripada Kh-22. Rudal Kh-22 memiliki hulu ledak 900 kg, sedangkan pada Kh-32 berbobot 500 kg. Ruang kosong pada rudal Kh-32 yang tidak digunakan untuk membawa hulu ledak, kemudian digunakan untuk membawa bahan bakar tambahan.

Quote:


Rudal anti kapal Kh-32 dapat melaju pada rentang kecepatan antara Mach 3,5 – 4,6 pada ketinggian hingga 40 kilometer, sedangkan Kh-22 dikatakan berakselerasi hingga Mach 3 hingga Mach 4,15 pada tahap terminal. Untuk Kh-32 memiliki jangkauan maksimum 1000 kilometer, dan pencari radarnya dapat mengunci targetnya pada jarak yang bervariasi antara 200 sampai 300 kilometer, sedangkan Kh-22 memiliki jangkauan 80 sampai 330 kilometer.

Rudal Kh-22 beroperasi pada frekuensi tetap, membuatnya rentan terhadap gangguan radar (jamming); sementara Kh-32 dilengkapi dengan pencari radar multi-frekuensi, yang sulit untuk di jamming. Setelah diluncurkan, Kh-32 akan terbang pada ketinggian sekitar 40 kilometer, keluar dari stratosfer, lalu secara vertikal menukik ke bawah pada target, membuatnya sangat sulit untuk ditembak jatuh.

Rudal ini menggunakan panduan inersia untuk fase jelajah dan pencari frekuensi radio untuk fase terminal, dan tidak bergantung pada sistem navigasi satelit seperti GPS atau GLONASS. Rudal Kh-32 diklaim sepenuhnya sulit dicegat oleh sistem pertahanan udara dan dikatakan mampu menahan serangan dari meriam putar 20 mm, 1 rudal AIM-7, atau 2 rudal AIM-9. Sebagai tamnahan, rudal Kh-32 juga dapat bertukar informasi penargetan satu sama lain di tengah penerbangan.

Sementara tujuan utama rudal Kh-32 dan Kh-22 adalah untuk menghancurkan kapal permukaan. Dan rudal Kh-32 memiliki karakteristik yang lebih baik untuk menembus pertahanan udara kelompok kapal induk, dan juga dapat menghancurkan kapal induk, oleh karena itu rudal juga disebut sebagai 'pembunuh kapal induk.'

Kh-32 punya jangkauan hingga 1.000 kilometer, memastikan bahwa pembom Tu-22M3 dapat menyerang targetnya dari luar pertahanan udara formasi kapal induk. Mengingat jangkauan interception (pencegat) terpanjang dari pesawat tempur Angkatan Laut AS di udara adalah sekitar 700 kilometer dari kapal induk dengan bantuan pesawat AWACS.

Quote:


Standard Missile-6 (SM-6) milik Angkatan Laut AS, dimaksudkan untuk perang udara; serta memiliki jangkauan 240 kilometer dan ketinggian maksimum 33 kilometer dengan kecepatan Mach 3,5. Kecepatan tertinggi rudal untuk target aerodinamis yang diserang diperkirakan 800 meter/detik.

Ini artinya bahwa; rudal Kh-32 melebihi ketinggian maksimum SM-6 sebanyak tujuh kilometer dan melebihi kecepatan tertinggi target aerodinamis SM-6 dengan perbedaan substansial 400 meter/detik.


Rudal yang Punya Peran Baru


Tujuan awal dari penciptaan rudal Kh-32 dan Kh-22 adalah untuk menghancurkan kapal permukaan, tetapi sumber Pertahanan Rusia menjelaskan kepada RIA Novosti, jika Kh-32 pada dasarnya bukan lagi rudal anti kapal khusus, tetapi sistem rudal universal yang mampu mengenai target darat dan darat berukuran kecil dengan efisiensi yang sama tingginya. Selain kapal permukaan, Kh-32 dikatakan mampu menghancurkan pangkalan militer, pembangkit listrik, jembatan, dll.

Sementara itu penggunaan rudal anti kapal Kh-32 untuk menyerang target darat di Ukraina, menunjukkan jika sebenarnya rudal ini mungkin saja sedari awal dirancang tidak hanya menyerang kapal permukaan; tapi juga bisa digunakan untuk menyerang target darat. Sebelum Operasi Militer Khusus, Rusia diketahui memiliki sekitar 100 sampai 150 unit. Karena pada dasarnya rudal ini jenis baru, jumlahnya pun cukup terbatas saat ini di gudang senjata.

Sementara laporan intelijen Barat menyebut jika Rusia mungkin menggunakan rudal Kh-22 lebih sering daripada Kh-32, mengingat stok rudal Kh-22 yang tersisa dari era Soviet cukup banyak. Dan ketika umur simpan rudal ini rata-rata hampir habis, lebih baik Rusia membuangnya ke Ukraina.

Quote:


Di sisi lain, Rusia diketahui telah menggunakan rudal anti kapal Kh-22 untuk menyerang sasaran darat di Ukraina sejak awal Operasi Militer Khusus, tetapi laporan pada 2 November lalu adalah pertama kalinya media milik negara Rusia melaporkan penggunaan rudal Kh-32.

Sementara Kementerian pertahanan Inggris mengidentifikasi Kh-32 sebagai salah satu rudal yang diduga menghantam sebuah pusat perbelanjaan di Kremenchuk pada 27 Juni 2022. Dan untuk platform pembawa rudal Kh-32 adalah pesawat pengebom jarak jauh Tu-22M3M, sementara itu beberapa versi Tu-22M3 (Backfire C) yang telah dikonversi khusus, dilaporkan bisa menembakkan Kh-32.

Melalui program modernisasi, Rusia berencana memodernisasi sekitar 30 unit pesawat pembom Tu-22M3 menjadi varian baru Tu-22M3M. Total baru ada 4 unit Tu-22M3M yang berhasil menjalani program modernisasi. Secara total, Rusia mewarisi 170 unit pesawat pembom Tu-22M3 dari Uni Soviet; dari jumlah tersebut hanya ada 60 unit yang layak terbang sampai tahun 2022.



-----------




Referensi Tulisan: RIA Novosti& eurasiantimes.com
Sumber Foto: sudah terlampir di atas
Diubah oleh si.matamalaikat 06-11-2022 11:54
black.robo
69banditos
jagotorpedo
jagotorpedo dan 9 lainnya memberi reputasi
10
1.8K
15
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan