Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kipas.angin.199Avatar border
TS
kipas.angin.199
Wapres Bertemu Peneliti DinarStandard di Dubai, Poin-Poin Ini yang Dibahas
Wapres Bertemu Peneliti DinarStandard di Dubai, Poin-Poin Ini yang Dibahas
JAKARTA -  Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin bertemu dengan para peneliti DinarStandard di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Kamis (3/11/2022). Diketahui, kajian DinarStandard menjadi salah satu referensi penting bagi Indonesia dalam menyusun kebijakan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah pada tiap sektor unggulan.

Salah satunya, Indonesia menggunakan State of the Global Islamic Economy (SGIE) beserta indikatornya yang dikeluarkan DinarStandard untuk memacu berbagai sektor unggulan mulai dari fesyen muslim, makanan dan kosmetik halal, perbankan syariah, dana sosial syariah, hingga pariwisata ramah muslim agar dapat tumbuh lebih cepat.

Pada kesempatan itu, Wapres langsung meminta Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) menjajaki kerjasama dengan DinarStandard untuk merumuskan strategi sekaligus menentukan insentif dan fasilitas apa yang perlu disiapkan oleh pemerintah dalam upaya mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.

“Kemudian hal-hal yang belum tersedia terkait kerja sama dengan pemerintah UEA, saya minta Pak Duta Besar untuk menindaklanjuti,” ungkap Wapres dalam keterangan resminya.

Lebih lanjut, Wapres menuturkan bahwa Indonesia memang saat ini memiliki keinginan besar untuk membangun sistem ekonomi dan keuangan syariah dan ingin bermain secara global.

“Oleh karena itu, Indonesia membangun ekosistem baik kelembagaan maupun juga penjaringan. Indonesia membangun kelembagaan yaitu KNEKS untuk pusat dan KDEKS untuk daerah,” terangnya.

Adapun empat fokus dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, sebut Wapres, meliputi pengembangan industri halal, industri keuangan, pembangunan usaha syariah, dan keuangan sosial syariah.

“Untuk industri halal kami membangun ekosistem halal, mulai dari kawasan-kawasan industri halal di berbagai daerah sebagai bagian dari kawasan ekonomi khusus hingga sertifikasi halal,” tuturnya.


Beberapa komoditas halal Indonesia, kata Wapres, yang saat ini terus dikembangkan mulai dari fesyen muslim, makanan dan minuman halal, hingga pariwisata.

“Setiap tempat di Indonesia itu adalah destinasi wisata. Hingga ada yang menyebut bahwa Indonesia adalah sepotong surga yang ada di bumi,” ungkapnya.



Untuk itu, Wapres mengharapkan ke depan banyak investor yang datang ke Indonesia untuk berinvestasi di bidang ekonomi dan keuangan syariah khususnya di sektor pariwisata ramah muslim.



“Presiden Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed Al Nahyan mengatakan bahwa Indonesia memiliki semuanya, sumber daya alam yang besar, jumlah penduduk sebagai man power yang besar, dan bisa menjadi negara yang besar dan maju. Tapi saya katakan kita memerlukan teknologi, memerlukan ilmu pengetahuan, sehingga kami memerlukan kerjasama dengan UEA,” pungkasnya.


Sumber



Ulama Indonesia emang kumpulan jongos Arab.. tahun 70-an Arab membuat konsep perbankan syariah yang boros dan terlalu menguntungkan investor tapi tetap aja diadopsi dan dipaksakan di Indonesia. 

Kenapa harus menolak Ekonomi Syariah sebagus apapun narasi yang mereka bawakan:

Ekonomi Konvensional = Kapitalisme
Ekonomi Syariaah = Kroni Kapitalisme

Pada intinya, seluruh narasi ekonomi syariah ini hanyalah untuk kepentingan mereka dan kroninya agar dapat menguasai ekonomi dan mencari duit dengan mudah!
emoticon-Najis

bukan.bomat
muhamad.hanif.2
pakisal212
pakisal212 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
870
39
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan