Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mojokdotcoAvatar border
TS
mojokdotco
Cerita Mahasiswa Open BO yang Dapat Pelanggan Dosen Kampusnya
Cerita Mahasiswa Open BO yang Dapat Pelanggan Dosen Kampusnya
Mahasiswa open BO atau booking online sudah bukan cerita rahasia. Banyak alasan mereka terjun di dunia prostitusi online itu. Ada yang karena tuntutan gaya hidup, ada pula karena impitan ekonomi.

Mojok ngobrol dengan dua orang yang melakoni pekerjaan sebagai mahasiswa open BO di Yogyakarta. Mereka cerita tentang alasan dan pengalaman mereka. Termasuk cerita dari salah satu mahasiswa yang melayani dosen di kampusnya.

Helana (bukan nama sebenarnya) sedang ngopi bersama gebetannya saat mendapat pesan singkat dari Bram. Dengan ragu-ragu, ia melihat notifikasi di gawainya. Ada tiga pesan baru dari pria yang bekerja di salah satu hotel di Jogja itu. Karena tidak ingin merusak suasana, Helena mengabaikan pesan tersebut. Namun, tiba-tiba, Bram menelpon.


Quote:




Wajah perempuan 25 tahun ini memucat. Di hadapannya, ada pria yang selama ini ia suka, bahkan ia harapkan jadi kekasihnya. Namun, di kejauhan sana, ada Bram menawarkan “kerjaan” yang sulit ia tolak.


“Bukan sembarang orang. Duitnya gede,” lanjutnya, masih menirukan Bram. Sementara otak kanannya sibuk mencari alasan untuk meninggalkan gebetannya itu, otak kirinya terus menerka: siapa si-bukan-sembarang-orang ini? Apakah pejabat pemerintah, politisi, atau aparat?

Sekitar pukul sebelas malam, Helena meninggalkan gebetannya di coffe shop tempat mereka nongkrong. Ia beralasan ada urusan mendesak di indekos temannya. Selama perjalanan pun Helana terus berpikir: urusan mendesak macam apa yang harus ia jadikan alasan ke gebetannya nanti. Namun, kecamuk pikiran ini memudar seiring dengan rasa penasaran tentang siapa pelanggannya malam itu.

Sesampainya di hotel, Bram langsung menyambutnya. Pria itu bercerita, bahwa di hotelnya tengah ada acara gathering para pejabat. Di malam hari, salah seorang pejabat yang berprofesi sebagai dosen, meminta Bram menyiapkan gadis untuk acara “hiburan”. Makanya, malam itu juga Bram langsung menghubungi Helena untuk melayani dosen tersebut.

Setelah berdandan dan menyiapkan semuanya, Helena langsung menuju kamar yang ditunjukkan Bram. Namun, betapa terkejutnya dia, karena ketika memasuki kamar, ia mengenal sosok yang ada di dalamnya.

“Dia dosen di kampusku.”

Kakinya sontak jadi gemetar. Air mukanya juga berubah. Perasaan malu, takut, dan cemas, campur jadi satu. Bayaran yang besar, sebagaimana dijanjikan Bram, rasanya tidak sepadan jika harus dibandingkan perasaan campur aduk yang ia rasakan saat itu.



“Tapi,” kata Helena, “kayaknya dia nggak ngenalin aku.”
Helena mengatakan, dirinya mengenali pelanggannya malam itu sebagai dosen di kampusnya. Memang bukan pengajar di fakultas tempatnya kuliah, tapi dosen ini termasuk sosok yang terpandang di kampusnya.



“Aku tahu dia. Semua orang di kampusku pasti juga kenal dia, soalnya tiap ada acara kampus dia pasti ada.”


Akhirnya, malam itu, ia terpaksa melayani dosennya sendiri. Waktu pun ia rasakan seolah melambat. Malam juga terasa panjang baginya. Dalam kamar itu, hanya ada Helena dan sang dosen, bersama rahasia kelam tiga tahun lalu yang ia simpan rapat-rapat. Setidaknya, sampai kisahnya ini saya tulis.



Karena gaya hidup

Helena, merupakan mahasiswa yang menjalani profesi sampingan dengan menawarkan jasa open BO. Di sela-sela kesibukan kuliahnya, ia masih menyempatkan diri untuk melayani birahi para pria. Pekerjaan ini bahkan ia jalani selama tiga tahun, sejak dirinya masih berstatus mahasiswa baru (2016; sekarang sudah lulus). Biasanya, Helena “bekerja” tiap akhir pekan saja. Kecuali, jika ada panggilan mendesak—seperti panggilan Bram malam itu—ia dapat bekerja pada hari-hari lain selain weekend.


Helena, hanya satu dari sekian banyak mahasiswa di Jogja yang menggeluti pekerjaan ini. Dalam pengakuannya, ada banyak mahasiswa yang menawarkan jasa serupa dengan dirinya. Bahkan, di kampusnya saja, dirinya tahu betul siapa-siapa saja mahasiswa yang buka jasa open BO.

“Malahan, di kampusku banyak yang siangnya aktif di organisasi, malamnya aktif nerima order,” tuturnya.



Selengkapnya baca di sini ya. Artikelnya puanjang banget. https://mojok.co/susul/geliatwarga/c...sen-kampusnya/
maroonia
aldonistic
viniest
viniest dan 13 lainnya memberi reputasi
8
5.7K
80
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan